Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik Adalah Berkah Ramadan Yang Kudamba
By HAERIAH SYAMSUDDIN - Kamis, Mei 16, 2019
Alhamdulillah, kembali kita diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadan, bulan yang penuh keberkahan, ampunan, serta pahala yang berlipat ganda. Bulan Ramadan adalah bulan mulia, yang di dalamnya terdapat satu malam yang sangat istimewa, yakni malam Lailatul Qadar. Satu malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari 1000 (seribu) bulan. Masya Allah, semoga kita diberi nikmat untuk bertemu malam tersebut. Aamiin ya Rabbal A'lamin.
Di bulan Ramadan, banyak sekali amalan kebaikan yang dapat dikerjakan. Amalan-amalan tersebut seperti berpuasa, bersedekah, shalat malam (tarawih dan witir), tadarrus, i'tikaf, dan sebagainya.
Nah, pernahkah kita merasakan bahwa di bulan puasa, kita seolah dimudahkan untuk mengerjakan banyak amalan kebaikan. Kita mampu menahan lapar dan haus selama berjam-jam, kita mendadak menjadi orang-orang yang dermawan, serta kita seketika menjadi pribadi yang lebih religius.
Inilah salah satu bentuk keberkahan bulan Ramadan. Keberkahan yang terwujud dengan dimudahkannya kita mengerjakan banyak amalan shalih. Kemudahan mengerjakan amalan tersebut merupakan salah satu makna dari hadits yang berasal dari Abu Hurairah, salah seorang sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Kemudahan karena saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
Baca Juga: 9 Amalan Utama di Bulan Ramadhan
Di atas telah disebutkan bahwa bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, langkah-langkah kita telah dimudahkan untuk melakukan kebaikan serta (semoga) dosa-dosa kita telah diampuni. Dengan semua keutamaan tersebut, selayaknya selepas Ramadan kita laksana bayi yang baru dilahirkan kembali. Sesungguhnya, sangat merugilah orang-orang yang tidak mendapatkan keutamaan tersebut.
Ketika di bulan Ramadan tiba, kita terlatih mengerjakan amalan shalih serta telah terbiasa karenanya. Jika semua itu mampu dikerjakan selama sebulan, artinya kita juga pasti mampu mengerjakannya di bulan-bulan berikutnya.
Nah, keistiqomahan untuk bisa bertahan menjalankan ketaatan di luar bulan Ramadan merupakan berkah yang sangat luar biasa. Pembiasaan diri menjadi sosok yang lebih religius di bulan Ramadan dan terus berlanjut setelahnya adalah berkah yang tak terkirakan nilainya. Inilah berkah yang sesungguhnya. Keberkahan yang berasal dari tempaan di bulan suci Ramadan.
Karenanya, ketika Ramadan berlalu, kita seharusnya menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Para ulama telah mengingatkan kita dengan mengatakan bahwa sejelek-jeleknya kaum adalah yang hanya mengenal Allah (rajin beribadah) hanya pada bulan Ramadan. Naudzubillah.
Dan, tanda keberkahan atas amal ibadah yang telah kita lakukan sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Rajab (Lathoif Al Ma'arif, 393)
Inilah keberkahan Ramadhan yang kudamba. Semoga Allah memudahkan langkah-langkah kita untuk senantiasa berada di jalan-Nya dan menjadikan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam sebagai satu-satunya panutan dan teladan kita. Aamiin.
Nah, kalau teman-teman, apakah keberkahan Ramadan bagi kalian?
Nah, pernahkah kita merasakan bahwa di bulan puasa, kita seolah dimudahkan untuk mengerjakan banyak amalan kebaikan. Kita mampu menahan lapar dan haus selama berjam-jam, kita mendadak menjadi orang-orang yang dermawan, serta kita seketika menjadi pribadi yang lebih religius.
Padahal, di luar bulan Ramadan, betapa susahnya mengerjakan semua itu. Rasanya, kita harus memaksakan diri sebelum bisa mengerjakan amalan-amalan tersebut. Kita harus memaksakan diri agar bisa mengerjakan puasa sunnah, bersedekah, atau tadarrusan.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
"Pada malam pertama bulan Ramadan, setan-setan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pun yang ditutup. Ketika itu ada yang menyeru, 'Wahai yang mengharapkan kebaikan, bersegeralah (kepada ketaatan). Wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah.' Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadan." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)
|
Baca Juga: 9 Amalan Utama di Bulan Ramadhan
Mendamba Berkah Ramadan
Di atas telah disebutkan bahwa bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, langkah-langkah kita telah dimudahkan untuk melakukan kebaikan serta (semoga) dosa-dosa kita telah diampuni. Dengan semua keutamaan tersebut, selayaknya selepas Ramadan kita laksana bayi yang baru dilahirkan kembali. Sesungguhnya, sangat merugilah orang-orang yang tidak mendapatkan keutamaan tersebut.
“ ... Sungguh sangat terhina dan rendah seseorang yang datang kepadanya Ramadan kemudian bulan tersebut berlalu sebelum diampuni untuknya (dosa-dosanya)...” (HR. Tirmidzi).
|
Ketika di bulan Ramadan tiba, kita terlatih mengerjakan amalan shalih serta telah terbiasa karenanya. Jika semua itu mampu dikerjakan selama sebulan, artinya kita juga pasti mampu mengerjakannya di bulan-bulan berikutnya.
Nah, keistiqomahan untuk bisa bertahan menjalankan ketaatan di luar bulan Ramadan merupakan berkah yang sangat luar biasa. Pembiasaan diri menjadi sosok yang lebih religius di bulan Ramadan dan terus berlanjut setelahnya adalah berkah yang tak terkirakan nilainya. Inilah berkah yang sesungguhnya. Keberkahan yang berasal dari tempaan di bulan suci Ramadan.
Karenanya, ketika Ramadan berlalu, kita seharusnya menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Para ulama telah mengingatkan kita dengan mengatakan bahwa sejelek-jeleknya kaum adalah yang hanya mengenal Allah (rajin beribadah) hanya pada bulan Ramadan. Naudzubillah.
Dan, tanda keberkahan atas amal ibadah yang telah kita lakukan sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Rajab (Lathoif Al Ma'arif, 393)
“Barang siapa melakukan dan menyelesaikan suatu ketaatan, di antara tanda diterimanya amalan tersebut adalah dimudahkan untuk melakukan amalan ketaatan lainnya. Dan di antara tanda tertolaknya suatu amalan adalah melakukan kemaksiatan setelah melakukan amalan ketaatan. Jika seseorang melakukan ketaatan setelah sebelumnya melakukan kejelekan,kebaikan ini akan menghapuskan kejelekan tersebut. Yang sangat bagus adalah mengikutkan ketaatan setelah melakukan ketaatan sebelumnya. Sedangkan yang paling jelek adalah melakukan kejelekan setelah sebelumnya melakukan amalan ketaatan. Ingatlah bahwa satu dosa yang dilakukan setelah bertaubat lebih jelek dari 70 dosa yang dilakukan sebelum bertaubat. … Mintalah pada Allah agar diteguhkan dalam ketaatan hingga kematian menjemput. Dan mintalah perlindungan pada Allah dari hati yang terombang-ambing.”
|
Inilah keberkahan Ramadhan yang kudamba. Semoga Allah memudahkan langkah-langkah kita untuk senantiasa berada di jalan-Nya dan menjadikan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam sebagai satu-satunya panutan dan teladan kita. Aamiin.
Nah, kalau teman-teman, apakah keberkahan Ramadan bagi kalian?
Referensi:
rumaysho.com
rumaysho.com
18 Comments
Bulan ramadan memang penuh berkah ya mbk. Benar-benar bisa menjadi sarana perbaikan diri ke arah lebih baik. Semoga istiomah ya.
BalasHapusAamiin, terima kasih doanya, Mba
HapusBagi saya berkah ramadan bisa memperbaiki kualitas ibadah. Yang udah mulai kendur, kini kencang lagi, insya Allah
BalasHapusSemoga keberkahan Ramadhan diberikan kepada kita semua
HapusYa Allah, semoga kita istiqomah dalam ketaatan padaNya ya Bun.
BalasHapusAamiin
HapusBulan Ramadan memang bulan untuk meraih keberkahan ya Bun. Semoga ibadah kita lancar nih...
BalasHapusAamiin
HapusSemoga ibadah puasanya lancar ya mba... dan semoga semua menjadi amalan yang baik. Aminnn
BalasHapusAamiin
HapusAlhamdulillah, semoga di sisa Ramadan ini saya bisa lebih khusyuk mbak.
BalasHapusAamiin
HapusAlhamdulillah Ramadhan membawa berkah dengan mempelajari & memahami hikmah dari setiap kejadian
BalasHapusAlhamdulillah, ya, Mba
HapusInsyaAllah, saya menjadi lebih sering buka qur'an, Mbak. Semoga istiqomah tidak hanya di Ramadan aja. Aamiin
BalasHapusAamiin
Hapusalhamdulillah ya mba kita bisa ketemu ramadhan tahun ini, semoga bisa ketemu ramadhan tahun tahun berikutnya
BalasHapusAamiin
HapusTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging