MASJID MERAH MUDA (Mengunjungi Masjid Putra)
By HAERIAH SYAMSUDDIN - Selasa, September 11, 2012
Kota masa depan, demikian konsep rancangan pembangunan Putrajaya, ibukota administrasi Malaysia yang baru. Kota kecil ini memang sangat indah. Perpaduan antara kemegahan dan keasrian menjadikan Putrajaya sebagai salah satu tujuan utama wisata di Malaysia. Berjarak sekitar 25 km dari arah selatan Kuala Lumpur, kota ini tampak megah tanpa meninggalkan ciri melayu yang identik dengan islam.
Salah satu yang menarik dari kota ini adalah Masjid Putra. Sama seperti nama kota serta beberapa bangunan yang lain yang ada di kota ini, nama masjid ini juga diambil dari nama mantan Perdana Menteri pertama Malaysia, Tunku Abdul Rahman Putra Al Haj. Masjid yang dibangun tahun 1997 dan selesai dua tahun setelahnya itu mempunyai luas 1,37 hektar.
Masjid Putra terlihat cantik dan anggun dengan dominasi warna merah muda (dusky pink). Kubahnya yang besar dan indah juga berwarna senada dengan ukiran tumbuhan seperti kubah masjid di Mesir. Konstruksi bangunannya sendiri memadukan gaya arsitektur timur tengah dan tradisional Melayu.
Bangunan masjid ini setara dengan gedung setinggi 21 tingkat dan dapat menampung sekitar 15 000 jamaah. Adapun menara masjid yang berada di sisi kiri pintu masuk utama berdiri megah setinggi 116 meter. Terdapat lima tingkatan pada menara ini sebagai lambang shalat wajib lima waktu bagi kaum muslimin.
Memasuki halaman utama masjid pengunjung akan disambut dengan ramah oleh beberapa orang pemandu yang berpakaian tradisonal melayu. Setelahnya pengunjung dapat melihat halaman yang luas dan asri. Halaman yang disebut The Sahn ini adalah pembatas antara ruang shalat utama dan pintu masuk utama.
Bangunan masjid ini setara dengan gedung setinggi 21 tingkat dan dapat menampung sekitar 15 000 jamaah. Adapun menara masjid yang berada di sisi kiri pintu masuk utama berdiri megah setinggi 116 meter. Terdapat lima tingkatan pada menara ini sebagai lambang shalat wajib lima waktu bagi kaum muslimin.
Memasuki halaman utama masjid pengunjung akan disambut dengan ramah oleh beberapa orang pemandu yang berpakaian tradisonal melayu. Setelahnya pengunjung dapat melihat halaman yang luas dan asri. Halaman yang disebut The Sahn ini adalah pembatas antara ruang shalat utama dan pintu masuk utama.
Di halaman masjid pengunjung dapat melihat dari dekat keindahan
bangunan masjid Putra. Di sisi kiri dan kanan terdapat beberapa kolam kecil
dengan aneka tanaman hias yang semakin mempercantik masjid. Sebagai pelengkap
di sisi sebelah kanan terdapat beberapa
stand yang menjual aneka macam souvenir lengkap dengan stan makanan dan minuman
kecil.
Setelah puas mengelilingi bagian utama masjid, pengunjung dapat beralih untuk menikmati sejuknya
semilir angin yang berhembus dari arah danau yang
mengelilingi Masjid Putra. Danau buatan ini disebut Tasik Putrajaya. Danau ini
pula yang membuat Masjid Putra seolah terapung bila dilihat dari kejauhan.
Selain dapat menikmati semilir angin Tasik Putra, pengunjung juga bisa melihat bagian atas kantor perdana menteri Malaysia, Tun Sri Najib. Kantor yang disebut Perdana Putra ini mulai digunakan sejak pemerintahan Mr. M, sebutan untuk mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Sri dr. Mahathir Muhammad.
Sekilas melihat bangunan Perdana Putra banyak yang menyangka masjid. Kubahnya yang berwarna hijau dan berbentuk menyerupai bawang membuat pengunjung sering salah kaprah. Beberapa bangunan kantor di Putrajaya memang sengaja dibuatkan kubah di atasnya. Tak heran bila kemudian sulit membedakan mana bangunan masjid dan kantor.
Danau buatan seluas 650 hektar ini telah dimanfaatkan untuk banyak hal. Sebagai tempat untuk berekreasi, memancing ataupun melakukan olahraga air lainnya. Selain itu tersedia juga fasilitas pesiaran danau bagi yang ingin menjelajahi danau buatan ini.
Dari sini pengunjung juga dapat melihat Jembatan Putra, salah satu ikon Putrajaya. Jembatan ini berfungsi untuk menghubungkan dua wilayah yang dipisahkan oleh Tasik Putra. Jembatan sepanjang 435 meter ini akan terlihat sangat cantik di malam hari. Hal ini disebabkan lampu-lampu yang dikeluarkan Jembatan Putra memancarkan sinar terang dan warna-warna yang sangat indah.
Setelah puas berkeliling pengunjung dapat beristirahat sambil
menikmati aneka hidangan yang ada di Selera Putra. Sebuah food court
yang menyediakan berbagai macam makanan. Mulai dari makanan khas Malaysia
hingga mancanegara ada disini. Pengunjung pun
bebas memilih tempat di dalam
ruangan ataupun diluar sembari menikmati kesejukan Tasik Putrajaya.
Usai memuaskan mata dan perut, selanjutnya
pengunjung dapat mengunjungi pusat penjualan souvenir
yang berada di
sekitar areal masjid. Mulai dari
gantungan kunci, baju kaos berbagai ukuran, jilbab serta benda-benda khas
Malaysia lainnya tersedia di sini. Bahkan di salah satu stan menerima
pembayaran dengan mata uang negara pengunjung tanpa perlu menukarnya ke Ringgit
Malaysia terlebih dahulu.
Sementara para orang
dewasa sibuk mencari buah tangan, anak-anak dapat memanfaatkan waktu di taman bermain yang berada di depan pusat
penjualan souvenir tersebut. Sebuah
taman bermain mungil lengkap dengan ayunan dan perosotan. Yang unik adalah
adanya sebuah tempat bermain yang berbentuk rumah perahu dan berisi aneka
mainan.
Jadi anak-anak tak perlu bosan menunggu orang dewasa yang sibuk memilih oleh-oleh. Orang dewasa juga dapat dengan tenang berburu souvenir khas negeri jiran ini. Negeri ini memang termasuk ramah anak karena dengan mudah kita bisa menjumpai taman bermain dengan fasilitas yang cukup memuaskan.
********
Naik Apa ?
Saat ini sudah banyak
perusahaan penerbangan yang melewati jalur kota-kota besar di Indonesia ke
Kuala Lumpur serta beberapa negara
bagian lainnya di Malaysia. Bahkan bila
kunjungan ini dijadwalkan jauh hari sebelumnya maka calon pengunjung dapat
memperoleh tiket pesawat dengan harga murah bahkan sangat murah.
Yang terkenal
biasanya adalah AirAsia, sebuah perusahaan penerbangan milik jutawan asal
Malaysia. Perusahaan ini juga menyediakan fasilitas newsletter yang biasanya
menginformasikan tentang tiket-tiket promo yang dilakukan perusahaan tersebut.
Visa
Pengunjung asal
Indonesia yang mengunjungi Malaysia akan langsung mendapatkan visa kunjungan di
bandara. Visa ini berlaku selama 30 hari kedepan. Hal ini dimungkinkan karena Malaysia
termasuk salah satu negara yang bebas visa bagi pengunjung asal Indonesia.
Dengan fasilitas ini
maka perjalanan dari Indonesia ke Malaysia menjadi semakin mudah. Tak heran
bila Malaysia menjadi salah satu tempat favorit pelancong Indonesia. Selain
karena kedekatan secara jarak dan bahasa
juga tak dapat dipungkiri kalau negara tetangga ini telah banyak mengalami kemajuan dibanding
negara kita.
******
(Tulisan ini dimuat di Harian Republika Leisure pada rubrik "Jalan-Jalan Religi" edisi 29 Mei 2012)
6 Comments
Cantik sekali masjid, Mbak...Salam
BalasHapusira
www.keluargapelancong.net
Salam mba Ira. Masya Allah, kok saya baru lihat ini ya.....ampun.
HapusKapan-kapan Berkunjung di semarang ada Masjid kapal
BalasHapusMudah-mudahan suatu hari nanti bisa ke Semarang.
HapusView di mesjid putra bener-bener adem mba, mungkin karenadi tambah adanya danau itu ya. Semoga someday bisa berkunjung ke juga, aamiin
BalasHapusAamiin
HapusTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging