Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu keenam. Tema minggu ini ialah DUA SISI
Tak pernah terbayangkan sediktpun dalam benakku akan terdaftar sebagai salah seorang mahasiswi manis (ehm....) di Fakultas Bahasa dan Sastra Inggris salah satu PTS di Makassar. Saya yang sejak sekolah di SMEA dan kemudian jatuh cinta pada pandangan pertama dengan mata pelajaran AKUNTANSI sebelumnya telah dua kali "nembak" akuntansi UNHAS namun semua berakhir dengan patah hati.
Paragraf pertama harus berisi tulisan sebagai berikut: Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu keenam.
Kejahatan pada anak saat ini memang semakin marak terjadi. Tak peduli anak laki-laki ataupun perempuan, semuanya rentan menjadi korban. Sang penjahat itu seakan tak punya hati dalam memilih korbannya. Anak-anak yang lugu dan lucu itu justru tak menggugah rasa perikemanusiaannya.
Sebagai orang tua yang mempunyai anak di bawah umur tentunya hal ini menjadi kecemasan tersendiri. terlebih ketika anak-anak itu berada di luar pengawasan dan jangkauan kita sebagai orang tua.
Hal itu pula yang kurasakan. Dengan memiliki lima orang anak, serasa hati dan pikiran ini tak bisa tenang manakala mereka tak terlihat oleh pandangan mata. Rasanya kalau bisa, anak-anak itu tidak usah kemana-mana. Di sini saja, selama 24 jam berada di dekat ibu dan bapaknya.
Namun tentu saja hal itu sulit untuk dilakukan. Mengingat anak juga tidak bisa selamanya berada di dekat orang tua mereka. Anak-anak harus sekolah, bermain, berinteraksi dengan dunia luar dan sebagainya. Dan itu tak bisa dilakukan di samping orang tua mereka.
Sebagai contoh anakku yang paling sulung, setiap hari ke sekolah menggunakan transportasi bas umum. Itupun ia harus berjalan kaki terlebih dahulu sekitar 600 meter untuk sampai ke halte bis. Sementara jalanan antara tempat tinggal kami ke halte bis tersebut cukup sunyi dan jarang dilalui kendaraan maupun orang yang lewat di siang hari (anakku masuk siang ).
Aku jatuh cinta pertama kali pada dunia kepenulisan waktu kelas enam SD. Saat itu ada salah seorang teman sekelasku, namanya Verni, jago buat puisi dan puisinya itu sering dimuat di harian Pedoman Rakyat (salah satu koran daerah di Makassar yang kini sudah tidak terbit lagi). Hampir tiap senin, Verni memamerkan karyanya yang dimuat di hari Ahad. Dan yang bikin iri, Verni sekalian memproklamirkan honor yang diterimanya. Rp 500/puisi. Jumlah yang cukup banyak untuk anak SD di tahun 1986. (hehehe, ketahuan umurnya deh...)
Paragraf pertama harus berisi tulisan sebagai berikut: Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu keempat.
Aku suka biru. Sejak dulu sampai sekarang kesukaanku itu belum berubah. Aku suka biru karena warna itu menurutku 'aku banget'. Biru adalah perwakilan dari kemandirian dan ketegaran. Dua sikap yang selalu kujadikan tuntunan dalam melangkah.
Aku suka biru. Sejak dulu sampai sekarang kesukaanku itu belum berubah. Aku suka biru karena warna itu menurutku 'aku banget'. Biru adalah perwakilan dari kemandirian dan ketegaran. Dua sikap yang selalu kujadikan tuntunan dalam melangkah.