Inilah Alasan Mengapa Saya Nge-Blog

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Selasa, November 20, 2018

Embed from Getty Images

Saya adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Seperti para ibu bangsa lainnya, setiap hari saya banyak melakukan rutinitas yang itu-itu saja. Mulai dari bangun tidur, usai menjalankan kewajiban sebagai hamba Allah, langsung nyemplung di dapur untuk menyiapkan keperluan anak-anak yang akan berangkat ke sekolah dan suami yang akan ke kantor. 

Setelah semua berada di tempat aktivitasnya masing-masing, saya mulai membersihkan rumah. Pastinya urusannya tak jauh dari menyapu, mengepel,  mencuci (piring dan pakaian), setrika (kalau yang ini tidak saban hari, sih), memasak, dan lain-lain urusan domestik lainnya.

Kebayang, kan bagaimana "membosankannya" hidupku? Setidaknya begitulah yang ada dalam pandangan teman-teman kuliahku dulu kala kami bertemu dan mereka bertanya, 

"Kamu kerja di mana?

Dan, setelah mereka tahu kalau saya adalah seorang ratu di rumahku, mereka pun menghadiahkanku tatapan simpati atas "malangnya" nasibku. "Sayang banget. Kamu kan cerdas waktu kuliah dulu. Masa' di rumah aja?"

What? Maksudnya, yang di rumah aja itu bego, gitu? Wah, yang masih berpandangan primitif seperti ini nih yang harus segera di brain wash. Terserah deh, mau pakai merk apa. Mau Rinso, Attack, Boom, atau apalah. Yang penting ia dapat berpikir jernih kembali dan meninggalkan pandangan primitif itu. Hellow....kita udah di zaman milenial, Gaezzzzzz.

Nah, buat kamu yang masih menjadi penganut paham primitif bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga itu adalah pilihan yang bukan pilihan cerdas, sini deh saya bisikin. Sst, baca yuk tulisan Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga ini. 

Udah baca? 

Jadi, kesimpulannya tidak ada yang salah dengan keputusan menjadi ibu rumah tangga. Sama halnya dengan keputusan sebagian perempuan yang telah menikah lainnya yang ingin meniti karier di luar rumah. Kedua keputusan itu tentu telah diambil berdasarkan pertimbangan yang kuat. Jadi, tidak ada hubungannya dengan tingkat intelektual seorang perempuan.

Tapi, ketika berbicara tentang kebosanan, bohong besar kalau saya bilang tidak pernah bosan mengerjakan rutinitas yang itu lagi-itu lagi. Sama seperti perempuan berkarier lainnya, mereka juga pasti pernah merasa bosan dengan pekerjaannya. Lagipula, bosan itu manusiawi, kok.



Alhamdulillah, saya punya senjata untuk mengatasi kebosanan. MENULIS. Kebiasaan menulis ini benar-benar sangat membantuku mengatasi kejenuhan mengerjakan rutinitas harian. Bila telah berada di depan laptop kesayanganku, rasanya bahagia banget. Lewat keyboard-nya saya bisa menarikan jemariku dan merangkai apa saja di atasnya. Bisa artikel, kisah inspiratif, aneka tips, atau apa saja yang ingin saya tulis. Menulis bisa melarutkan gundahku, melenyapkan kesedihanku, atau bahkan mengalirkan kebahagiaanku. Apa saja.



Embed from Getty Images

Dan, salah satu hasil tulisanku adalah blog. Meski ritme nge-blogku pasang surut, namun kegiatan yang satu ini tak bisa kutinggalkan begitu saja. Ada saja kerinduan yang membuatku kembali kepada blog yang telah kurintis sejak 2012 ini. Waduh, ternyata saya udah lama banget ya, nge-blog. Tapi kok, rasanya ilmu blogku masih begini-begini saja. (Itu masalahmu sendiri, Beb. Hehehe)


Jadi, kalau ada yang bertanya kenapa menulis blog? Ya, itu tadi. Karena aku cinta blog. Cinta menulisku pada blog sama seperti cinta menulisku pada media online, sama seperti cinta  menulisku pada buku, atau sama seperti cinta menulisku pada majalah. Semua ada stok cintanya masing-masing. Semua ada sensasi mendebarkannya masing-masing. Karena itulah cinta.  Setidaknya cinta ala saya.  
*

#bloggerperempuan
#bpn30dayBlogChallenge2018

  • Share:

You Might Also Like

19 Comments

  1. Motivasi blogging nya mirip amat sama saya pas blogging pertama kali, Mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Ternyata menulis bisa menjadi alat untuk menjaga "kewarasan" para ibu rumah tangga yang setiap hari harus berhadapan dengan rutinitas yang itu lagi itu lagi.

      Hapus
  2. Mari menulis terus, mbak. Agar tetap waras dan bahagia, hihihi.

    BalasHapus
  3. Pernah ngerasain diketawain gak enak sama orang yang nanya aku kerja di mana. Sampe dia pastiin lagi. Beneran di rumah aja? Rasanya pengen aku tonjok. Pas dijelasin kerjaan sampinganku ngeblog, eh dia malah gak tau. Huh! Gayanya aja sok keren ya.. :D
    Eh kok

    BalasHapus
  4. Bener mba karena menulis bisa menyalurkan emosi ke arah yang lebih positif.. Semangat 😊

    BalasHapus
  5. iya benar. menulis itu cukup ampuh untuk atasi kebosanan

    BalasHapus
  6. setuju bgt , sebagai iRT di rumah saya jg ga bosen berkat ngblog

    BalasHapus
  7. cinta blog aku iyah banget. nulis blog bisa bikin bahagia ya mba

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah, saya bangga jadi ibu rumah tangga mb haeriah.

    BalasHapus
  9. Ibu yang di rumah menurut saya itu keren. Bisa mendampingi anak2 tiap saat. Saya sendiri ibu bekerja, insya Allah punya alasan sendiri. Kalau motivasi menulis, sebenarnya hampir sama. Saya menjadikan menulis itu me time, karena saya memang menyukainya. :)

    BalasHapus
  10. masyaallah..tulisannya bagus mba ^^

    BalasHapus
  11. orang nggak ngerti sih jungkir baliknya jadi penulis. makanya bilang gitu.
    tapi saya suka sih nulis gini. capek tinggal tidur di kasur. laper tinggal ambil cemilan di dapur. menyenangkan. bebas ongkos transport pula.

    BalasHapus
  12. Memang pilihan menjadi ibu rumah tangga sering dianggap remeh. Ibu bekerja terlihat lebih keren dengan blazer dan laptopnya. Banyak alasan orang memutuskan jadi ibu rumah tangga saja, bukan karena susah dapat pekerjaan. Saya dulu juga bekerja di kantor sampe lama banget dari sebelum menikah dan akhirnya berhenti. Apakah saya bangga menjadi ibu rumah tangga? Jujur, nggak bangga-bangga amat. Cuman seneng aja bisa punya banyak waktu bersama suami dan anak, selain itu tidak ada lagi guilty feeling karena ninggalun anak sama pembantu sampe malam. Apakah membosankan? Ya iyalah. Lebih nggak enaknya karena nggak punya penghasilan sendiri, cuman dari suami aja. Untung saya masih nerima pesanan nasi box dan kue-kue kampung, walaupun nggak setiap hari. Untung juga ada kegiatan menulis, bikin kita jadi lebih happy, bisa curhat-curhat dalam tulisan juga. Mudah-mudahan lama-lama bisa jadi duit. Amin.......

    BalasHapus
  13. Semoga dg ngeblog jd makin produktif ya menjalani tugas2

    BalasHapus
  14. Salut sama bun Hae. Meskipun sibuk tapi tetap produktif.

    BalasHapus
  15. Waaaaaa suka banget sama content tulisannya. Bikin makin melek lagi, ketika ada pandangan yang gak mengenakan dari lingkungan tentang keputusan untuk berkarier di rumah. Thanks for sharing mba

    BalasHapus
  16. Cakep mbak tulisannya, ngeblog itu salah satu cara saya mengekspresikan diri, saya sendiri walau bekerja di luar rumah tetap saja kalau sudah di rumah dan ada waktu meski liat blog dengan lappy tersayang. Ngeblog salah satu cara agar kita tetap bisa menulis walau hanya 300-400 kata per hari, semoga aktivitas ini memberikan banyak manfaat ya mbak, semoga kita bisa beri keberkahan dan berbagi kebaikan dengan cara ngeblog...

    BalasHapus
  17. Bener mb
    saya pun bingung kenapa mereka kasihan sama orang hg di rumah aja pdhl kita kasihan juga sama yg tiap hari kejebak macet hehe
    Blogging emang salah satu wadah eksistensi y mb

    BalasHapus
  18. Ngeblog buatku sekarang udah seperti kebutuhannn, bahkan karena uda terbiasa posting tiap hari, terus berasa ada yang kurang kalo belum posting

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging