Keseruan Jalan-Jalan Bersama Keluarga Saat Puasa

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Jumat, Mei 17, 2019


"What? Jalan-jalan saat puasa? Ke Kuala Lumpur pulak?"  suami memastikan usulanku usai kami berdiskusi kapan akan membeli tiket untuk putri sulung kami. Saat itu kami diberitahukan pihak pesantren, tempat anakku mondok, kalau mulai 1 Mei, pondok akan meliburkan para santrinya. Tentu saja, selama masa liburan itu anakku akan bersama kami. Kebetulan juga visanya masih berlaku sampai akhir tahun, jadinya dia aman berada di negeri jiran selama waktu tersebut.

Semula, kami berencana membeli tiket sebelum bulan puasa tiba. Jadi, masih ada beberapa hari sebelum puasa. Waktu yang tersisa itu bisa kami gunakan untuk berangkat ke Kuala Lumpur menggunakan mobil pribadi. Kebetulan, putriku datang diantar mamaku. Jadi, ceritanya kita mau menjemput keduanya sekaligus menjamu mamaku dengan mengajaknya menikmati keindahan Kuala Lumpur dan Kuala Terengganu. 

Qadarallah, harga tiket pesawat Makassar-Kuala Lumpur sudah mulai melambung. Terpaksa, kami membuat  perubahan demi menyesuaikan isi kantong, hehehe

Akhirnya, pilihan tiket jatuh pada tanggal 6 Mei. Masya Allah, di hari pertama puasa. Sebelumnya, saya sudah menanyakan ke mama, apakah beliau bersedia bepergian di hari pertama Ramadhan tersebut. Alhamdulillah, mama tidak keberatan. Beliau mah yang penting diajak jalan, ayo aja. (sama kayak anaknya, hehehe)

Oke fix, tanggal kedatangan sudah di tangan. Sekarang, tugasku mencari penginapan selama di Kuala Lumpur. Dan, setelah searching, saya pun nemu sebuah homestay yang kelihatannya nyaman dan sesuai dengan semua kriteria kita. 

Suami kemudian mem-booking homestay tersebut lewat aplikasi airbnb. Alhamdulillah, ternyata kita dapat diskon 125 RM. Lumayanlah, dapat homestay keren dengan 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, full AC, wifi, plus lengkap dapur dengan total harga sekitar  satu jutaan untuk 4 malam. Kita booking sejak tanggal 5-9 Mei (check in pukul 15.00 dan check out pukul 12.00)




Sebenarnya, kami ingin booking sejak tanggal 4, sayangnya tanggal segitu masih ada orang yang menyewa homestay tersebut. Padahal, kami berencana berangkat dari Kuala Terengganu sejak tanggal 4 agar suami tidak terlalu kepayahan membawa mobil sejauh hampir 500 km karena saat itu belum masuk bulan puasa. Sebagai solusinya, kami pun nginap di hotel selama satu malam sebelum pindah ke homestay tersebut.

6 Mei 2019

Sesuai jadwal, pesawat yang membawa mama dan putriku tiba di KL pukul 20.50 waktu KL. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya mama dan putriku muncul juga dari balik pintu kedatangan internasional. 

"Welcome to Kuala Lumpur"

Balai Ketibaan Antarabangsa

Setelah itu kami langsung pulang. Meski mama bilang kalau beliau sudah kenyang karena tadi buka puasa di pesawat, tapi kami tetap ingin menjamu mama. Singgahlah kami di Restoran Sultan, yang berada di lantai bawah Savanna Executive Suite, tempat homestay kami. 

Restoran Sultan yang buka 24 jam


Roti naan kosong dan ayam tandoori

Di situ kami memesankan roti naan dan ayam tandoori plus jus lemon untuk mama. Kebetulan saya, suami dan dua anakku yang lain sudah kenyang karena sebelum ke bandara, kami sudah makan malam. Selain makan, saya juga sekalian membeli makanan untuk sahur nanti. 

7 Mei 2019

Karena masih penat, acara jalan-jalan di KL hari ini ditunda agak siang. Rencananya, kami mau ke Putrajaya lihat-lihat Dataran Putra, Masjid Putra, dan Masjid Besi sekaligus ngabuburit di Masjid Putra. Sebuah keinginan lama yang baru terwujud hari itu. (Waktu masih tinggal di Bangi, keinginan tersebut tidak sempat terwujudkan. Padahal jarak Bangi ke Putrajaya tidak terlalu jauh).

Usai mengerjakan shalat Dzuhur dan Ashar secara jamak, kami pun berangkat ke Putrajaya. Cukup banyak perubahan yang terjadi di kota yang terakhir kali kudatangi di 2015 lalu. 

Mamaku di depan kantor PM

Masjid Putrajaya 

Mula-mula kami mendatangi Dataran Putrajaya, Masjid Putrajaya, kemudian ke Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin atau biasa disebut juga Masjid Besi. Tentu saja, tak lupa saya mengambil gambar mama untuk dikirimkan ke kampung. Hehehe

Masjid Besi Putrajaya

Setelah puas berkeliling, kami pun beristirahat di Masjid Putrajaya sekaligus menanti waktu berbuka puasa bersama di sana. Seru


8 Mei 2019

Hari ini rencananya kami akan ke KLCC. 

"Mama mau lihat menara kembar

Oke fix, kita cuss ke KLCC. Dan seperti kemarin, kami keluar usai melaksanakan shalat Dzuhur dan Ashar. 
Menara Petronas
Suria KLCC

Usai cekrek cekrek di depan menara kembar Petronas, kami segera pulang. Panasnya cuaca Kuala Lumpur membuat anak-anak yang sedang berpuasa mulai rewel. Kami pun tak bisa berlama-lama di sana. 
Masjid UKM (maaf, fotografernya amatiran)

Sore harinya, kami ke Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), almamater suami. Rencananya kami akan berbuka puasa di sana, salah satu kebiasaan kami dulu saat masih tinggal di Bangi.

Nenek dan cucu makan bareng

Usai shalat Maghrib, kami pun kembali ke homestay. Sebelum naik ke lantai 20, tempat homestay tersebut, kami kembali menjamu mama nasi naan dan ayam tandoori plus teh tarik. Rupanya, mama langsung jatuh cinta dengan kuliner dari negeri Bollywood tersebut sejak pertama kali mencobanya. Padahal, saya butuh bertahun-tahun untuk mulai terbiasa dan menyukai kuliner tersebut.   

9 Mei 2019
Hari ini kami rencananya akan kembali ke Terengganu. Berulang kali saya menyemangati suami yang harus menjadi satu-satunya driver.

"Kalau capek, berhenti saja. Kalau ngantuk, berhenti saja" demikian petuahku tak habis-habisnya sampai anak-anak bosan mendengarnya.

Dan, kami meninggalkan Southville City sekitar pukul 11 siang. Kami sempat nyasar selama satu jam gara-gara Google Map disetting untuk menghindari jalan tol sehingga kami pun melewati jalan-jalan kampung yang tak pernah kami jalani sebelumnya. 

Suami kemudian mengatur  kembali Google Map tersebut menuju jalan tol. Alhamdulillah kami pun tiba dengan selamat di rumah tepat waktu buka puasa, yakni sekitar pukul 19.15. 

Demikianlah acara jalan-jalan kami selama beberapa hari di Kuala Lumpur. Setelah sampai di rumah, jangan ditanya bagaimana capeknya, terutama suami yang nyupir ratusan kilo dan hanya dua kali beristirahat di R&R Gambang Timur dan Genting Sempah. 

R&R Genting Sempah

R&R Gambang Timur

Meski cuapeknya puollll, tetapi tentu saja kami gak kapok. Jalan-jalan lagi? Siapa takut. Eh, tapi jangan saat puasa, deh. Apalagi menempuh jarak yang sangat jauh. Hikz, supir gempor, tahu.....

  • Share:

You Might Also Like

2 Comments

  1. Seru banget jalan-jalannya. Saya belum pernah ke KL. Kalimantan pun hanya sampai Balikpapan heuu

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging