Serunya Weekend Di Swiss Garden Resort, Kuantan, Negeri Pahang, Malaysia
By HAERIAH SYAMSUDDIN - Rabu, Januari 30, 2019
Beberapa hari yang lalu, suami ngasih kabar kalau fakultas
tempatnya mengajar akan mengadakan semacam mukernas di Kuantan, Negeri Pahang.
Bukan hanya itu, para dosen dan staff juga boleh membawa keluarga karena
acaranya akan diadakan di salah satu hotel di negeri tersebut, yakni Hotel
Swiss Garden.
Yeah, tentu saja ini kabar yang sangat
menyenangkan buat kami, terlebih anak-anak. Asyik, bisa weekend di hotel,
gratis pulak. Syukakkkk banget.
Tentu saja, kami tidak sabar menunggu
hari yang dinanti tersebut. Dan, tepat di tanggal 24 Januari kemarin, kami pun meluncur
ke Kuantan, ibukota Pahang yang berjarak sekitar 210 km dari tempat tinggal
kami di Kuala Nerus.
Kami berangkat sekitar pukul 13.30.
Rencana awal, kami akan berangkat lebih pagi. Qadarallah, Khaulah masih harus
mengerjakan tugas di sekolah sehingga kami terlambat untuk berangkat. Lewat
waze, kami diinformasikan kalau perjalanan akan memakan waktu sekitar 2,5 jam
via lebuh raya alias jalan tol.
Alhamdulillah, sekitar pukul 5 sore lewat
kami pun tiba di tempat tujuan. Sebelumnya, kami sempat nyasar karena ternyata
saya salah mengambil destinasi di waze. Saya memilih Swiss Garden Resort
Resident padahal tujuan kami ke Swiss Garden Resort and Spa. Untungnya, jarak
kedua tempat ini cukup dekat, yakni sekitar 4 menit berkendaraan.
Inilah Hotel Tujuan Kami Sebenarnya |
Usai check-in, kami segera menuju kamar
yang telah di-booking pihak kampus. Dan, saat melongok ke teras hotel, ternyata
kamar kami menghadap ke laut plus kolam renang di dekatnya. Masya Allah, keren
banget. Jadi ingat, sewaktu masih remaja, saya pernah bercita-cita ingin
mempunyai rumah di tepi pantai. Sayang, berulang kali mengajukan proposal ke
suami, tetapi gak pernah digubris. Kita memang punya banyak selera yang
berbeda. Namun, itulah cinta. Bukankah cinta datang untuk menyatukan dua hati
yang berbeda......*yang nyanyi, berarti kita seumuran.
Melihat ada kolam renang, tentu saja,
anak-anak langsung merengek minta diizinkan main air. Mereka segera
mengeluarkan baju renang yang telah disiapkan jauh-jauh hari sebelum kami
berangkat.
Gak boleh bawa durian dan manggis. Hikz.. |
Dengan ditemani abahnya dan si sulung,
Khaulah dan Hilyah pun langsung ngacir ke kolam berenang. Saya mah masih penat.
Pengen istirahat dulu, sembari ngetes wifi kamar hotel. Di mana pun dan kapanpun,
online mah teteup...
\
Pemandangan dari teras kamar di pagi hari |
Pemandangan dari teras kamar di malam hari |
Hampir sejam lebih anak-anak bermain di
bawah. Ketika naik ke kamar, kehebohan berlanjut karena kedua gadis kecil itu
ingin bermain air di bathtub. Maklum, di rumah gak punya bathtub. Hehehe...
"Astaghfirullah, ternyata tas kecil
tempat sikat gigi, odol, dan pembersih ketinggalan di kursi..." pekikku
panik.
Duh, gimana sih. Padahal, saya sudah
menyiapkan semuanya di tas tersebut. Qadarallah, hotel tidak menyediakan sikat
dan pasta gigi, sebagaimana hotel lainnya.
"Ya udah, besok pagi kita beli sikat
dan pasta gigi di luar." kata suami. Maklum, nyadar kalau semua itu tidak ada saat hari sudah gelap.
Jadinya, malam itu kami tidur tanpa
menyikat gigi sebelum tidur. Untungnya, udara dingin dari AC bisa mendinginkan
sesaknya tidur tanpa sikat gigi terlebih dahulu. *maksa banget, hehehe.
Keesokan paginya, beberapa saat sebelum
shalat subuh, saya paling heboh membangunkan seluruh penghuni kamar.
"Ayo, semua bangun. Katanya mau
lihat sunrise...." ocehku sembari menyibak selimut masing-masing.
"Lha, yang mau lihat sunrise, kan, Ummi, bukan kita..." bantah Khaulah sembari menarik kembali selimunya.
Ih, anak ini memang suka banget ngeles. Sebenarnya, tak sulit membangunkan mereka untuk
shalat Subuh. Yang sulit adalah melarang mereka kembali bergelung selimut.
Udara dingin, keadaan masih gelap, plus masa liburan merupakan hal yang
memberatkan mata untuk terbuka.
"Masih gelap di luar. Sebentar
aja kalau sudah terang. Lagian, ada larangan ke pantai kalau sekeliling masih
gelap. Bahaya"
Iya deh, sambil menunggu terang, saya
membuka laptop. Lumayan, bisa menyicil pekerjaan sebelum cuaca di luar
mulai terang.
Penampakan hotel dilihat dari pantai |
Notice-nya seru. Bahasanya bikin pengen ngedit. hehehe |
Si centil yang selalu happy setiap saat |
Sekitar pukul 7 pagi lebih sedikit, kami
pun keluar dari kamar. Masya Allah, indahnya pemandangan di tempat ini.
Hamparan pasir putih serta ombak yang bergulung-gulung membuat perasaan
menjadi nyaman dan tenang. Pantas saja, banyak hotel yang didirikan di dekat
pantai demi memanjakan para tamu agar dapat menikmati setitik dari lautan
nikmat Allah Subhanahu wata'ala.
Setelah puas, kami pun bergegas menuju
parkiran. Lho, mau ke mana? Bukan, bukan mau pulang tapi mau mencari kedai tuk
makan pagi. Maklum, pihak kampus hanya menanggung makan pensyarah sementara
untuk keluarganya, silakan cari sendiri.
Tentu saja, ini bukan masalah buat kami.
Apalagi, Malaysia terkenal dengan budaya makannya sehingga tidak akan sulit
menemukan kedai makan di sekitar tempat ini. Dan jangan salah, meski
kedai-kedai makan di sini letaknya di pinggiran jalan serta beratapkan 'gubuk
derita', tetapi pengunjungnya banyak yang berasal dari kalangan menengah ke atas. Buktinya, mobil-mobil yang berjejeran di parkiran kedai tersebut bukan
mobil sembarangan, lho.
"Sanging oto-oto cilla"
kalau kata Orang Makassar.
Kata suami, kebanyakan orang Malaysia
senang dengan masakan yang mempertahankan rasa tradisional. Biasanya, semakin tua
pemiliknya, rasa masakannya juga akan semakin original. Rasanya masih asli karena rasa tak bisa
dibohongi.
Kembali ke pencarian kedai...
Benar saja, tak jauh dari hotel, kami
menemukan dua kedai makan yang saling berhampiran. Saya dan suami memesan
roti kosong dan teh tarik, si sulung memesan nasi lemak, duo putri kecilku
masing-masing memesan laksa dan donat.
Mampir yuk di Balada Roti Canai
Tak lupa, saya juga memesan nasi kosong
dengan beberapa potong ayam untuk persediaan makan tengah hari sebentar.
Kebetulan, hari ini jadwal suami padat hingga malam sehingga tidak akan sempat
mengantar kami untuk makan siang.
Usai sarapan, kami segera kembali ke
hotel karena anak-anak sudah tidak sabar untuk kembali berenang. Byur ...
byur ... byur. Pokoknya, anak-anak sudah bertekad untuk puas-puasin
berenang di tempat ini. Sebanyak yang mereka mampu, hehehe.
Oh ya, ini juga untuk pertama kalinya
saya ikut menikmati kolam renang ini. Bukan, saya tidak ikutan nyemplung. Saya
hanya duduk-duduk di tepi kolam sembari mengawasi anak-anak yang sibuk naik
turun luncuran.
Kolam hotel ini lumayan luas. Terdiri
dari tiga arena. Satu untuk kolam bermain anak yang dilengkapi dengan dua
perosotan, air yang memancar, serta air dalam ember yang dituangkan setiap
beberapa menit sekali.
Bagian yang kolam yang lain adalah kolam
dengan kedalaman hingga 1,5 meter. Di sini, biasanya para orang dewasa
berenang atau membawa anaknya belajar berenang.
Dan, bagian ketiga adalah kolam air
panas. Kolam ini sebenarnya khusus untuk orang dewasa. Lucunya, banyak
anak-anak yang tertarik untuk masuk sehingga penjaga kolam harus bolak balik
"mengusir" anak-anak tersebut. Btw, salut buat para 'Guard" yang selalu siaga dan tegas. Salah sedikit saja, bunyi pluit tanda peringatan langsung menggema. "Priiittttt"
Malamnya, kami menikmati sajian tom
yam kelapa yang kedainya berada tak jauh dari hotel. Suami sempat protes ketika
pelayan kedai membawa dua kelapa lagi padahal kami telah memesan dua kelapa
sebelumnya.
Saya pun menjelaskan kalau tom yam kelapa
adalah tom yam yang disajikan dalam sebutir kelapa. Jadi, bukan tom yam di
mangkuk trus diberi campuran kelapa di dalamnya.
Maklum, suamiku memang paling malas
mencoba jenis makanan baru. Beda dengan istrinya, yang berprinsip, "my
food, my adventure". Gak heran kalau lihat makanan, pengennya segera
mencoba. Hehehe.
Trus gimana rasa tom yam kelapa? Hm,
biasa aja sih, gak beda jauh dengan tom yam biasa. Hanya saja, ada keseruan
lain saat menikmatinya. Keseruan mengeruk buah kelapa. Hahaha.
Alhamdulillah, malam ini semua
kekenyangan kelapa. Sebenarnya, masih pengen lebih lama dan mengeruk kelapa
lebih banyak tapi si kecil udah merengek, ngantuk. Mungkin, kecepekan setelah
seharian main air melulu.
Hari ketiga
Ini adalah hari terakhir kami berada di
hotel berbintang 4 ini. Dan, seperti kemarin, usai sarapan di tempat yang
berbeda, anak-anak kembali minta main air di kolam. Ayuk aja....
Anak-anak benar-benar memikmati fasilitas
kolam renang hotel ini. Entah berapa kali keduanya bolak balik menikmati arena
luncuran yang cukup panjang. Padahal, banyak anak lain yang juga antri di
tempat ini.
Sementara itu, samar-samar dari tepi
pantai terdengar irama musik yang lumayan bikin kaki bergoyang. Suara musik itu
berasal dari musik senam aerobik para pensyarah dan staf UMT. Yess, di hari
terakhir ini diisi dengan melemaskan otot serta menyegarkan pikiran. Semua
berkumpul di tepi pantai kecuali suamiku. Hehehe.
Dan, sesuai jadwal, kami sudah harus
check out pukul 12.30. Saat sedang packing, kami dapat panggilan makan siang di
hotel. Rupanya, beberapa orang pensyarah dan staf UMT sudah banyak yang pulang
sehingga jatah makan siang banyak yang tersisa. Daripada mubasir, keluarga
pensyarah dan staf dipersilahkan untuk mampir makan siang sebelum
pulang. Alhamdulillah, tahu aja kalau kita lagi lapaaaarrrr.
Usai makan siang, kami pun check out.
Sempat terjadi "ketegangan" saat suami check out di resepsionis.
Rupanya, setelah melihat pasport, si Mba resepsionis meminta tambahan
pajak sebanyak RM 20 karena kami orang asing. Tentu saja, suami menolak.
Lha, kami kan masuk ke tempat ini atas nama kampus buka perorangan. Namun,
akhirnya suami mengalah. Gak apa-apalah yang penting udah puas mengomel,
hehehe.
Pulangnya, kami barengan dengan dua mobil milik kawan suami. Kali ini kami memilih jalan kampung, meski risikonya lebih lambat sampai di tujuan. Tapi tak mengapa, toh kami juga tidak buru-buru.
Benar saja, ketika pergi kami menghabiskan hampir 3 jam lewat jalan tol, saat pulang, kami membutuhkan waktu hampir 5 jam lewat jalan kampung. Tapi untungnya dengan begitu kami tak perlu membayar tol. Dan, uang tolnya bisa dipakai menikmati roti canai di Rasa Village, sebelum pulang.
Alhamdulillah.
45 Comments
Wauuuw asyiknya jalan-jalan gratisss bawa anak-anak pula, emak juga pasti happy... Hihi... Happy holiday mak...
BalasHapusPokoknya yang gratis, mah asyiknya dobel.....
HapusIh bauu gak sikat gigi wkwkwk, ih seru banget liat kolam renangnya. Saya bingits ya engga private. Kalo bisa private saya lgs ke malaysia deh wkwkw ~
BalasHapusKan besoknya bisa dibeli sikat giginya, hehehe. Bikin kolam renang sendiri aja, dijamin privacynya bebas tanpa syarat.
HapusSelalu suka kalo mb haeriyah berbagi pengalaman tinggal di luar negeri. Pasti seru banget tinggal di negara dengan kultur yang berbeda.
BalasHapusMumpung di negeri orang, mba...
HapusMobil cilla parkir di depan warung seperti gubug derita, pasti tak ada di Indonesia. Mobil cilla yah restoran cilla pula, itu kalau di Makassar. Tinggi tong gengsina di...
BalasHapusDimaklumi ji tawwa juga, ka biasanya warung gubug derita kurang terjamin kebersihannya. Kalau di sini, Insya Allah tiap kedai makan ada stiker kebersihannya. Kalau macam-macam, kedainya langsung ditutup.
HapusKocak amat mb sempat salah hotel wkk
BalasHapusTapi apa pun kalau sama keluarga emang seruuu hehehe
Seneng y mb ikut dinas suami skalian plesiran dan quality time 😍
Alhamdulillah, bisa ngintilin suami kerja, hehe
HapusBukankah cinta datang untuk menyatukan dua hati yang berbeda... *Dan saya nyanyi :D
BalasHapusItu lagunya Yana Julio, kan, ya? Sering denger itu (Kalo ga salah pas saya SMP)
Btw, seneng kalo baca kisah jalan2 Mbak Hae. Jadi lebih tau ttg negeri jiran. Ternyata Lebuh Raya itu jalan tol.
Asyik juga tuh bisa ikutan misua nginep di hotel, sekalian family time nih
Yess, benar banget tuh, Mba. Mumpung masih di negeri orang, jadi banyak bahan yang bisa dijadikan cerita, hehehe
HapusHihihi mayannn bingit itu dapat jatah makan ya Mba.. keren deh pantai dan tempat nginepnya. Ahhh jadi pengen mantai uyy.. BTW fotonya digedein dikit ya mba, biar makin seru liatnya hehe..
BalasHapusLiburan di pantai memang menyenangkan banget. Fotonya sengaja dikecilkan biar gak bikin kuota lemot tapi ternyata jadi gak begitu enak dilihat, ya. Mba?
Hapusya ampuun picturenya bikin ngiler ... semoga saya memiliki kesempatan untuk bisa berkunjung ke Malaysia
BalasHapusAamiin. Jangan lupa ke Terengganu dan Pahang, ya, Mba.
HapusHotelnya lengkap ya fasilitasnya, kebayang anak-anak pasti senang berendam terus ada kolam renangnya sama kayak anakku...
BalasHapusOh ya Mbak, memang tariff tol di sana mahal ya? selisih 2 jam bukannya sama dengan selisih biaya bensin itu ya? #kepo
Hotel plus kolam renang rasanya satu paket yang menjadi favorit keluarga. Kata suami, bensinnya gak beda jauh karena kalau di toll kita harus melaju kencang sementara di jalan kampung lebih lambat.
HapusAishh aishh the best itu sunrise-nya. Bikin mupeeeng
BalasHapusBenar banget, mba. Sunrise-nya molek, kata orang sini...
HapusSepertinya nyaman banget...di sana air di sini air. Di sana pantai, di sini kolam renang...jadi pengen ke sana InsyaAllah
BalasHapusAamiin....semoga bisa liburan ke sini juga, ya, Mba.
Hapusenaknya jalan jalan bareng keluarga pasti seru banget.
BalasHapusAlhamdulillah, bisa seru-seruan dengan keluarga
HapusBarakallah Mbak seneng banget bisa kulineran sambil stay di hotel bintang 4 bareng keluarga :)
BalasHapusAlhamdulillah, mba
HapusJalan dan makan mulu mba Haeee, gimana mau imut kayak saya #uhhuk ��
BalasHapusSaya galfok beneran sama aneka makanannya, mulai roti canai, lasagna,dll.
Iya, nih. Padahal, pengen banget langsing kayak dulu lagi...
HapusSeru banget kayaknya, hihi ... sampai salah tujuan juga 😅 Pasti jadi pengalaman berkesan
BalasHapusSaking semangatnya...
HapusWaaah... saya belum pernah makan tom yam didalam buah kelapa. Mau search ah, siapa tahu di sekitar Bekasi ada yang jual... Maksih info tom yam-nya Bund...
BalasHapusKayaknya dulu sempat booming di Jakarta dan sekitarnya. Coba di-search, mba.
HapusEnaknya liburan gratis bareng keluarga. Pasti seru ya mba...happy holiday yahhh...
BalasHapusSeru banget, mba
Hapuskenapa dilarang bawa manggis ya? jadi penasaran. kalau duren kan karna baunya yang menyengat. kalau manggis?
BalasHapusItu juga yang jadi pertanyaan saya. Sayang, lupa nanya ke pihak hotel
HapusAsyiknya, jalan2 ama keluarga dan dikasih gratisan pulak. Fasilitas hotelnya lengkap y mbk. Anak2 pasti seneng
BalasHapusSenang banget, sampai berat untuk pulang...
HapusWih, asyik ya mbak bisa jalan2 gratis gitu ikut suami bareng anak2 pulaak apalagi jalan2nya ke LN (negeri tetangga) nginapnya pun di hotel berbintang, istri mana yang nggak happy, hehe..
BalasHapusBtw Kolam renangnya bikin mupeng😍
aku ikuttt nyanyi, hahhahahaa
BalasHapustosss mb kita seumuran!
Nyaman dan senangnyaaa...saya juga mau banget diajakin bun..tapi cuma dikirimin foto aja kemarin :( *ngambek di pojokan
BalasHapusIkutan merasakan senangnya deh Mbak. Soalnya saya juga penikmat travelling. Senang banget dg yg beginian. Trims sharingnya ya Mbak. Semoga sehat dan bahagia selalu
BalasHapusWah asyik dan seru ya...saya juga suka bawa anak dan suami kalau pas dinas di hari libur, sekalian liburan gratis hihihi
BalasHapusasyik dan seru mbak perjalanannya, hotel pinggir pantai tuh menyenangkan terutama bagi saya si anak gunung ini hehehe
BalasHapusWah ini PR sih, kalo staycation d hotel aku selalu mengandalkan sikat gigi disana. Wah view nya bagus bangeeeet ini
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging