Masih teringat dengan jelas,
siang hari di 21 September 2005. Di RBBP yang saat itu masih berada di Abdesir
dengan susah payah seorang bayi perempuan mungil berhasil menghirup udara
dunianya untuk pertama kalinya.
Saat itu si ibu sudah sangat
kepayahan. Posisi bayi yang terlilit tali pusar membuat si bayi agak kesulitan
dikeluarkan. Sementara ibu bidan yang menjadi penanggung jawab persalinan juga
tidak bisa terlalu berbuat banyak. Si ibu bidan juga tengah hamil besar.
Alhamdulillah, salah seorang adik
ipar si ibu kebetulan berada di tempat itu. Sepertinya ia yang tadi mengantar
kakak iparnya ke klinik bersalin tersebut. Sang kakak alias suami si ibu sedang
berada di luar kota sehingga tidak bisa menemani istrinya melahirkan.
Melihat kepayahan dua perempuan
tersebut, si adik ipar menawarkan diri untuk membantu. Jadilah, ia dan bu bidan
bekerja sama membantu si bayi keluar dari tempat bersemayamnya selama sembilan bulan.
Alhamdulillah berhasil. Namun
sekonyong-koyong……
“Bu Bidan, bayinya tidak menangis. Badannya
juga biru……” lamat-lamat si ibu mendengar suara adik iparnya.
Si ibu yang baru saja menarik
napas lega usai mengeluarkan si bayi mendadak terhenyak. Tubuh letihnya seakan
kembali dihantam godam. Seketika si ibu diselubungi
sejuta kecemasan. Jangan jangan…..jangan jangan…..
Entah apa yang dilakukan Bu Bidan
dan adik iparnya. Yang jelas, si ibu merasa seakan-akan waktunya ikut berhenti
menunggu apa yang akan terjadi. Dalam kepenatan yang sangat mulutnya tak
henti-hentinya memohon dan berdoa meminta agar Sang Khalik menyelamatkan
bayinya.
“Oe oe oe…… Alhamdulillah bayinya menangis…..”
suara adik ipar yang kegirangan membuat si ibu segera tersadar kalau Allah
telah mengabulkan doanya.
Bayi mungil berjenis kelamin
perempuan itu pun segera diperlihatkan pada si ibu. Masya Allah, Allahu Akbar,
it was a miracle. Bayi mungil itu telah selamat dan dapat berkumpul bersama
keluarga barunya, bersama Abah, Ummi serta dua kakak laki-lakinya serta
keluarga besar mereka.
Tak terasa kini telah 11 tahun
berlalu. Alhamdulillah, si bayi mungil kini telah menjelma menjadi remaja putri cantik yang insya Allah sholihah.
Satu yang tak bisa terlupakan, si bayi mungil itu tumbuh dengan wajah mirip
dengan tante yang membantu menariknya keluar untuk melihat indahnya dunia ini.
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Dan orang-orang yang berkata:
“Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang
yang bertakwa.” (QS. Al Furqan: 74)
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging