MENULIS ITU SERU!
Menulis itu adalah menceritakan kembali pengalaman,
pengetahuan,perasaan, ke dalam bentuk tulisan. Sumbernya bisa dari sendiri
maupun orang lain. Menulis itu menyenangkan, dengan menulis kita bisa mengabadikan pengalaman hidup ke
dalam tulisan, membanggakan saat hasil karya dibaca banyak orang, dan seru
berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.
Tulisan ada dua jenis, yaitu fiksi dan nonfiksi. Fiksi
adalah kisah rekaan, contohnya cerita pendek (cerpen) dan cerita bersambung
(cerbung), walaupun kisahnya rekaan, namun harus tetap masuk akal. Non fikssi
adalah tulisan yang berisi pengalaman diri sendiri maupun orang lain yang
berupa fakta, tidak ada bumbu imajinasi penulis.
Dalam menulis ada hal-hal yang perlu diperhatikan,yang
terpenting adalah siapa pembacanya? Akan dipublikasikan dimana? Seberapa
panjang jatah halaman artikelnya? Apakah
tulisan cocok untuk media yang dituju?
Tips:
Kuasai EYD, hindari
jargon (misalnya istilah medis yang hanya diketahui orang kedokteran), vulgar.
Kalimat dan paragraph pertama menentukan segalanya
Perhatikan detail (nama, usia,profesi responden,
narasumber,dll). Narasumber disebutkan secara lengkap gelarnya, dan disebutkan
di awal artikel
Lakukan penelitian kecil agar tulisan berbobot.
Terus berlatih!!!
Ini nih yang paling ditunggu-tunggu….
Tips menulis “Gado-Gado”
1. Cari dan memilih topik
Fakta, bukan rekaan
Menarik,
jenaka,mengandung humor, tapi juga menyentuh perasaan.
Inspirasi, bisa dari
sendiri atau orang lain.
Sumber topik:
pengalaman sendiri, perjalanan, obrolan dengan orang lain, dan lain-lain.
2. Buat Outline
ü Susun alur untuk
pembuka, isi, penutup.
ü Pilih pola: puncak
cerita di depan atau puncak di belakang.
3. Membuat Judul
Singkat, eye catchy, menggambarkan isi tulisan. (Satu ada
dua kata saja)
4. Membuat
Catcher
Catcher adalah kalimat yang diketik dengan ukuran lebih
besar untuk menarik pembaca
Maksimal dua kalimat: padat, ringkas, eye catchy
5. Menulis
Cerita
Panjang di majalah: 1 halaman, panjang ketik maksimal 1,5
halaman, 1 spasi, Arial 12, Karakter no space: 4300.
Satu paragraph minimal 3 kalimat, satu kalimat maksimal 15
kata.Tidak ada sub judul. Jaga alur sambung menyambung antar paragraph.
Sisipkan kata-kata ekspresif: duh!, wah!, aih!, masa?
Perkuat dengan ekspresi: tertawa lebar, bajunya longgar, berjalan gontai.
Tips lain:
Ø Gunakan kata Wanita daripada Perempuan
Ø Jangan menyebut brand/ merek
Ø Bisa menceritakan suatu “kejahatan” tapi jangan detail.
Ini hasil Workshop Kompetisi Menulis Rubrik Gado-gado yang
diselenggarakan Majalah Femina tempo hari. Kebetulan saya mendapat kesempatan
ikut dan tulisan Gado-gado saya alhamdulillah, menang *siapa nanya* #ditimpuk
segrup :p
Info ini saya tulis khusus berdasarkan request Mbak Eno.
Semua isi tulisan berdasarkan yang saya lihat, dengar, dan rasa saat workshop.
*halah* Oiya, makasih "colekannya" waktu itu, Mbak Eno. *sungkem*
Ada 4 rubrik di Majalah Femina yang bisa diisi pembaca,
yakni Cerpen, Cerber, Gado-gado, dan Oleh-oleh. Namun, kali ini, saya hanya
membicarakan tentang rubrik Gado-gado dan Oleh-oleh. Yuk, tarek, Maaang ...!
Gado-gado
1. Teknis penulisan
Panjang di majalah 1 halaman. Panjang tik maksimal 1,5 hal 1
spasi Arial 12. Character no space 4300 (kalau saya hitung-hitung *kurang
kerjaan banget ngitung-ngitung*, biasanya yang dimuat di
majalah itu 500 kata). Satu paragraf maksimal 3 kalimat.
Satu kalimat maksimal 15 kata.
2. Fakta, bukan rekaan
Kalau menurut saya sih, seperti kisah inspiratif.
3. Sumber inspirasi
Kita bisa menceritakan pengalaman kita sendiri, orang-orang
terdekat, atau orang lain. Cerita tentang perjalanan, obrolan dengan orang
lain, persoalan yang aktual dan hangat.
4. Menarik, jenaka, tapi juga menyentuh perasaan
Meski jenaka, tulisan tetap memiliki “nilai” atau pesan
moral. Jangan biarkan pembaca “lepas” begitu saja setelah membaca tulisan kita.
Misal, kita menulis tentang repotnya menjadi ibu. Namun, tuliskan pula bahwa di
balik semua kerepotan itu, ada “harga” yang tidak bisa dibayar dengan apa pun
juga, yakni melihat anak-anak tumbuh sehat dan ceria. Ingat, tulisan tidak
boleh vulgar (porno). Tidak mengandung kalimat yang merendahkan wanita. Gunakan
kata “wanita”, bukan “perempuan”. Majalah Femina selalu menulis kata
"wanita" bukan "perempuan".
5. Gunakan sudut pandang orang pertama saat bercerita, yakni
“saya” atau “aku”
Tujuannya supaya tulisan kita terasa lebih akrab dengan
pembaca.
6. Judul
Harus singkat, eye catchy, menggambarkan isi tulisan. Judul
untuk tulisan rubrik Gado-gado, biasanya hanya satu atau dua kata.
Contoh:
- “Nyamuk”, bercerita
tentang kesebalan diganggu nyamuk.
- “Neng atau
Encik", bercerita tentang orang Sunda berperawakan Tionghoa.
- “Pengantin
Baru", bercerita tentang kagoknya saat malam pertama.
- “Antre ... Antre
....”, bercerita tentang pengamatan tokoh terhadap tingkah laku pengunjung
klinik.
7. Membuat cathcer
Cathcer merupakan hal terpenting kedua setelah judul.
Cathcer berguna untuk menarik pembaca membaca keseluruhan artikel. Di majalah,
cachter dibuat dalam font besar. Cathcer maksimal dua kalimat, singkat, padat,
dan eye catchy. Pilih kalimat dalam tulisan Anda yang kira-kira paling bisa
membuat pembaca penasaran, ya!
Contoh :
- Judul : Antre. Cathcer : Sambil antre aku sibuk menilai
orang. Melihat wanita muda hamil, aku menerka-nerka, dia hamil karena
perjodohan, "kecelakaan", atau ...?
- Judul : Pengantin Baru. Cathcer : Setengah sadar saya
masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka. Dan ... saya melihat dia sedang
menggosok gigi tanpa pakaian!
8. Jaga alur sambung menyambung antarparagraf
Tulisan harus sistematis. Antara peristiwa yang satu dengan
yang lain tidak loncat-loncat urutannya. Ibarat baru ngomong tentang makan
nasi, tahu-tahu cerita tentang jalan-jalan ke mal. Padahal yang tentang makan
nasi belum selesai dibahas. Ibarat habis mandi, langsung pergi ke sekolah.
Padahal, belum pakai baju dan sepatu!
9. Sisipkan kata-kata ekspresi, seperti : duh, wah, aih,
masa ...?, dan lain-lain
Ini untuk menunjukkan bahwa jenis tulisan di rubrik
Gado-gado adalah tulisan yang santai, lentur, bukan tulisan kaku seperti di
koran atau textbook.
10. Perkuat dengan deskripsi, seperti : tertawa lebar,
bajunya longgar, berjalan gontai dan lain-lain
Contoh : "Kamu mau apa lagi, Sher?" tanya Rika
sambil tersenyum kecut.
11. Honor Rp366.000,00 (info dari Ansa Widiyarti) :p
OLEH-OLEH
1. Teknis penulisan
Panjang di majalah 3-4 halaman. Panjang tik maksimal 4 hal 1
spasi Arial 12. Character no space 8000-10000. Satu paragraf maksimal 3
kalimat. Satu kalimat kalimat 15 kata. Untuk artikel bertutur ada 2-3 subjudul.
2. Pakai sudut pandang “saya” atau “aku” saat menulis
3. Hasil traveling harus baru atau paling lama setahun yang
lalu
Jadi, setelah traveling, langsung tulis saja ceritanya, ya.
Kalau kelamaan, khawatir tidak sesuai
lagi dengan sikon daerah yang Anda kunjungi. Misal, tiga tahun yang lalu Anda
traveling ke pantai A. Saat itu, di sana masih sepi. Setelah pembaca membaca
tulisan Anda, mereka tertarik pergi ke pantai A. Tidak tahunya, di sana tidak
sepi lagi, sudah ramai! Ya iyalah, yang sepi itu kan, tiga tahun lalu. Kelamaan
sih, nulisnya. :p
4. Menulis perjalanan sendiri, bukan perjalanan orang lain
Soalnya, “rasa” saat melakukan perjalanan, yang paling bisa
menceritakan dengan pas hanyalah
sang pelaku traveling sendiri. “Rasa” itu tidak bisa
diwakilkan oleh orang lain, demikian
kata Bu Angela (redaktur eksekutif Majalah Femina), pemateri workshop.
5. Destinasi
Ada dua pilihan :
- Destinasi yang
belum banyak dipublikasikan (belum banyak diulas di media). Contoh : kepulauan
Birawan, Raja Ampat, Maui Hawaii, Tibet, Vietnam, desa-desa kecil di Eropa dan
Amerika, dan lainl-ain.
- Destinasi populer,
tapi ambil sisi cerita yg unik. Pasar kopi di Muarabungo Jambi. Kalau Anda
traveling ke sebuah daerah yang populer, ada “nyempil” tempat yang unik dan
menarik, penduduknya punya kebiasaan yang lain daripada yang lain, misalnya,
silakan ceritakan.
6. Isi cerita perjalanan terdiri dua yakni, cerita bertutur
dan cerita bersegmen (dua-duanya harus ditulis ya, bukan salah satu saja).
- Susun alur pembuka, isi, penutup (untuk cerita bertutur)
- Tentukan boks-boks yang unik dan spesifik (untuk cerita
bersegmen)
Cerita bersegmen biasanya terdiri dari 5-6 boks, tergantung
pada lokasi spesifik yang ingin Anda ceritakan. Contoh : Selandia Baru. Anda
bisa membuat boks “gereja mungil”, “danau”, “pasar tradisional”, “kolam air
panas”, dan lain-lain. Intinya, yang unik-unik dari daerah itu. Lengkapi juga
tulisan Anda dengan boks-boks yang berisi tips "hotel",
"resto", "transportasi", "belanja", dan
lain-lain.
7. Membuat judul dan cathcer yang singkat, eye catchy, dan menggambarkan isi tulisan
Contoh :
- Judul : Oxford,
Inspirasi Penulis Dunia
Cathcer : Seperti menjadi tokoh buku-buku folkiens Lewis dan
Rowling, daya tarik kota tempat berdiamnya kampus tua memang luar biasa.
- Judul : Salju
Romatis di Christchurch
Cathcer : Melanglang ke Selandia Baru, mata dan jiwa tak
hentinya dibuat kagum akan sajian panorama yang keindahannya bak karya lukis
maestro.
- Judul : Muarabungo, Keindahan Sebuah Kota Singgah
Cathcer : Jangan lewatkan begitu saja kota kecil ini kalau
Anda melintasi sepanjang Sumatera. Pesona kuliner dan wisatanya sayang bila
diabaikan.
8. Foto-foto yang memukau dan spektakuler
Dalam sebuah artikel jalan-jalan atau traveling, yang paling
penting adalah FOTO. Foto-foto inilah yang menjadi penilaian utama. Foto pemandangan
yang keren amat sangat disukai sekali (sumpe!). Foto pakai ponsel boleh. Yang
penting jelas. Jangan kirim foto yang ada Anda di dalamnya, ya. Kalaupun ada,
sebaiknya satu saja, jangan banyak. Dilarang narsis. :p
9. Honor : sangat menggiurkan, apalagi kalau fotonya
keren-keren.
Sekadar info, Majalah Femina sangat butuh tulisan untuk
rubrik Oleh-oleh. Soalnya, kru majalah suka puyeng. Mau menulis tempat A,
sudah. Tempat B, sudah. Bingung ... mau menulis daerah mana lagi ...? demikian
teriak kru majalah saat meeting mingguan *duilah*. Jadi, kalau ada pembaca yang
mengirimkan tulisan untuk rubrik ini dan tulisan (plus foto-fotonya) keren,
mereka senang sekali. Ayo,yang suka jalan-jalan, kirim! Kirim! Destinasi boleh
dalam dan luar negeri. Penulis boleh wanita, boleh pria. Oke?
Nah, meskipun Anda sudah tahu detail persyaratan menulis
rubrik Gado-gado dan Oleh-oleh di Majalah Femina, saya menyarankan Anda tetap
membaca paling tidak tiga atau lima edisi rubrik yang Anda sasar. Ibarat mau
perang, kita harus tahu medan dulu, kan? Iya, enggak? Iya, enggak? *alis
bolak-balik naik turun*
Sekian.
Selamat menulis! (Haya Aliya Zaki)
2 Comments
Sangat bermanfaat sekali ilmunya...
BalasHapusKompit dan sangat mudah dipahami
Alhamdulillah, kalau bermanfaat. Terima kasih
HapusTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging