Untuk pertama kalinya saya harus melakukan perjalanan naik pesawat bareng anak-anak tanpa keikusertaan suami. Selama ini suami selalu ikut dan tentunya beliau yang bertindak sebagai pemimpin perjalanan sehingga saya tinggal menunggu cantik dan mempersilahkan beliau yang mengurus semuanya. Mulai dari angkat-angkat barang (saya bagian mengawasi dan menghitung jumlah barang), mengambil troli, check in hingga kami semua duduk manis di dalam pesawat.
Menulis bagiku bukan lagi sekadar hobi
sebagaimana yang dulu kulakukan saat masih di bangku kuliah. Saat itu orientasi
menulisku hanya duit, duit dan duit. Senang aja rasanya, bisa menghasilkan uang
dari hasil keringat sendiri. Maka lewat olahan kataku lahirlah ratusan cerpen. Waktu itu aku memang sangat produktif.
"Kenalkan, saya ibu rumah tangga dengan 5 orang anak"
What, 5
anak? Banyak amat….. Entah berapa kali saya mendengar dan melihat orang-orang
yang baru kukenal menggeleng-gelengkan kepala mendengar pengakuanku. Entah takjub, senang
atau malah seram. Entahlah, hanya mereka yang bisa menafsirkannya. #eh
Punya rumah atau lahan di dekat kampus?
Ayo, dibikin usaha aja. Insya Allah bikin usaha di daerah kampus menguntungkan
lho. Gak percaya? Lihat saja betapa ramainya usaha bisnis yang dibuka di daerah
kampus. Sebagai contoh, daerah di rumah mertuaku mulanya sepi. Tapi setelah
berdirinya sebuah universitas swasta di dekat situ maka pelan-pelan geliat
ekonomi mulai terlihat. Selain semakin ramai karena banyaknya mahasiswa, beberapa tempat usaha baru juga
semakin menyemarakkan daerah yang dulu termasuk pinggiran itu.
Setiap kita pasti pernah merasa bosan.
Banyak hal yang dapat menjadi pencetus rasa bosan. Rutinitas harian, menunggu,
perjalanan yang panjang dan sebagainya.
Banyak cara dilakukan orang untuk
membunuh rasa bosan. Bagaimana dengan saya? Tentu saja, saya pun punya
kiat-kiat tersendiri untuk membunuh rasa bosan yang terkadang muncul dalam
menjalani kehidupan, cie…
Entah sejak kapan persisnya saya
kecanduan buku atau lebih tepatnya bacaan. Kecanduan bukan sekadar suka, lho. Sedetik saja tanpa kehadiran bacaan maka
serasa hidupku tidak berwarna (monochrome dong). Apapun aku baca. Buku,
majalah, koran bahkan koran bekas pembungkus kacang tidak langsung aku buang
begitu menghabiskan isinya. Koran itu aku baca dulu bahkan sekiranya isinya menarik
maka aku simpan sebagai arsip.
Selalu ada kerinduan setiap kali nama Bangi-Kajang tereja dalam lafadz. Bangi-Kajang sebenarnya merupakan dua nama kota kecil yang berada dalam wilayah Negeri Selangor. Kebetulan ketika menetap di Malaysia, kami tinggal di perbatasan kedua kota kecil tersebut. Jadi saya menyebutnya Bangi-Kajang. Daerah tersebut berjarak sekitar 22 km Kuala Lumpur. Ya, sekitar setengah jam-an
lah. Dengan catatan tidak jam alias macet.
Pantai Teluk Ketapang berada tak jauh dari bandara
Sultan Mahmud, Kuala Terengganu. Itu artinya juga tidak jauh dari rumah kami. Hanya
sekitar 10 menit berkendaraan maka kita sudah bisa menyaksikan keindahan alam
pantai tersebut. Lokasinya juga berada
dekat dari kawasan Pantai Tok Jembal. Cukup
menyusuri sisian sebelah kanan jalanan airport Sultan Mahmud Sulaiman maka kita
akan dipertemukan dengan pemandangan pantai nan elok, Teluk Ketapang.
Saya yakin, sangat yakin…ketika pertama kali seorang perempuan memutuskan untuk menikah maka yang terbayang adalah ia akan mempunyai seorang suami yang akan membimbing, melindungi dan tentu saja menafkahinya. Semua bayangan indah akan sebuah pernikahan terbayang di pelupuk matanya. Yap, sebentar lagi ia akan menyempurnakan separuh agamanya. Menggenapkan diri menjadi seorang perempuan seutuhnya.
[Bukan Sponsored Post]
Pertama kali berbelanja di
hyperruncit Sabasun Sdn Bhd sewaktu kami
sekeluarga mengurus surat keterangan sekolah untuk anak-anak di Jawatan
Pendidikan Malaysia (JPM). Karena ada beberapa persuratan yang harus dilengkapi
maka suami harus bolak balik. Biar tidak repot, suami kemudian meminta saya dan
anak-anak menunggunya di Sabasun. Sekalian berbelanja karena kebetulan saat itu
memang kami berniat belanja kebutuhan rumah. Waktu
itu Sabasun yang kami datangi adalah yang berada di Bandar Kuala Terengganu.
Entah
sudah seberapa sering teman-teman di kampus mengajakku ikut pengkaderan keagamaan yang diadakan di kampus.
Semuanya kutolak baik yang mengajak secara baik-baik maupun “kekerasan”. Bukan, bukan saya diajak duel
maut. Hanya saja mereka membawa-bawa nama surga untuk “memaksaku” ikut. Tapi
saya mah gitu orangnya…..semakin dikerasi semakin membebal. Semakin diancam eh
malah balik nantang.
Welcome to Pusat Kesihatan Universiti |
Sepertinya saya memang harus segera ke
dokter gigi. Bayangkan, tiga gigi gerahamku bermasalah semua. Satu di sebelah
kanan dua di kiri. Satu geraham sebelah
kanan sudah hampir habis terkikis bagian atasnya. Satu geraham sebelah kiri juga tak jauh berbeda
kondisinya sementara yang satunya masih lebih baik dari kedua saudaranya, saya
berharap sih kondisinya masih bisa diselamatkan dengan ditambal.
Perjalanan Buku Nabi Muhammad The Real Motivator (Dari Pencarian Jodoh hingga ke Frankfrut)
Minggu, Oktober 16, 2016
Diantara buku-buku lain yang ikut ke FBF 2016 |
Alhamdulillah, buku solo keempatku, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam The Real Motivator tahun ini mewakili genre buku non anak ikut dalam Frankfurt Book Fair 2016 di Jerman. Tentu saja, kabar ini sangat menggembirakan. Bagi seorang penulis, tak ada yang paling menggembirakan selain bukunya beredar luas serta dapat memberi manfaat untuk banyak orang.
Terkadang kalau kepepet lapar, bisanya cuma makan mie instan campur nasi. Itupun beli di warung sebelah rumah. Nikmat dan lapar pun hilang. Tapi nikmatnya akan terasa beda dibanding kalau kita mampu memasaknya sendiri. Menu, rasa, dan meracik bumbunya sendiri. Lebih nikmat lagi karena kita sendiri yang mengerjakan proses memasak itu. Susah payah itu yang mendatangkan nikmat yang special. Selain itu, kita juga dapat ilmu baru tentang masak-memasak.
Punya rencana untuk mengganti TV di rumah
Anda yang mungkin sudah bulukan atau sering error? Disarankan sebaiknya Anda
beli TV LED aja. Kenapa begitu?
“Mama,
lihat tuh Abang Abdullah gangguin Nunu dari tadi…..”
“Mama,
Abang Tholhah gak mau ajak main…..”
“Mama,
Nunu gak bisa dibilangi….”
“Mama,
Khaulah berantakin kamar…..”
Masih
belum cukup?
“Mama……Hilyah
e ek”
Zaman kuliahan dulu, saya punya teman
seangkatan yang mempunyai nama yang sama denganku, Haeriah. Bedanya, saya
menyertakan nama Bapak di belakang namaku sementara dia tidak.
Suami
sejati itu…..
Tak
harus menghadiahkan seperangkat busana syari branded
Cukup
menyediakan waktu membimbing istrinya memahami dien ini
|
Terus terang, saya baru mendengar ada istilah kutukan
penulis. Selama ini saya tahunya cuma kutukan si ibu Malin Kundang yang tega
mengutuk anaknya menjadi batu. Gimana gak, masa anak sendiri dikutuk sih. Bukannya lebih baik anaknya didoakan biar dapat hidayah. (ih malah dibahas...)
Suatu hari Fulan menemui suami saya. Fulan yang sehari-hari bekerja sebagai petani merupakan salah seorang anggota jamaah organisasi dakwah tempat kami semua menimba ilmu agama secara lebih intensif.
Masih teringat dengan jelas,
siang hari di 21 September 2005. Di RBBP yang saat itu masih berada di Abdesir
dengan susah payah seorang bayi perempuan mungil berhasil menghirup udara
dunianya untuk pertama kalinya.
Liburan Iedul Adha kali ini, kami manfaatkan dengan mengunjungi Taman Wisata Sekayu. Setelah browsing, ternyata Sekayu tidak hanya terkenal dengan air terjunnya. Wisata alam itu ternyata juga menghadirkan paket ala wisata kebun dengan Taman Pertanian Sekayu. Apapun itu gak masalah, semuanya bagus dan pastinya menarik.
Saudariku muslimah yang dirahmati Allah, sesungguhnya
Allah ta‘ala berfirman
“Hai
anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid. Makan dan
minumlah, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS.
Al-A‘raaf, 7: 31).
SYARAT UMUM
1.
Kirimkan naskah ke redaksi. Bip.gramedia@gmail.com dengan subjek
PN_Kategoro Naskah_Subkategori. Contoh:
PN_Nonfiksi_Kesehatan
PN_Fiksi_Anak
PN_Fiksi_Novel
Siapa sih yang tidak ingin
mempunyai istana? Iya istana. Sebuah bangunan besar dengan segala kemewahannya.
Begitulah gambaran istana di dunia. Lalu bagaimana dengan istana di surga,
tentunya tak bisa dibandingkan dengan istana di dunia. Istana di surga bahkan
membayangkan keindahan dan kemegahannya tak akan mampu dijangkau oleh nalar
kita.
Nah, jika seseorang sangat
mendambakan sebuah istana menjadi tempat tinggalnya di dunia, maka bagaimanakah
dengan sebuah istana di surga? Pasti semua menginginkannya. Lalu bagaimana cara
membangun istana di surga? Simak 10 amalan berikut yang dijanjikan surga atasnya
Beberapa
waktu yang lalu sempat beredar wacana full day school untuk sekolah negeri.
Seperti biasa, pro dan kontra segera memenuhi beranda sosmed-ku. Perang wacana
pun terjadi. Lumayan seru.
Sebenarnya
hal ini bukanlah hal yang baru. Beberapa sekolah telah memberlakukan sistem ini
khususnya sekolah swasta. Salah satu sekolah yang juga memberlakukan sistem fds
ini adalah sekolah tempatku dulu mengajar. Sebuah SDIT yang memberlakukan jam
belajar dimulai dari pukul 7.30 hingga 14.15.
Sewaktu zaman kuliahan dulu, yang namanya sibuk-sibuk nyari
kost-kostan adalah hal yang lazim terutama bagi mahasiswa perantauan. Bahkan
acara pindah-pindahan ini bukan hanya sekali. Dengan alasan kenyamanan biasanya
beberapa mahasiswa kemudian memilih untuk berpindah-pindah kost selama masa
menimba ilmu di kota rantauan.
Hari
ini kami memutuskan untuk membersihkan rumah sewa kami yang baru sebelum
menempatinya. Dibandingkan rumah sewa kami yang lama, rumah baru ini jauh lebih
sederhana. Maklumlah, kata orang ada harga ada rupa. Meski demikian saya lebih suka rumah baru ini. Lebih "manusiawi", banyak tanah dan bebatuan yang bisa dijadikan objek main anak, hehehe
Kembali terdengar berita tentang seorang wanita yang datang menemui seorang laki-laki kenalannya di kota bahkan pulau lain. Mereka berkenalan lewat fb dan si laki-laki berjanji untuk menikah setelah si perempuan menemuinya di Makassar, kota (katanya) tempat tinggal si laki-laki. Kejadian ini membuatku teringat kejadian beberapa tahun yang lalu. Ceritanya begini….
Kami
telah memutuskan untuk segera pindah rumah. Lokasi rumah sewa yang kami tempati saat
ini membuat anak-anak sulit berangkat ke sekolah ketika abahnya tidak di rumah.
Sudah beberapa kali hal itu terjadi, kasihan kan sekolah anak-anak…..
Beberapa
hari yang lalu, kami berkesampatan mencari rumah sewa sesuai kriteria tersebut.
Saat itu kami menemukan dua rumah sewa. Tak lupa kami mencatat nama dan nomor
telepon pemilik rumah yang ditempelkan di depan rumah tak berpenghuni tersebut.
Tak
ada yang paling menggembirakan bagi seorang muslim selain menyambut kedatangan
hari raya khususnya hari raya Iedul Fitri. Setelah sebulan berpuasa, menahan diri yang biasanya dihalalkan di siang hari demi meraih ridho dan rahmat-Nya.
Ternyata pahala puasa berbeda lho dengan pahala
amal ibadah lainnya. Pahala puasa akan dibalas sendiri oleh Allah. Dalam sebuah
hadits disebutkan:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh
manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh
ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa.
Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.
Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang
yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia
berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang
yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
1. Mata yang dijaga dari melihat yang diharamkan Allah
Salah satu yang diperintahkan untuk menjaga pandangan adalah
memandang lawan jenis yang bukan mahram. Menjaga pandangan tersebut disebut Gahdhul
Bashar, perintah yang disebutkan dalam Al Quran surah An Nuur 30-31. Perintah
ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan.
Mengapa harus menundukkan pandangan? Tentu saja kita wajib untuk
yakin dan percaya bahwa tidaklah Allah menurunkan perintah-Nya melainkan ada hikmah
serta manfaat yang sangat banyak di sana.
Assalamu alaikum,
Sebelumnya terima kasih saya ucapkan karena sudah
berkenan mampir ke rumah maya saya. Perkenalkan nama saya Haeriah Syamsuddin. Seorang ibu rumah tangga dengan 5 orang anak. Alhamdulillah,
anak-anak semua tumbuh dan besar di bawah asuhanku tanpa bantuan seorang
asisten pun. Semoga jerih payah itu menjadi amal jariyahku nantinya dan
anak-anak menjadi anak yang sholih dan sholihah. Aamiin.
Saya lulusan Universitas Muslim Indonesia, Makassar. Sempat juga
mengenyam pendidikan S2 di Medinah International University (MEDIU) Malaysia
meski hanya setahun. Saat ini selain fokus mencetak anak-anakku menjadi anak
yang sholih dan sholihah saya juga tetap menulis dan menulis. Berdakwah bil
qalam.
Saya suka menulis sejak kecil. Sewaktu kelas 5 SD, saya diajak teman sekelas menulis puisi dan hasilnya dikirim ke koran lokal, Pedoman Rakyat. Saya termasuk paling rajin membuat puisi meski tak satu pun yang dimuat. Hehehe. Setelah setahun rajin membuat puisi, saya pun vakum.
Saya kembali menulis saat kuliah. Alhamdulillah, boleh dibilang saat itu saya sangat produktif menulis. Bisa dipastikan, setiap hari Ahad ada satu tulisanku yang dimuat di koran. Saya menulis apa saja. Cerpen, cernak, humor bahkan TTS, hehehe. Hasilnya lumayan buat memenuhi kebutuhan seorang mahasiwa sepertiku.
Qadarallah, setelah menikah saya kembali vakum. Aktif kembali di akhir 2011, dan di awal 2012 lewat sebuah antologi, Terapi Menulis saya pun kembali bertekad untuk eksis di dunia tulis menulis. Semoga kembalinya saya di dunia ini tidak hanya bermanfaat sebagai penyalur hobbi dan passion tapi juga bernilai ibadah, menjadi amal jariyah, pahala yang terus menerus mengalir meski saya sudah tidak ada di dunia ini lagi. Aamiin.
Sepanjang karier menulisku, sempat
beberapa kali menggunakan nama pena seperti Ery Syam, Ria Syam bahkan Rifa
namun semua itu ada alasannya. Penggunaan nama pena itu semata untuk menguji
kalau tulisan yang saya hasilkan memang layak untuk dimuat jadi bukan semata
faktor KKN atau ketenaran belaka. Cerita tentang ini saya tuliskan dalam
antologi saya, Catatan Sang Pemenang.
Zaman kuliah kulewati dengan segudang aktivitas. Selain menulis
dan mengirimkannya di media cetak, saya juga sempat menjadi penyiar di Radio
Kampus Maestro Gate. Saya juga aktif di Sanggar Merah Putih, belajar acting,
teater dan menari. Bahkan saya sempat diajak menjadi sutradara dan produser.
Sempat juga magang sebagai wartawan di Koran Harian Fajar. Pokoknya saat itu
pengen jadi Bukan Mahasiswa Biasa. Alhamdulillah, study saya selesai tepat
waktu plus segudang manfaat yang kuperoleh dari kegiatan-kegiatan di luar
kampus tersebut.
Karya
Haeriah Syamsuddin
Alhamdulillah,
saat ini saya telah berhasil membuat beberapa tulisan, baik berupa buku maupun
tulisan-tulisan lainnya. Berikut daftarnya.
Buku
Solo
1. Nabi Muhammad Shalallahualaihi wa sallam, The Real
Motivator. (2014). Buku ini menjadi salah satu dari 5 buku
terbaik kategori non fiksi dewasa IBF 2016 serta ikut meramaikan ajang
Frankfurt Book Fair (FBF) 2016 di Jerman.
2. Brain Game Untuk Balita (2014). Penerbit Media Pressindo
3. Tiket ke Surga, 1001 Amalan Ringan Berpaha Besar Untuk
Perempuan (2014). Penerbit Gramedia Penerbit Utama
4. Para Abdullah Di Sekitar Rasulullah (2013). Penerbit
Khazanah Intelektual. Perempuan Pemetik Cahaya (2018). Penerbit Bitread Publishing
Buku
Antologi
10. Senandung Sakinah (2018). Penerbit Bitread Publishing
9. Perempuan Pemetik Cahaya (2018). Penerbit Bitread Publishing
8. The Miracle of Hijab (2013). Penerbit Seruni Creative Publishing
8. The Miracle of Hijab (2013). Penerbit Seruni Creative Publishing
7. 101 Perempuan Berkisah (2013). Penerbit Women Script
& Co
6. Catatan Sang Pemenang (2013). Penerbit Elex Media Komputindo
5. Storycake for Your Life, Mompreneur (2013). Penerbit
Gramedia Pustaka Utama
4. Hei, Ini Aku Ibu Profesional (2012). Penerbit Leutika Pro
3. Serba Serbi Mudik Series 1 (2012). Penerbit Deka Publishing
2. A Cup Of Tea For Writer (2012 ). Penerbit Stiletto Book
1. Sembuh dan Sukses dengan Terapi Menulis (2012). Penerbit
Indie Pro Publishing
Buku
Seri
2. Ahli Ibadah, buku ketujuh dari seri Rasulullah Teladan
Utama (RATU). Penerbit Sygma (2014)
Terjemahan
· Menerjemahkan Buku Motivasi, Novel serta Buku Anak
(Malaysia-Indonesia)
Lainnya
* Kontributor di beberapa media online (Uc News, Vebma, dan Takaitu)
* Kontributor di beberapa media online (Uc News, Vebma, dan Takaitu)
· Kontributor tetap Majalah Sedekah Plus
·
Juara Harapan Lomba Cerpen UNM (2012)
·
Puluhan cerpen sepanjang tahun 1994-1997
Itulah sekelumit tentang saya. Jika berkenan dapat menghubungi saya di email haeriahsyamsuddin@gmail.com.
Wassalam
KOVER BUKU SOLO HAERIAH
SYAMSUDDIN
BUKU SOLO PERTAMA |
BUKU SOLO KEDUA |
BUKU SOLO KETIGA |
BUKU SOLO KEEMPAT |
KAVER BUKU
SERI HAERIAH SYAMSUDDIN
KAVER BUKU
ANTOLOGI HAERIAH SYAMSUDDIN
TULISAN DI
MEDIA CETAK
Tulisan di Harian Amanah |
Tulisan di Harian Amanah |
Tulisan di Majalah Annida |
Kopian naskah cerpen yang dimuat di Harian Pedoman Rakyat dan Harian Fajar |