Menulis, Cara Yang Kupilih Agar Tetap Bisa Produktif Berkarya Meski Berada Di Rumah
By HAERIAH SYAMSUDDIN - Sabtu, Desember 28, 2019
Menjadi seorang ibu rumah tangga bukan berarti seluruh waktunya hanya habis di urusan domestik, mengurus dapur, sumur, kasur. Meski semua itu adalah tanggung jawab utamanya, bukan berarti seorang ibu rumah tangga tidak bisa berkiprah di luar urusan domestik tersebut. Terlebih, di zaman ini, zaman modern dengan kecanggihan teknologi yang bisa membuat banyak hal selesai dalam hitungan menit dan hanya melalui satu klik-an di benda keren yang disebut gawai.
Sungguh, beruntunglah kalian para ibu rumah tangga di zaman ini. Dunia terbuka lebar untuk kita. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya untuk sebanyak mungkin memberi dampak positif, tidak hanya bagi diri kita sendiri tetapi juga untuk orang banyak. Dengan semua itu, rasanya tidak ada alasan lagi bagi para ibu rumah tangga untuk terkungkung maupun terisolir dari dunia luar. Berkarya dan produktif kini bukan hanya milik perempuan-perempuan dengan karier mentereng di luar sana. Para ibu rumah tangga yang kesehariaannya identik dengan daster dan bau bawang juga bisa mencapai karier gemilang tanpa harus meninggalkan istananya (baca rumahnya).
Baca Juga: Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga
Be Momwriter
Lalu, bagaimana dengan diriku? Ketika memutuskan menikah, qadarallah, saya hamil dan harus bed rest selama masa kehamilan tersebut. Usai melahirkan anak pertama, saya kembali hamil ketika si sulung berumur dua tahun. Lalu, saya hamil lagi ketika si nomor dua berumur dua tahun dan hamil kembali ketika si nomor tiga berumur belum genap setahun.
Masya Allah, di masa-masa itu, saya betul-betul habiskan dengan mengurus keempat anakku yang usianya tidak jauh jaraknya. Namun, keinginan untuk bisa berkarya di luar rumah membuatku kala itu ikut berjibaku dengan teman-teman sepengajian mendirikan sekolah PAUD dan SDIT. Alhamdulillah, sekolah yang dirintis dari nol itu kini telah tegak berdiri dan memiliki banyak murid yang terus bertambah setiap harinya.
Qadarallah, kami kemudian pindah ke Malaysia. Otomatis saya harus meninggalkan semua itu. Sedih rasanya, tetapi mendampingi suami merupakan tugas utama yang harus saya penuhi.
Saat berada di negeri jiran itulah saya mulai mencari-cari kira-kira kegiatan produktif apa yang bisa kulakukan di sana. Pengennya sih kembali mengajar, tetapi tak semudah itu Marimar. Ini negeri orang yang mempunyai aturan yang ketat, saya tak bisa mengajar sebebas di negeri sendiri.
Saat itulah, saya mencoba mencari kegiatan yang bisa kulakukan. Apalagi anak-anak sudah semakin besar dan waktu mereka semakin banyak dilakukan di luar rumah (sekolah, les, dan bermain). Dan, pilihanku jatuh pada menulis, kegiatan yang dulu sangat kusukai dan sempat tidak kulakoni karena sibuk dengan urusan domestik.
Maka, mulailah saya kembali berjibaku dengan dunia kata. Alhamdulillah, sampai saat ini, banyak sekali yang telah kuperoleh dengannya. Terhitung, saya telah menghasilkan beberapa buku, baik solo maupun antologi, menulis di beberapa media, serta menerjemah.
Alhamdulillah, boleh dibilang saya telah menjadi seorang ibu rumah tangga yang menulis, momwriter. Ke depannya, ingin rasanya menebar kebaikan menulis ini dan membuktikan pada dunia bahwa menulis bisa membuatmu produktif berkarya. Menulis bukan sekadar duduk menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop, tetapi menulis juga bisa memberimu banyak hal, salah satunya adalah materi.
Tips Produktif Berkarya Bagi IRT
Seorang IRT tetap bisa produktif berkarya. Lalu, apa sajakah tips produktif berkarya itu? Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Sadar akan Tugas Utamanya
Tugas utama seorang ibu rumah tangga adalah mengurus rumah tangganya, mengurus suami dan anak-anaknya. Ketika tugas utama ini sudah bisa dikerjakan dengan baik, barulah seorang ibu boleh melirik “dunia” lain dan produktif di sana. Jangan sampai, kesibukan ibu di luar membuat suami dan anak-anak tidak mendapatkan haknya.
2. Manajemen Waktu
Agar semua dapat berjalan dengan baik, buatlah manajemen waktu supaya semua bisa berjalan sesuai dengan keinginan kita. Tanpa manajemen waktu yang baik, bisa jadi salah satu atau bahkan keduanya menjadi berantakan. Ibu tidak ingin hal ini terjadi, bukan?
3. Konsisten dengan Aturan
Setelah sukses membuat manajemen waktu, hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah konsisten. Percuma, membuat manajemen yang bagus bila kita sendiri yang malas menerapkannya.
4. Tetap Memiliki Waktu untuk Diri Sendiri
Sesibuk apa pun kita, selalu luangkan waktu untuk Me Time. Ingat, kita bukan robot. Tenaga dan pikiran kita terbatas dan harus selalu di charger agar tetap bisa maksimal menunaikan semua kewajiban dan tugas kita. Dan, Me Time merupakan salah satu cara untuk men-charger-nya.
5. Ibadah tidak Terlupakan
Menunaikan ibadah adalah kewajiban kita sebagai hamba Allah. Oleh karena itu, sesibuk apa pun kita, ibadah tidak boleh dilupakan dan ditinggalkan. Kita tentu tak mau menjadi manusia yang sukses di dunia, tetapi merugi di akhirat kelak, bukan?
Begitulah caraku agar bisa produktif berkarya, yakni dengan cara menulis. Menulis apa yang kutahu dan sekiranya bisa membawa kebaikan bagi siapa saja.
Kalau teman-teman, kegiatan apa yang kalian geluti untuk itu? Sharing, yuk...
*
(Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript Writing Perempuan Menulis Bahagia)
10 Comments
Wah, semangaaaattt Mba. Saya juga setelah mulai ada si kecil fokus menulis di rumah. Tidak bekerja di luar lagi. Alhamdulillah rezeki tetap lancar.
BalasHapusAlhamdulillah, ya, mba. Rezeki bisa datang dari mana saja.
HapusMenulis membuat saya tetap waras sebagai emak, hehehe. Tetap semangat untuk terus menulis menebar kebaikan.
BalasHapusSalam kenal Momwriter. Senang baca tulisannya, jadi tambah semangat. Setuju sama tips no.1, tetap ingat tugas utama, prioritas utama. Nah, manajemen waktu itu PR buatku mbak, semoga tahun ini bisa lebih rapih
BalasHapusMirip2 dg perjalananku mb, semoga kita bisa istiqomah menebar kebaikan walau jadi emak2 rumahan. Salam ukhuwah
BalasHapusSaya mengisi waktu setelah pensiun dengan menulis, alhamdulillah buku solo lahir dan begitu juga dengan buku antologi. Apalgi bagi IRT, menulis itu sangat baik, agar dapat bermanfaat bagi pembacanya. Teruslah berkarya Mba & sukses selalu
BalasHapusMenulis adalah salah satu caraku mempersiapkan diri menyambut masa pensiun.
BalasHapusKatanya orang-orang yang sudah pensiun terkadang stres, biasanya punya kesibukan eh tiba-tiba tidak melakukan apa-apa. Semoga saya semakin mahir mengeluarkan ide-ide lewat menulis sehingga di masa datang saya tak perlu stres, sudah punya kesibukan menulis.
Menulis memang healing, apalagi buat emak-emak yang kerjaan domestik seabreg. Inspiring banget, sudah punya buku solo ^,^
BalasHapusMomwriter istilah yang keren juga nih. Yah. Dengan berkarya lewat tulisan meski itu hanya dilakukan di rumah juga termasuk hal yang membuat kita bisa tetap produktif ya Mbak. Aktivitas saya juga sekarang seperti itu, cuma lebih ke momblogger, soalnya nulisnya baru untuk blog doang, belum nulis buat buku.
BalasHapusSalam kenal Mbak, ternyata menulis itu membuat kita lebih produktif ya Mbak
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging