Dengan girang Tholhah, putra keduaku,
menyerahkan sejumlah koin basah padaku.
“Dapat dari mana, Bang?” tanya dua putri
kecilku hampir bersamaan. Mereka yang sedari tadi anteng bersamaku langsung mengerumuni koin yang
dihampar di atas jilbab lebarku.
“Di sana…”
Tanpa dikomando dan sempat kucegah
ketiganya segera berlari ke arah yang ditunjuk Tholhah. Kolam air mancur tempat Patung Marlion kecil kini menjadi ajang perburuan harta karun ala mereka.
Dari tempat dudukku yang berada tak jauh
dari lokasi “penambangan koin” aku memperhatikan sekaligus mengawasi ketiganya.
Mula-mula mereka mengamati dasar kolam sebelum menjulurkan tangan mengambil
koin incaran masing-masing. Ketiganya tak menghiraukan para pengunjung yang
berada disekeliling mereka. Malah sesekali mereka menggeser kaki pengunjung
yang dirasa menghalangi kegiatan mereka. Aku hanya bisa tersenyum melihat kelakuan
ketiganya terlebih ketika beberapa orang anak kemudian ikut memunguti koin di dasar kolam.
“Ummi, ini hasilku…” Nunu, anak ketigaku
menyerahkan hasil perolehan koinnya padaku.
“Ini punyaku….” seru Tholhah tak mau kalah.
“Hu hu hu, aku gak dapat apa-apa..” si
kecil Khaulah terlihat sedih karena tak berhasil mendapatkan koin sepeserpun.
Dengan girang mereka menyerahkan koin-koin
basah itu padaku. Tiba-tiba aku merasa
seperti juragan anak jalanan yang mempekerjakan anak kecil di lampu merah dan
saat ini sedang menerima setoran mereka. Pelan-pelan kuangkat kepalaku
mengamati sekeliling. Untungnya saat itu
areal Marlion Park ini sedang ramai dan para pengunjung tengah sibuk dengan urusan mereka sehingga tak ada
yang memperhatikan kami. Meski demikian dalam hati aku was-was juga. Siapa tahu
tiba-tiba ada petugas kamtib yang langsung menghentikan kegiatan illegal ini.
:p
Suami serta si sulung yang baru datang usai
berjalan-jalan menikmati keindahan areal ikon negeri singa ini langsung disambut
dengan celotehan penuh semangat ketiga anakku. Si sulung pun jadi tertarik
untuk mengikuti jejak ketiga adiknya. Berempat kemudian mereka kembali mengadu keberuntungan di kolam Marlion kecil.
Jadilah liburan di negeri singa kali ini
membawa kenangan yang tak terlupakan. Semalam kami tidak bisa tidur di penginapan
karena direcoki seekor tikus kecil. Sekarang anak-anak malah lebih asyik berburu
“harta karun” ketimbang menikmati keindahan areal Marlion Park.
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging