Pasar Payang, Pasar Tradisional Kebanggaan Negeri Terengganu, Malaysia
Kamis, September 05, 2019
Pasar Payang atau biasa juga disebut dengan Pasar Besar Kedai Payang merupakan pasar tradisional utama dan terbesar di Negeri Terengganu, Malaysia. Pasar ini merupakan salah satu aset kebanggaan masyarakat Terengganu.
Menurut Wikipedia,
nama "Payang" yang disematkan pada pasar ini kemungkinan berasal dari nama perahu
payang yakni sejenis perahu nelayan, yang biasa digunakan oleh para nelayan
tradisional untuk membawa hasil tangkapannya ke pasar. Negeri Terengganu memang berada dalam kawasan negeri-negeri
wilayah pantai timur yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan. Tak
heran, bila sebagian besar penduduk negeri ini merupakan nelayan dan negeri ini sendiri kaya akan pantai dan pulaunya yang indah.
Pasar Payang
dibangun pertama kali pada tahun 1964. Mulanya, pasar ini hanya berupa gerai
beralaskan kayu yang kemudian direnovasi empat tahun kemudian, yakni tahun
1968. Pasar ini kemudian resmi dibuka pada tanggal 31 Agustus 1968
oleh Sultan Terengganu ke-16, yakni Yang Dipertuan Agong ke-4,
Almarhum Sultan Ismail Nasiruddin Shah.
Secara bangunan,
pasar ini terdiri dari dua tingkat. Di bagian bawah, yang merupakan bagian
"basah", terdiri dari penjual bahan-bahan kebutuhan sehari-hari
seperti beras, ikan, sayur mayur, serta kuih-muih (kue-kue) tradisional khas
Terengganu. Adapun di bagian atas, yang merupakan bagian "kering",
terdiri dari penjual pakaian, termasuk kain khas Terengganu seperti kain
sutera, batik Terengganu, kain broket, songket, dan kain tenun. Selain itu
tersedia juga aneka souvenir seperti gantungan kunci, boneka, dan sebagainya.
Pasar Payang
letaknya tak jauh dari kawasan China town, Bazar Warisan, Kompleks Stesen Bas
Majlis Bandaraya Kuala Terengganu (MBKT), dan jeti Shahbandar. Tak heran, bila
lalu lintas di kawasan ini senantiasa ramai, terutama saat weekend.
Pasar Payang Setelah Renovasi
Namun, itu dulu. Nah, baru-baru ini (tahun 2019), pasar tersebut mengalami renovasi sehingga kini terlihat lebih bersih dan terasa lebih nyaman saat memasuki pasar tradisional tersebut.
Alhamdulillah, sebelum direnovasi, saya dua kali berkesempatan ke pasar ini. Dulu, penampakan pasar ini jika dilihat dari luar terasa agak kotor, di beberapa tempat terdapat genangan air (terutama sehabis hujan), dan kumuh. Meski jualan para pedagang sangat menarik karena banyak sekali makanan maupun camilan serta souvenir khas negeri ini, penampakan pasar ini membuatku agak ilfill untuk masuk, terlebih si kecil Hilyah yang otomatis menolak keras untuk masuk dan lebih memilih menunggu di depan pasar. Hahaha, namanya juga anak kecil.
Kalau sekarang, Hilyah justru sangat senang masuk ke pasar ini. Pasar ini juga sudah tidak terdiri dari dua tingkat lagi. Kini, bangunannya terlihat lebih modern dan keren, tentunya.
Di halaman depan yang kini sudah terlihat lebih bersih, masih seperti dulu yakni didominasi oleh penjual buah. Beberapa buah musiman terlihat menggoda, seperti durian, rambutan, manggis, dan duku.
Di halaman depan yang kini sudah terlihat lebih bersih, masih seperti dulu yakni didominasi oleh penjual buah. Beberapa buah musiman terlihat menggoda, seperti durian, rambutan, manggis, dan duku.
Sementara itu, di bangunan pasar bagian depan, berjejer toko emas dengan koleksi perhiasannya yang kinclong dan ber-blink-blink. Saya pun menyempatkan diri melihat-lihat koleksi yang ada sekaligus bertanya-tanya. Kali aja, ada yang ngasih free. Hahaha, emangnya jualan permen.
Setelah puas cuci mata, kami pun mulai memasuki gerbang pasar. Eh, di sisi sebelah kanan, kami disambut oleh penjual strawberi lapis coklat. Tak pelak, anak-anak minta dibeliin. Harganya lumayan murah, 5 buah strawberi ukuran sedang ditusuk dengan tusuk sate kemudian disiram dengan coklat cair. Rasanya asam-asam manis. Sueger...
Kami pun kemudian menyusuri sepanjang jalan di los utama. Di kiri dan kanan berjejer penjual pakaian dan souvenir. Agak masuk lagi, terlihat penjual kuih muih yang sangat menggoda selera (terutama seleraku, yang doyan makan dan mencoba kuliner baru, hehehe).
Nah, di ujung pasar berakhir dengan jejeran food booth atau medan selera yang siap memanjakan lidah dan mengenyangkan perut. Sebenarnya, kami tidak niat makan karena sebelum ke pasar sudah singgah makan terlebih dahulu. Namun, karena Hilya haus, kami pun memesan minuman sekaligus mencoba menikmati keseruan di arena makan-makan ini.
Saat itulah, Khaulah merasakan sesuatu yang lucu. Ternyata, dia menertawakan busker (pengamen) yang sejak tadi menghibur para pengunjung. Bagaimana tidak, saat masuk tadi, lagu yang terdengar adalah lagu barat (entah judulnya apa). Namun, saat kami duduk tak jauh dari tempat ngamen mereka, lagunya berubah selawat. Setelah dua selawat, eh si pengamen kemudian menyanyikan Goyang Dumang. Oalah...
Nah, di ujung pasar berakhir dengan jejeran food booth atau medan selera yang siap memanjakan lidah dan mengenyangkan perut. Sebenarnya, kami tidak niat makan karena sebelum ke pasar sudah singgah makan terlebih dahulu. Namun, karena Hilya haus, kami pun memesan minuman sekaligus mencoba menikmati keseruan di arena makan-makan ini.
Saat itulah, Khaulah merasakan sesuatu yang lucu. Ternyata, dia menertawakan busker (pengamen) yang sejak tadi menghibur para pengunjung. Bagaimana tidak, saat masuk tadi, lagu yang terdengar adalah lagu barat (entah judulnya apa). Namun, saat kami duduk tak jauh dari tempat ngamen mereka, lagunya berubah selawat. Setelah dua selawat, eh si pengamen kemudian menyanyikan Goyang Dumang. Oalah...
Btw, tempat makannya ternyata terbagi dua, sebagian untuk makan pagi hingga tengah hari dan sebagian lain untuk makan sore dan malam hari. Jadi, gak perlu takut kehabisan makanan, deh.
Jadi, buat kalian yang kebetulan atau ada rencana ke Terengganu, jangan lupa untuk mampir ke tempat ini. Selain bisa membeli barang-barang keperluan, kalian juga bisa membeli aneka souvenir khas Terengganu. Jangan lupa, untuk menawar karena penjualnya baik-baik, kok.
Satu hal yang cukup kusesali. Saat berkunjung ke pasar ini dulu, saya tidak sempat mengambil gambar sebelum direnovasi. Kalau ada kan bisa buat before-after, sebelum dan sesudah renovasi. Hehehe.
*
#BlogChallengeDay4
#Estrilookblogchallengeday4