Setelah mempertimbangkan masak-masak, siang itu aku memutuskan untuk
membeli sebuah blender. Semakin hari
permintaan “ice blended” dari para pelanggan cilik di toko mungilku yang
berhadapan langsung dengan sebuah sekolah dasar bertambah. Aku harus mengakomodir
permintaan tersebut. Jika tidak, para
pelanggan cilik itu bisa pindah berbelanja ke tempat lain.
Selama ini, aku memang tidak mempunyai blender. “Belum perlu” pikirku.
Lagipula blender dengan kualitas bagus
harganya selangit. Banyak sih yang murah. Namun harga tersebut sebanding dengan
kualitas produknya, abal-abal.
Singkat cerita, aku yang diantar suami telah berada di bagian elektronik
toko perlengkapan rumah tangga terbesar dan paling terkenal di kotaku. Aku
senang berbelanja di sini, selain barang-barangnya sangat lengkap harga yang
diberikan juga cukup murah disbanding toko lainnya.
Kembali ke soal blender, maka mulailah aku memperhatikan satu demi satu
merk dan model blender yang kini berjejer di hadapanku. Aku pun berusaha untuk
tidak tergoda dengan model dan harga murah. Selama ini aku memegang prinsip
dalam membeli barang elektronik, “belilah barang dengan merek terkenal karena
merek tersebut merupakan jaminan atas kualitas barang”.
Aku
pun memantapkan diri untuk membeli sebuah blender dengan bermerek P
meski harganya di atas harga blender yang lain. Merek tersebut adalah
merek yang selama ini dipakai ibu dan mertuaku. Istilahnya, kualitasnya
sudah
teruji di keluarga kami.
“Mba, mau coba blender Miyako? Bagus lho, kualitasnya terjamin dengan
harga bersaing” seorang SPG entah darimana tiba-tiba menghampiriku.
Mulanya aku tidak ingin menghiraukan SPG tersebut. Namun sikapnya yang
santun membuatku luluh juga. Aku pun beralih mengikuti langkahnya menuju
counter produk Miyako.
http://miyako.co.id/product/BL-152-GF |
“Aku beli ini!” putusku pada blender dengan tipe BL-152 GF.
Arg, ternyata aku telah pindah ke lain hati. Begitu mudahkah?
Sebenarnya aku tidak mudah untuk jatuh cinta. Namun SPG itu berhasil
meyakinkanku bahwa produk yang kini mencuri hatiku bukanlah produk
abal-abal. Garansi serta kemudahan mencari spare part-nya bila ada
kerusakan membuatku terpikat. Apalagi tampilan warnanya yang elegan,
hijau. Suka banget.
Alhamdulillah, aku tidak salah mengambil keputusanku. Dengan harga yang tidak terlalu mahal
aku telah mendapatkan sebuah blender impianku. Ternyata pindah ke lain itu tidak salah. Apalagi pindah ke Miyako.
Dan yang paling penting, jualan “ice blended”ku menjadi semakin ramai.
Pelangganku bertambah. Bukan hanya pelanggan cilik, murid sekolah dasar
tersebut namun juga para orang tua mereka yang setiap hari datang mengantar
jemput anak-anaknya.
Sejak itu aku makin cinta dengan Miyako. Berikutnya aku pun melengkapi barang-barang keperluan rumah tanggaku dengan produk Miyako.
Terima kasih Miyako. I love you full.
Terima kasih Miyako. I love you full.