Tahun 2018 baru saja berlalu. Tentu saja, banyak kisah yang telah dilalui di tahun tersebut. Ada kisah sedih, kisah seru, kisah menyenangkan, dan beragam jenis kisah lainnya. Dengan menuliskannya kembali, saya berharap kisah-kisah yang telah lalu tersebut menjadi pelajaran yang berarti. Menjadi moment yang membuatku bisa lebih bersemangat menjalani hari demi hari di tahun 2019 ini. Menjadikan semua moment yang telah terjadi sebagai pelajaran agar ke depannya saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aamiin.
Masuk Sekolah Baru
Alhamdulillah, di tahun 2018, tiga
anakku memulai study-nya di tempat yang baru. Si sulung melanjutkan kuliah di
STEI Tazkia Bogor, si nomor tiga melanjutkan sekolah setara SMP di Markaz Imam
Malik (MIM) Makassar, dan si bungsu masuk Tadika Yayasan Islam Terengganu di
tahun lima.
Ada rasa yang bercampur aduk ketika
melepaskan si sulung merantau seorang diri di Bogor. Jauh dari kami, orang
tuanya dan juga jauh dari keluarga besar kami di Makassar. Namun, demi untuk
menempanya menjadi seorang lelaki sejati, kami harus menahan rasa yang
bercampur aduk tadi. Insya Allah, di manapun ia berada, Allah akan selalu
melindungi dan menjaganya. Demikian doa-doa yang kami panjatkan untuknya.
Begitupun rasa yang hadir di hati kami
ketika harus melepaskan si nomor tiga di mahad. Untuk pertama kalinya putri
pertamaku itu harus berada jauh dari kami, orang tuanya. Satu hal yang
cukup menenangkan kami adalah jarak mahad putriku dan rumah kedua orang tua
kami di Makassar tidak terlalu jauh. Jadi, sekiranya putriku butuh sesuatu,
kerabat kami yang ada di Makassar dapat segera meresponnya.
Adapun si bungsu, masuk tadika
merupakan langkah pertamanya memasuki dunia pendidikan formal. Alhamdulillah,
tadika si bungsu letaknya tepat di sebarang jalan depan rumah. Jadi, bisa hemat
waktu, tenaga, dan materi untuk mengantar jemputnya setiap hari.
Ya Allah, semoga anak-anak kami menjadi
anak-anak yang sholeh dan sholeh. Menjadi penyejuk mata bagi kami, orang
tuanya. Aamiin.
Berkarier Sebagai Editor
Ketertarikanku pada dunia edit mengedit tulisan tak bisa dilepaskan dari kesenanganku mengutak atik tulisan sendiri. Saking senangnya, terkadang akhir dari tulisan yang telah kubuat justru berbeda jauh dari ide awal tulisan tersebut. Meski demikian, ada tidak enaknya juga punya hobi kayak gini. Salah satunya adalah tulisan jadi gak kelar-kelar. Hehehe.
Kebetulan, saat itu Joeragan Artikel membuka kelas training Editor. Karena penasaran pengen tahu apa dan bagaimana sebenarnya editor itu, saya pun ikut trainingnya. Wah, ternyata menjadi seorang editor itu sangat menyenangkan. Rasanya sangat puas bisa mengubah sebuah tulisan menjadi lebih baik lagi.
Selain itu, JA juga memberikan kesempatan bagi para alumninya untuk praktik langsung. Kami pun diberi kesempatan untuk magang sebagai editor di website Emak Pintar dan Joeragan Artikel. Tentu saja, praktik-praktik ini membuat sense of word sebagai seorang editor semakin terasah. Practice makes perfect.
Kesempatan menjadi editor menjadi semakin besar ketika Joeragan Artikel
membuat event antologi untuk para alumni. Saya pun diberi amanah menjadi editor
untuk judul buku THE GIFT OF WRITING, salah satu dari 3 series buku THE
WRITING. Kerennya lagi..... namaku ikut terpampang di buku tersebut sebagai
editor. Masya Allah, senangnya hatiku....
Merancang Bisnis Kepenulisan
Alhamdulillah, setelah sekian lama berkecimpung di dunia
kepenulisan, banyak hal yang telah saya peroleh dari dunia tersebut. Sebut saja
beragam pengalaman, pengetahuan, pertemanan, dan tentu saja materi yang cukup
lumayan.
Setelah bisa merasakan manisnya menghasilkan materi dari
keterampilan menulis tersebut, timbul keinginan untuk ikut berbagi rasa manis
tersebut kepada teman-teman penulis lainnya. Apalagi, semakin hari semakin
banyak perempuan yang tertarik untuk bergelut di dunia merangkai kata ini.
Hal ini tentu saja sangat positif. Selain bisa menghilangkan
stigma negatif tentang ibu rumah tangga yang katanya waktunya hanya habis untuk
bergosip sana sini, kegiatan menulis juga bisa menjadi salah satu sumber
penghasilan. Bahkan, kalau diseriusi, hasilnya bisa sangat lumayan.
Karenanya, saya pun tertarik untuk ikut membuka peluang
bisnis di bidang yang satu ini. Setelah sempat maju mundur cantik cantik (stop,
jangan nyanyi ala Syahrini...), saya pun mulai menguatkan tekad untuk itu.
Alhamdulillah, betullah ungkapan bahwa Niat
baik akan selalu menemukan jalannya. Yang terjadi kemudian adalah ada-ada
saja peluang yang menggiringku untuk kemudian berbisnis di dunia kepenulisan
ini.
Salah satu contohnya adalah ketika menemukan calon klien yang membutuhkan
artikel, saya segera menjawab kebutuhan tersebut. Mulanya, saya mampu meng-handle semuanya.
Namun, karena pesanan artikel semakin banyak, saya pun mulai memanfaatkan
teman-teman penulis yang lain.
Peluang-peluang inilah yang membuat tekadku
semakin kuat. Insya Allah, ke depan saya akan membuat website dan mengundang
teman-teman penulis untuk terlibat di dalamnya. Semoga impian saya tersebut
bisa terwujud di 2019 ini. Aamiin.
Demikianlah tiga momen terindahku di 2018. Kalau Kamu, apa sajakah momen terindahmu di 2018? Sharing, yuk..
15 Comments
Alhamdulillah, anak2 sudah pada besar, pinter, dan berani...
BalasHapusJuga Selamat yaa...senengnya terpilih jadi Editor buat the Gift of Writing.
Semoga website-nya segera terwujud, saya harus serius belajar menulis nih, biar kalau ngelamar di website Mbak Haeriah ini tidak ditolak, dan bisa ikutan enjoy dalam menulis...;)
Masya Allah, banyak sekali hal menyenangkan yang terjadi di tahun kemarin, ya, Bun. Semoga semakin berkah yess..Aamiin
BalasHapusKeren bunhae, semoga saya juga bisa naik kelas tahun ini
BalasHapusSemoga tahun 2019 menjadi perjalanan hidup yang terbaik dari tahun sebelumnya
Barakallah ya Mbak, semoga selalu dalam lindungan Yang Kuasa. Anak-anak sehat dan lancar studinya, serta sukses dengan impian menulisnya. Aamiin
BalasHapuswuih ada yang mau bikin saudaranya estrilook wkwk, semoga bisa tercapai apa yang diinginkan yes bun. Tidak lagi hanya rencana, tapi pasti jadi. Aamiin. Semoga Allah selalu mempermudah urusanmu.
BalasHapusMoment 2018 yang sungguh indah ya mb, semoga tahun kedepannya lebih indah dari tahun sebelumnya..
BalasHapusSuksesss selalu mb
keren nih Bun Hae tahun 2018 yang sangat mengesankan berarti ya. Barakallah Bun semoga makin sukses dan berkah.
BalasHapusAlhamdulillah.. barakaallah mb.. semoga dimudahkan dan dilancarkan segara urusannya
BalasHapusWah nanti aku bisa dibisikin buat ikutan project nya ya mba hehe. Bagiku 2018 yang paling berkesan adalah memaknai arti cinta
BalasHapusAlhamdulillah keren mb haeriah. Tahun kemarin saya juga gabung tim editor JA, asyik juga ya ngedit tulisan. Sukses ya
BalasHapusKe Malaysia gratisan dan bertemu Kakak. Itu salah satu best moment. Smoga bakalan ada yg bayarin lagi. Wkwkwwk
BalasHapusMashaalloh keren bun... Makin naik kelas hehe, Semoga harapan dan resolusi selanjutnya pun dapat terwujud ya bun
BalasHapusAlhamdulillah, senang bisa sebuku di Gift of Writing. Senang deh di-editor-i Mbak Haeriah yg sabar :)
BalasHapusKenangan pencapaian literasi saya tahun lalu juga udah saya tuliskan di blog. Harus terbagi sih antara nulis buku dan aktif ngeblog. Alhamdulillah, menang beberapa lomba plus nambah koleksi buku antologi :)
Masyaa Allah.. Tabarakallah. Keren sekali. Jadi ngiri. Tapi belum sanggup jadi editor.
BalasHapusSelf editing aja masih kelewat.🙈
Keren mbak, momen terindah saya adalah punya blog yang agak caem kalau dilihat, gak cupu dan malu-maluin.... hehe *jadi malu nulisnya..
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging