Motivator Andal Itu Ternyata Nabi Muhammad SAW...
By HAERIAH SYAMSUDDIN - Senin, Juni 27, 2016
KOMPAS.com - "Sungguh telah ada suri teladan yang baik pada diri
Rasulullah bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS Al Ahzab
[33]:21).
Tak dapat dimungkiri, bahwa Rasulullah SAW
adalah sosok manusia sempurna dari segala sisi. Kerasulan yang diberikan Sang
Maha Pencipta menjadikan beliaulah satu-satunya sosok yang dapat diteladani.
Kemaksuman Nabi Muhammad SAW telah membuat apa pun yang dilakukannya tak pernah
keluar dari jalur syariat.
Buku Nabi Muhammad
SAW The Real Motivator terbitan Qibla (Imprint Penerbit
Bhuana Ilmu Populer) ini mengangkat penggalan-penggalan kisah kehidupan Nabi
Muhammad SAW; kisah yang pernah terjadi, bukan kisah israiliyat yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kisah-kisah Rasulullah dalam buku ini diambil
dari hadits-hadits sahih yang jalurnya sampai kepada Rasulullah shalallahu
alaihi wa sallam.
Mandiri dan kerja keras
Setiap sisi kehidupan Nabi Muhammad SAW memang
selalu menarik untuk diulas; sisi Rasulullah sebagai seorang pemimpin
pemerintahan, pemimpin di medan perang, bahkan sebagai seorang pemimpin dalam
rumah tangganya. Kehidupan beliau menjadi panutan bagi seluruh umat manusia
pada umumnya, khususnya bagi kaum muslimin di seantero dunia.
Dalam salah satu pembahasannya, buku ini
membahas tentang bagaimana Rasulullah SAW senantiasa mengajarkan umatnya untuk
bekerja keras. Banyak sekali hadits yang menceritakan betapa beliau tidak hanya
mengajarkan, tetapi juga terjun langsung bekerja dengan kedua tangannya.
Bukankah sejarah mencatat bagaimana beliau
sejak kecil telah mandiri dengan bekerja sebagai penggembala kambing yang
kemudian dilanjutkan dengan berdagang di usia muda?
Karena besarnya keutamaan bekerja keras, maka
Islam melarang umatnya untuk meminta-minta. Barang siapa yang menghinakan
dirinya dengan meminta-minta, maka ia disamakan dengan memakan bara api.
"Barang siapa
yang meminta bukan karena alasan kemiskinan, maka seolah-olah ia telah memakan
bara api." (HR Ahmad)
Dalam pembahasan
lainnya terungkap bagaimana Rasulullah SAWmenjadi
seorang motivator dalam mengelola rumah tangganya. Rumah tangga yang sering
diibaratkan sebagai sebuah negara kecil berhasil ia bangun bersama istri-istri
dan anak-anaknya.
Cermatilah bagaimana beliau memuliakan para
istrinya. Beliau tak segan membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Beliau juga
yang senantiasa menyempatkan diri untuk bercanda dan bermesraan dengan
istri-istrinya. Bahkan, beliau dengan sabar menanggapi sikap istri-istrinya
saat salah satu dari mereka tengah dibakar api cemburu.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkisah,
"Suatu saat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam sedang berada di tempat
salah seorang istrinya. Kemudian, istrinya yang lain mengirimkan sepiring
makanan. Maka, istrinya yang sedang bersama beliau kemudian memukul tangan
pembantu yang membawa makanan tersebut hingga jatuh dan pecahlah piring
tersebut sementara makanan yang ada di atasnya berhamburan.
Nabi Muhammad SAW kemudian mengumpulkan
pecahan piring tersebut, lalu mengumpulkan makanan yang tadinya ada di piring
itu, dan kemudian beliau berkata, ‘Ibu kalian sedang cemburu.’
Beliau lalu meminta pelayan tersebut menunggu
hingga diberikan ganti berupa piring yang masih utuh milik istri yang
memecahkannya, sementara piring yang pecah tadi disimpan di tempatnya." (HR Bukhari).
Masih banyak lagi penggalan kisah teladan
lainnya yang sangat menarik untuk disimak dan, tentu saja, dijadikan teladan
dalam hidup dari buku yang menjadi nominator Buku Islam
Terbaik Kategori Nonfiksi Dewasa di ajang Islamic Book Award
2016 ini.
Nah, Anda masih mencari motivator dalam hidup
ini?
(HAERIAH SYAMSUDDIN & LEO
PARAMADITA/BHUANA ILMU POPULER)
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging