LAKUKAN AMALAN BERIKUT JIKA INGIN MEMPUNYAI ISTANA DI SURGA
By HAERIAH SYAMSUDDIN - Sabtu, Agustus 27, 2016
Siapa sih yang tidak ingin
mempunyai istana? Iya istana. Sebuah bangunan besar dengan segala kemewahannya.
Begitulah gambaran istana di dunia. Lalu bagaimana dengan istana di surga,
tentunya tak bisa dibandingkan dengan istana di dunia. Istana di surga bahkan
membayangkan keindahan dan kemegahannya tak akan mampu dijangkau oleh nalar
kita.
Nah, jika seseorang sangat
mendambakan sebuah istana menjadi tempat tinggalnya di dunia, maka bagaimanakah
dengan sebuah istana di surga? Pasti semua menginginkannya. Lalu bagaimana cara
membangun istana di surga? Simak 10 amalan berikut yang dijanjikan surga atasnya
1.
Membaca Surah Al Ikhlas 10x
Surah Al Ikhlas merupakan surah
ke 112 dalam susunan Al Quran. Surah ini termasuk golongan surah Makiyah yang
artinya diturunkan di Kota Mekkah. Surah ini hanya terdiri dari 4 ayat sehingga sangat mudah untuk menghafalkannya.
Meski hanya terdiri atas 4 ayat
namun ternyata, surah Al Ikhlas mempunyai banyak keutamaan. Salah satunya
disebutkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Siapa yang membaca qul huwallahu ahad sampai ia merampungkannya
(surat Al-Ikhlas) sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya rumah di
surga.” (HR. Ahmad)
2. Meninggalkan
perdebatan
Berdebat
dalam persoalan agama dengan tidak mengindahkan aturan-aturan yang telah
ditetapkan syariat sangatlah dilarang. Perdebatan jenis ini sangat berbahaya
karena dapat menjadi penyebab perpecahan, perselisihan bahkan permusuhan yang berujung
pada pemutusan hubungan silaturrahim.
Perdebatan
seperti ini merupakan salah satu di antara penyakit lisan yang sangat
berbahaya. Dia merupakan sebab terjadinya perpecahan, pemutusan hubungan,
saling menjauhi di antara sesama kaum muslimin. Perdebatan juga bisa menjadi
sebab keras dan sesaknya hati karena bisa melahirkan kedengkian kepada kaum
muslimin lainnya, plus banyaknya waktu yang terbuang akibat melakukan
perdebatan ini dan kurangnya manfaat yang lahir darinya. Terlebih jika akhirnya
perdebatan justru menutupi kebenaran dan sebaliknya kesesatan dianggap sebagai
sebuah kebenaran. Naudzbillah min dzalik.
Karena
besarnya keutamaan meninggalkan perdebatan yang sia-sia maka pahala yang
dijanjikan Allah pun sangat besar. Sebuah rumah di surga. Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku memberikan jaminan rumah di
pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang
benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga
bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku
memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.”
(HR. Abu Daud)
3. Meninggalkan
dusta
Berdusta
adalah perbuatan yang dibenci dalam islam karena islam sangat menjunjung tinggi
kejujuran. Bahkan sekadar bercanda namun mengandung dusta juga termasuk hal
yang dilarang.
Bukankah
salah satu akhlak mulia Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam adalah jujur. Beliau
pun menjadi istimewa karenanya. Tak heran
bile kemudian julukan sebagai Al Amin,
Yang Dapat Dipercaya disematkan pada diri beliau.
Banyak
sekali keutamaan jujur serta bahaya berbohong sebagaimana disebutkan dalam ayat
suci Al Quran maupun hadits Nabi Shalallahu alaihi wasallam. Orang-orang yang
jujur nantinya akan dikumpulkan di akhirat kelak bersama dengan para nabi,
syuhada serta para sholihin. Dan, tidak jujur merupakan salah satu dari sifat
orang-orang munafik. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Tanda orang munafik itu ada 3, yaitu: apabila berbicara, ia berdusta, apabila berjanji, ia ingkari, apabila diberi
amanah, ia berkhianat.” (HR Bukhari dan Muslim).
Kejujuran juga akan
membuahkan rumah di surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang
meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang
meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan
jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.”
(HR. Abu Daud)
4. Berakhlak
mulia
Akhlakul karimah atau akhlak
mulia adalah cerminan akhlak kaum muslimin. Kaum muslimin seharusnya menjadi
orang-orang yang paling bagus akhlaknya. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Hamba-hamba Allah Subhanahu wata’ala
yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wata’ala adalah orang yang paling baik
akhlaknya.”(HR Hakim).
Mereka yang berakhlak mulia akan
menempati surga yang paling tinggi. Akhlak mulia dapat dimulai dengan hal-hal
yang sederhana dan mudah. Membiasakan diri berkata jujur dan lemah lembut,
menjaga lisan dari kata-kata yang dapat menyinggung perasaan orang lain,
menyebarkan salam dan banyak lagi.
Dari
Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang
meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan
rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam
bentuk candaan. Aku memberikan jaminan
rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.” (HR. Abu Daud)
5.
Mengucapkan Alhamdulillah Dan Istirja’ Ketika Anak Meninggal
Perasaan
sedih serta menangis merupakan reaksi yang wajar sebagaimana ditunjukkan nabi
kita tatkala anak beliau, Ibrahim meninggal dunia. Namun kesedihan tidak
memboleh membuat kita berlarut-larut dan
kemudian menjauh dari-Nya. Hendaknya setiap ujian maupun musibah yang
diberikan-Nya menjadikan kita semakin dekat pada-Nya.
Setiap
pasangan suami istri tentu mendambakan memiliki buah hati yang menyejukkan
pandangan. Namun, terkadang takdir berkata lain. Buah hati yang dinantikan dan
disayang dengan sepenuh cinta harus dipanggil terlebih dahulu. Tentu saja tak
seorang pun yang dapat menolak takdir tersebut jika Allah telah berkehendak.
Bagi
mereka yang menjalani takdir sedemikian, islam telah mengajarkan apa yang harus dilakukan. Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada
malaikat-Nya, “Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?” Mereka berkata,
“Benar.” Allah berfirman, “Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?” Mereka
menjawab, “Benar.” Allah berfirman, “Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku saat
itu?” Mereka berkata, “Ia memujimu dan mengucapkan istirja’ (innaa lilaahi wa
innaa ilaihi raaji’uun).” Allah berfirman, “Bangunkan untuk hamba-Ku di surga,
dan namai ia dengan nama baitul hamdi (rumah pujian).” (HR. Tirmidzi
dan Ahmad).
Meluruskan
shaf merupakan hal pertama yang biasanya diperintahkan imam sebelum memulai
memimpin shalat. Meluruskan shaf termasuk bagian dari kesempurnaan shalat.
Tidak hanya itu, Allah bahkan menjanjikan sebuah rumah di surga bagi mereka
yang menutup celah dalam shalat.
Dari
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barang siapa yang menutupi suatu celah (dalam shaf), niscaya Allah
akan mengangkat derajatnya karena hal tersebut dan akan dibangunkan untuknya
sebuah rumah di dalam surga.” (HR. Al-Muhamili dalam Al-Amali)
7.
Mengerjakan
Shalat Dhuha Dan Shalat Sunat Sebelum Zhuhur
Shalat
Dhuha merupakan salah satu shalat sunat yang mempunyai banyak keutamaan. Waktu
shalat Dhuha dimulai sejak terbit matahari sampai zawal (condong). Adapun waktu terbaik untuk mengerjakannya adalah pada
saat matahari terik.
Salah
satu keutamaan Shalat Dhuha disebutkan dari jalan sahabat Abu Musa radhiyallahu ‘anhu,
ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Siapa yang shalat Dhuha empat raka’at dan shalat sebelum Zhuhur
empat raka’at, maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR.
Ath-Thabrani)
8. Mengerjakan
Shalat Sunnah Rawatib 12 Rakaat Dalam
Sehari
Disebutkan
dari ummahatul mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa rutin mengerjakan shalat sunnah dua belas raka’at
dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua
belas raka’at tersebut adalah empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at
sesudah zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at sesudah ‘Isya, dan dua
raka’at sebelum shubuh.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan An-Nasa’i)
9. Membangun Masjid
Membangun
masjid juga merupakan salah satu amalan yang akan dibalas rumah di surga. Pahala
ini diberikan bukan hanya bagi mereka yang membangun sebuah masjid. Bahkan pahala ini tetap diberikan bagi mereka yang membangun masjid meski hanya sebesar tempat burung bertelur.
Dari
sahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang
tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah)
seperti itu pula di surga.” (HR Ibnu Majah)
10.
Beriman Kepada
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam
sumber gambar di sini |
Disebutkan dari sahabat Fadhalah bin ‘Ubaid radhiyallahu ‘anhu,
ia mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku menjamin orang yang beriman
kepadaku, masuk islam dan berhijrah dengan sebuah rumah di pinggir surga, di
tengah surga, dan surga yang paling tingggi. Aku menjamin orang yang beriman
kepadaku, masuk islam dan berjihad dengan rumah di pinggir surga, di tengah
surga dan di surga yang paling tinggi. Barangsiapa yang melakukan itu, maka ia
tidak membiarkan satu pun kebaikan, dan ia lari dari setiap keburukan, ia pun
akan meninggal, di mana saja Allah kehendaki untuk meninggal.” (HR.
An-Nasa’i)
Demikian 10 amalan yang Allah janjikan rumah
di surga bagi mereka yang melakukannya di dunia dengan penuh keikhlasan.
https://rumaysho.com/13072-11-amalan-dapat-jaminan-rumah-di-surga.html
***
Referensi:https://rumaysho.com/13072-11-amalan-dapat-jaminan-rumah-di-surga.html
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging