NUSAIBAH ATSARIYAH BAYU POSSUMAH

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Rabu, September 21, 2016

Masih teringat dengan jelas, siang hari di 21 September 2005. Di RBBP yang saat itu masih berada di Abdesir dengan susah payah seorang bayi perempuan mungil berhasil menghirup udara dunianya untuk pertama kalinya.

Saat itu si ibu sudah sangat kepayahan. Posisi bayi yang terlilit tali pusar membuat si bayi agak kesulitan dikeluarkan. Sementara ibu bidan yang menjadi penanggung jawab persalinan juga tidak bisa terlalu berbuat banyak. Si ibu bidan juga tengah hamil besar.

Alhamdulillah, salah seorang adik ipar si ibu kebetulan berada di tempat itu. Sepertinya ia yang tadi mengantar kakak iparnya ke klinik bersalin tersebut. Sang kakak alias suami si ibu sedang berada di luar kota sehingga tidak bisa menemani istrinya melahirkan.

Melihat kepayahan dua perempuan tersebut, si adik ipar menawarkan diri untuk membantu. Jadilah, ia dan bu bidan bekerja sama membantu si bayi keluar dari tempat bersemayamnya selama sembilan bulan.

Alhamdulillah berhasil. Namun sekonyong-koyong……

“Bu Bidan, bayinya tidak menangis. Badannya juga biru……” lamat-lamat si ibu mendengar suara adik iparnya.

Si ibu yang baru saja menarik napas lega usai mengeluarkan si bayi mendadak terhenyak. Tubuh letihnya seakan kembali dihantam godam. Seketika si ibu  diselubungi sejuta kecemasan. Jangan jangan…..jangan jangan…..

Entah apa yang dilakukan Bu Bidan dan adik iparnya. Yang jelas, si ibu merasa seakan-akan waktunya ikut berhenti menunggu apa yang akan terjadi. Dalam kepenatan yang sangat mulutnya tak henti-hentinya memohon dan berdoa meminta agar Sang Khalik menyelamatkan bayinya.

“Oe oe oe…… Alhamdulillah bayinya menangis…..” suara adik ipar yang kegirangan membuat si ibu segera tersadar kalau Allah telah mengabulkan doanya.

Bayi mungil berjenis kelamin perempuan itu pun segera diperlihatkan pada si ibu. Masya Allah, Allahu Akbar, it was a miracle. Bayi mungil itu telah selamat dan dapat berkumpul bersama keluarga barunya, bersama Abah, Ummi serta dua kakak laki-lakinya serta keluarga besar mereka.

Tak terasa kini telah 11 tahun berlalu. Alhamdulillah, si bayi mungil kini telah menjelma menjadi  remaja putri cantik yang insya Allah sholihah. Satu yang tak bisa terlupakan, si bayi mungil itu tumbuh dengan wajah mirip dengan tante yang membantu menariknya keluar untuk melihat indahnya dunia ini.


وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqan: 74)


  • Share:

You Might Also Like

0 Comments

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging