Jejak Literasiku Di 2018

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Minggu, Januari 06, 2019


Hiruk pikuk dunia kepenulisan telah lama kujalani. Jatuh bangun, aktif vakum, dan maju mundur semua telah kualami. Ada momen-momen manis dan ada juga momen-momen pahit. Namun, ibarat kopi, manis dan pahit itu justru membuat segelas kopi menjadi semakin nikmat untuk dinikmati.



Dan, selama  tahun 2018, Alhamdulillah saya masih bisa menghasilkan beberapa buah antologi, menulis di website, serta kembali aktif ngeblog. Sayangnya, saya kembali terlewatkan untuk menulis buku solo. Kabar baiknya, di tahun 2018, saya mulai merintis karier sebagai seorang editor. Alhamdulillah.

Perempuan Pembawa Cahaya


Bermula dari kebersamaan kami (saya dan 8 perempuan keren lainnya) di Geng Shalihah Menulis (GSM), antologi kami pun lahir ke dunia. Komunitas kecil-kecilan yang semula bernama Geng Motor Bersenjatakan Linggis (sumpah, ini nama buatanku sendiri, hehehe) ini merupakan pecahan dari sebuah group Whatsapps. 

Buku PPC ini berisi kisah-kisah inspiratif para perempuan luar biasa, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Tertarik dengan bukunya? Boleh japri saya, kok.

Senandung Sakinah


Buat kamu yang pernah atau sedang menjomblo, buku ini sangat menarik untuk dibaca. Meski disajikan dalam bentuk cerpen, namun kisah yang diangkat tidak melulu fiksi. 

Salah satunya adalah cerita yang diberi judul Finding Imam. Cerita pendek yang saya tulis ini berkisah tentang kegalauan seorang gadis menanti sang Imam datang menjemputnya. Kegalauannya semakin mendera karena desakan keluarga besar, terutama kedua orang tuanya yang ingin segera melihat anak sulung mereka naik pelaminan. Terlebih, ketika kerudung panjangnya ikut-ikutan dituding sebagai penyebab ia sulit menemukan sang imam.

Alhamdulillah, sang Imam yang dinanti pun akhirnya datang juga. Meski ia harus tersesat dan hampir saja salah menyangka sosok sang imam yang dipilihkan untuknya. Dipilihkan? Ya, ia menemukan sosok imam impiannya lewat proses ta'aruf yang 100 % insya Allah sesuai syariat Islam. Jadi, tanpa melalui proses pacaran sebagaimana yang kini dianggap lazim oleh sebagian orang.

Lho, kok bisa tersesat dan salah sangka? Ahai....lebih baik Kamu segera memesan bukunya dan membaca sendiri kisah menarik ini. Satu lagi.....kisah ini based on the true story. Semua tokoh yang ada dalam cerita maupun jalannya cerita adalah real tanpa pemanis buatan eh maksudnya tanpa rekayasa karena kisah sebenarnya juga sudah sangat manis. 

The Power Of Writing


Percayakah Kamu kalau menulis (writing) mempunyai kekuatan untuk memengaruhi bahkan mengubah seseorang? Tak perlu pakai mantera atau tongkat sulap ala Hary Potter. Cukup dengan menulis, dan rasakan kekuatannya.

Maka, demikianlah kisah-kisah yang termuat dalam buku ini. Semuanya berkisah tentang kekuatan menulis, yang telah berhasil mengubah kami, para penulis buku ini.

The Gift Of Writing



Menulis adalah salah satu keterampilan yang tidak dimiliki oleh semua orang. Maka, berbahagialah mereka yang diberi Allah Azza wa Jalla kemampuan untuk menulis. Nah, salah satu cara untuk mensyukuri anugerah tersebut adalah dengan menulis hal yang baik-baik saja dan bermanfaat bagi banyak orang.

Tentu saja, tak bisa dipungkiri bahwa banyak yang memanfaatkan kemampuan menulisnya dengan menulis dan menyebarkan hal-hal yang tidak baik. Padahal, ajaran agama telah mengajarkan kita bahwa semua yang kita lakukan di dunia akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Termasuk apa-apa yang telah kita tulis selama hidup di dunia. Jika tulisan kita baik, tulisan itu bisa menjadi amal jariyah. Sebaliknya, jika tulisan kita buruk, tulisan itu bisa menjadi dosa jariyah. Sereum, bukan?

Di buku antologi ini, selain menyumbang tulisan, saya juga bertindak sebagai editor bareng mba Nadia Indriana. Yang bikin senang adalah namaku ikut terpampang sebagai editor buku ini. Yess, impianku untuk menjadi seorang editor pun terwujud sudah. Gimana, naskahmu pengen diedit juga? Japri, yuk....

Meski masih sangat jauh dari kategori produktif, kehadiran 4 buku antologi ini lumayan membuat semangat menulisku bisa timbul kembali. Semoga di 2019 nanti, saya bisa kembali produktif menulis dan kembali bisa menghasilkan buku-buku solo seperti tahun-tahun sebelumnya.

 Aamiin.





  • Share:

You Might Also Like

17 Comments

  1. Luar biasa mbak....segala puji bagiNya,,,,terus, gimana cerita Geng Motor Bersenjatakan Linggis-nya, nama Geng mbak unik...;)

    BalasHapus
  2. Ah senang banget kedua buku diatas adalah tulisan kita bareng bun, ahay! Karena kita GSM, apasih wkwkwk. Tunggu buku 2 buku selanjutnya bun. GSM tahun ini nambah antologi sampe 100 buku, kuy wkwkwkw ~

    BalasHapus
  3. Selama tahun 2018 aku baru dua antologi. Ih jadi malu. Semoga sukses menulis dan ngeblognya ya mbak.

    BalasHapus
  4. Mbak, keren banget! Asli ini ah produktif banget dalam menulis.

    Untuk tahun 2018 aku mulai serius ngeblog, kalau buku kurang lebih juga ada tiga. Kayak gitu aja udah seneng banget ya mbaak

    BalasHapus
  5. Senangnyaaaa,kita berada di buku yang sama "the power of writing." Semoga sukses berkah karya-karya selanjutnya juga.

    BalasHapus
  6. Masya Allah mantappp Bunnnnn!
    Lanjuttt terus prestasinyaaa di 2019 ini yaaa

    BalasHapus
  7. Kak Haeriah mah udah nggak perlu dipertanyakan lagi pengalamannya di dunia menulis. Komitmen dan sikap istiqamah seperti ini yang perlu ditularkan pada penulis pemula seperti aku. Karena menulis itu kan nggak selalu mudah ya. Perlu banget bersikap no baper dan tetap menuntaskan niatan awal.

    BalasHapus
  8. wah keren Mbak..karyanya banyak bingitss. Selamat ya!.Semoga tahun 2019 ini lebih sukses lagi

    BalasHapus
  9. Masyaallah... Produktif banget mbak. Semoga tahun ini lebih banyak lagi karya bermanfaat yang dihasilkan ya! Aamiin

    BalasHapus
  10. Senangnya makin banyak karya. Alhamdulillah... Keren! Saya dulu jga editor beberapa antologi. Duluuu...sebelum sebooming sekarang

    BalasHapus
  11. Keren mbanya. Sudah banyak bukunya. Semoga saja saya juga bisa menerbitkan buku. Aamiin

    BalasHapus
  12. wah keren banget, mbak. Sejauh ini saya hanya berhasil d 2 buku antologi. Semoga kedepannya makin banyak. Keep writing and keep inspiring mbak :)

    BalasHapus
  13. Wuis nama gengnya unik tetapi sedikit seram hahaha...

    Tapi apapun nama gengnya yang penting anggotanya keren.

    BalasHapus
  14. Ahhhh... Buku-bukunya sungguh menggoda imannnn...

    BalasHapus
  15. Keren mbak...bukunya bikin penasaran... sukses selalu ya mbak

    BalasHapus
  16. Asyik! Nanti pengen japrian ah, biar semakin banyak insight yang didapat. KEren-keren banget judul antologi bersama GSM nya mba, yang linggis serius bikin ngakak haha

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging