Welcome to Professor Cendol |
Beberapa hari yang lalu suami memberitahukan kalau ada tempat makan baru tak jauh dari tempat tinggal kami di daerah Kuala Nerus.
"Murah kok. Udah gitu percuma tambah sampai kenyang..." ucap beliau sembari mempromosikan tempat baru tersebut ala sales-sales gitu.
Tentu saja saya jadi penasaran. Kayaknya gak boleh dilewatkan nih. Apalagi kalau mengingat nafsu makan si nomor dua yang suka bikin shock abahnya. Hihihi. Maklum nafsu makan doi gak tanggung-tanggung deh. Apalagi kalau jatah makannya dibandingkan jatah makan abahnya. Beda 3-4 kali. Gak heran kalau badannya membengkak melebihi badan abahnya tetap sukses kerempeng sejak dulu. Ampun cinta, hihihi....😍😍😍😍
Dan, siang ini keingian itu kesampaian juga. Nama tempat tersebut adalah Professor Cendol. Please, jangan dibawa ke istilah bahasa kita yang pastinya konotasinya agak gimana gitu. Professor kok cendol, cendol kok professor. Ampyun deh....
Alhamdulillah, waktu kami datang para pengunjung masih kurang. Maklum, tempat yang buka setiap hari antara pukul 10.00-16.00 itu baru buka sejam yang lalu ketika kami datang. Dan...seperti biasa saya langsung nyari tempat strategis, tempat yang aman buat muslimah bercadar seperti saya. Pojokan gitu...
"Yaelah kok pada pesan cendol sih...?" keluhku begitu lima mangkuk cendol dibawa si nomor dua ke tempat duduk kami. Iya sih, menu utama di tempat ini adalah cendol tapi mereka juga menyediakan menu-menu lainnya. Ada laksa penang, rojak buah, dan nasi goreng. Kok gak pesan masing-masing satu jenis. Malahan kompakan pesan cendol. Mana cuaca lagi mendung. Mana si kecil rada batuk. Mana perut lapar. Ih gemas deh.
Saat mencoba es cendol, saya merasa kurang manis. Dan ternyata boleh kok minta tambahan gula merah. Dan setelah ditambah pemanis, jadilah es cendolku nikmat banget.
Es cendol ala Professor Cendol |
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging