Pengalaman Menjadi Editor di Ajang Challenge ODOA JA 2019

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Jumat, Maret 08, 2019


Beberapa waktu yang lalu, kembali Joeragan Artikel mengadakan challenge dalam bentuk One Day One Article (ODOA). Jadi, selama satu bulan, yang dimulai dari tanggal 7 Januari hingga 5 Februari, para penulis ditantang untuk membuat artikel setiap harinya. Para penulis yang terlibat adalah mereka yang merupakan alumni Training Gampang Bikin Artikel (GBA), salah satu training yang diselenggarakan oleh Joeragan Artikel.




ODOA ini berupa tantangan menulis setiap hari. Jadi, para penulis ditantang untuk bisa menghasilkan tulisan, minimal satu tulisan per hari.Lumayan kan, bikin lemas jari jemari. Dari tantangan ini para penulis akan terbiasa menulis dan kelak bisa menjadi seorang penulis yang produktif. Aamiin.

Hasil karya para penulis ini nantinya akan dimuat di website joeragan-artikel.com. Namun, sebelumnya, hasil karya tersebut akan diedit oleh para editor. Nah, para editor ini juga merupakan alumni Training Editor, salah satu training yang juga rutin diadakan oleh Joeragan Artikel.

Jadi, aturan main dalam challenge ODOA ini adalah setiap hari penulis menyetor tulisan di Group Facebook. Nah, tulisan-tulisan ini nantinya akan diperebutkan oleh para editor untuk diedit. Setelah itu hasil editan disetor kembali ke group dan hasil akhirnya akan dieksekusi oleh Kaptain Para Editor, Mba Kartika Susilowati.  Nah, hasilnya yang sudah dua kali dipoles inilah yang nantinya akan muncul di website joeragan-artikel.com. Tentunya, tulisan yang masuk  sudah cakep dan keren kayak penulis dan editornya. Hehehe, mantap.

Tulisan Haeriah lainnya
Catatan Kecil Dari Ajang Challenge 30 to 30
*  Jejak Literasiku di 2018 
*  Menularkan Kebiasaan Membaca dan Menulis pada Anak

Kebetulan, saya merupakan salah seorang alumni Training Editor JA. Terus terang, saya tertarik untuk ikut training ini demi untuk meningkatkan kapasitas diri sebagai seorang penulis yang juga bisa melakukan self editing, setidaknya untuk karyaku sendiri.

Challenge ODOA Kedua

Challenge ODOA yang diadakan Joeragan Artikel ini sebenarnya bukan yang pertama. Tahun lalu,  acara serupa juga diadakan, namanya Challenge 30 to 30 dan bekerja sama dengan Indscript. 

Alhamdulillah, saat itu saya mampu mengedit 165 tulisan para penulis Joeragan Artikel. Saya juga tidak menyangka dapat mengedit sebanyak itu. Yang saya tahu adalah saya melakukan semuanya karena kesukaan pada dunia edit mengedit kata.

Alhamdulillah, hasil mengedit tersebut bisa ditukar dengan voucher training yang ada di Joeragan Artikel. Setiap 10 artikel yang berhasil diedit akan mendapatkan satu voucher senilai Rp20.000,00. Asyik, kan. 

Nah, dari hasil mengeditku, saya berhak mendapatkan 16 voucher. Sebagian voucher sudah saya pakai dan sebagian lagi saya berikan kepada teman-teman yang ingin ikut training Joeragan Artikel. Meski demikian, kayaknya saya masih punya banyak voucher deh karena yang terpakai sepertinya baru sekitar 10-an. Bagaimana, Kamu mau?

Sayangnya, di challenge kali ini gregetnya tidak seramai challenge yang pertama. Kalau yang pertama, para editor benar-benar harus "bertarung mati-matian" untuk bisa mendapatkan artikel yang akan diedit. Saya sampai di-banned oleh Facebook gara-gara keseringan men-tag. Ya udah, kita pun mencaoba mengakali dengan tidak men-tag, tetapi sekadar menyebut saya, aku, dan semacamnya sebagai tanda kalau tulisan peserta menjadi bagian kami untuk mengeditnya.


Di ajang ini, saya berhasil menyelesaikan editan sebanyak 77 kali. Lebih sedikit dibanding challenge yang pertama. Dan, sama seperti sebelumnya, di challenge ini saya juga bisa belajar banyak dari Mba Kartika Susilowati, sebagai Kapten di acara tantangan ini. Mba Kapten yang satu ini memang keren banget. Matanya sudah kayak elang, sekecil apa pun kesalahan kata mampu dilihat dan ditangkapnya. Hebat, euy... 



Dan, beberapa hari setelah ajang ini selesai, diumumkanlah siapa sajakah yang berhasil menjadi penulis serta editor terbaik. Dan siapakah mereka? Teng ting tong....inilah para terbaik dari kategori penulis

·        Terbaik ke-1 diberikan kepada Andi Nitha Nahfiah
·        Terbaik ke-2 diberikan kepada Tinneke Indrawati
·        Terbaik ke-3 diberikan kepada Cicih Surya
·        Terbaik ke-4 diberikan kepada Nur Chaeroni Suryani
·        Terbaik ke-5 diberikan kepada Metha Birlia Chandra
·        Terbaik ke-6 diberikan kepada Dewi Jennafiya
·        Terbaik ke-7 diberikan kepada Nani Herawati
·        Terbaik ke-8 diberikan kepada Lia Wijayanti
·        Terbaik ke-9 diberikan kepada Wee Dee

·        Terbaik ke-10 diberikan kepada Anik Sitatur Rohmah

Alhamdulillah

Adapun editor yang ikut berpartisipasi dalam challenge kali ini sebanyak   13 orang. Mereka adalah: 

1. Haeriah Syamsuddin
2. Reika Midori
3. Sri Sekartaji
4. Dian Fitri Anggraini
5. Dian Rahayu
6. Ratna Hadi
7. Saheeda Noor
8. Vera Barlianti
9. Essi Mutina
10. Titis Widias
11. Tri Kurniati Budiarsih
12. Fitria Rahma
13. Rahmiwati Sandi

Dan, berdasarkan penilaian terhadap keaktifan dan kualitas editing, terpilih 3 editor terbaik, yaitu:


🍁 Terbaik ke-1: Haeriah Syamsuddin (uang tunai Rp100.000)🍁 Terbaik ke-2: Reika Midori (uang tunai Rp50.000)🍁 Terbaik ke-3: Sri Sekartadji (voucher training senilai Rp25.000)

Alhamdulillah, di challenge ODOA kali ini saya kembali berhasil menjadi editor terbaik pertama. Rasanya tentu saja sangat senang dan bangga. Namun, ada yang paling berharga yang saya dapatkan dari ajang ini, yakni saya belajar banyak untuk terbiasa segera mengenali apa-apa yang tidak beres dari sebuah susunan kalimat. 

Alhamdulillah, terima kasih Joeragan Artikel, dalam hal ini Ummi Aleeya selaku Founder Joeragan Artikel. Terima kasih juga buat Mba Kapten Kartika Susilowati dengan mata elangnya, serta semua teman-teman penulis dan editor di ajang Challenge ODOA 2019 ini. Kalian semua hebat. I love you, Full....*mendadak Mbah Surip, hehehe.

  • Share:

You Might Also Like

50 Comments

  1. Aduh sayang banget kenapa aku ga ikutan yah. Padahal aku alumni dari kelas gampang bikin artikel loh bun hehe. Mau bun dong aku mau vouchernya buat aku pake dikelas advance blog. Hehe

    BalasHapus
  2. Wah barakallah Bunda menjadi editor terbaik. Jadi editor itu tidak mudah karena saya pun pernah ikut trainingnya, hihi... Jadi tahu hal-hal kecil sekadar tanda baca pun penting diperhatikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata jadi editor itu menyenangkan. Next, jangan lupa ikutan ya, Mba...

      Hapus
  3. Masya Allah kerennya Mbak Ria..
    Segitu banyak artikel berhasil diedit..Dan jadi pemenang terbaik pula
    Semoga makin sukses jadi editor ke depannya ya! Barakallah

    BalasHapus
  4. Aku udah merasakan editornya mb Haeriah lho di The Gift of Writing. Duh...webnya Joeragan Artikel, merasa berdosa nih saya, udah lama engga nulis artikel di situ.
    Saya tim genap atau ganjil ya. Sampai lupa...

    BalasHapus
  5. Hai, my fave editor 😍
    Saya nggak bisa full di ODOA kemarin, karena kebetulan pada saat yg sama, saya ambil 2 training di JA yang menantang juga tugasnya. Kalau masih dihitung sebagai terbaik ke-10 itu sudah alhamdulillah banget, karena tidak bisa full 30 artikel. Selamat ya mbak haeriah, produktif dan gercep nya saya suka😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mba....
      Mudah-mudahan next challenge bisa ikutan lagi ya,mba...

      Hapus
  6. Hebat ya tim editornya gerak cepat mengambil yg mau di edit. Bu Kapten memang keren jeli kl ngeditnya. Selamat tuk tim editor.

    BalasHapus
  7. Saya inget editor tulisan saya untuk antologi The Gift of Writing kan Mbak Haeriah :)

    Keren nih bisa jadi juara 1 lomba editor. Saya melihat, editor itu pahlawan yg seringnya tak terlihat. Diperlukan kesabaran untuk bergumul dengan tulisan. Baarakallah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget, mba. Diperlukan kesabaran untuk.menjadi seorang editor. Selama ini, saya juga sering menyepelekan peranannya. Alhamdulillah, di challenge kemarin saya belajar banyak

      Hapus
  8. Waww selamat ya mb jadi editor terbaik. Mantul. Barokallah...Sukses selalu

    BalasHapus
  9. Mbak Haeriah mah dah mastah di kalangan Tim Editor JA, hehe.
    Pemimpin buka pintu gerbang, ya mbak. ��
    Btw maafkan saya enggak bisa ikut serunya challenge ODOP Editor kemarin. ��
    Pas barengan sama tugas kantor di akhir tahun yg menguras energi.

    Selamat ya Mb Haeriah. ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebetulan aja, jam buka gerbang itu suami dan anak2 udah di tempat aktivitasnya masing-masing. Jadinya, bisa nungguin artikel di pintu gerbang, hehehe

      Hapus
  10. Proud of you.
    Selamat ya, buat posisi teratas...!!

    BalasHapus
  11. Wawww.. Selamat mbaa.. Gak bisa bayangin kerjanya editor, secara self editing tulisan sendiri aja saya gak telaten, wkwkkw... Selamat sekali lagi

    BalasHapus
  12. huaaahh.. selamat mbak. smoga kelak bisa jd editor handal.

    BalasHapus
  13. Saya sempat, lihat nama mbak di sertifikat teman saya, yg kebetulan juara 3. Terima kasih sangat menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Sri Sekartadji ya, Mba? Keren lho, beliau. Titip salam, ya....

      Hapus
  14. yah bunhae mah enggak bakalan kaget kalo jadi juara 1, kalo bisa juara umum dah *emang di sekolahan ada juara umum. Barakallah bunhae, semoga ilmunya selalu bermanfaat. tolong nanti buku solo aku udah beres cek-in ya, wkwkkw. nanti ku traktir geprek bensu level 50 dah, huehehehe ~

    BalasHapus
  15. kereeeeeen kali bisa mengedit tulisan sebanyak itu mbak, baca baca postingan begini jadi bikin makin terinspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebetulan suka aja, jadinya gak terasa. Belakangan baru sadar kalau ternyata lumayan juga...

      Hapus
  16. Maasya Allah keren banget mba, semoga aq bisa jadi editor juga

    BalasHapus
  17. aku alumni JA juga tapi gak ikutan, ngerasa bakalan keteteran...BTW selamat ya, Mbak... salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo ikutan lagi di challege berikutnya. Rugi lho kalau gak ikutan...

      Hapus
  18. Keren mbaknya, wah baca ini jadi makin semangaaat buat terus nulis. Btw, ini challenge nya menarik banget mbak. Kira2 apa harus daftar dari level penulis dulu ya mba? Baru naik ke level editor, heheh.pengen ikut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo ikutan, mba...ntar kalau buka kelas training lagi, saya tag ya....

      Hapus
  19. selamat mbak, aku ikutan seneng ih (ngarep dapat voucher dari Mbak Haeriah) hehehe..gak kok, tapi emang beneran senang..keren ih mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya masih punya voucher kok. Kalau mau, boleh...

      Hapus
  20. Mantul banget mbak 👏👏. Masya Allah..luar biasa..jadi mupeng belajar kelas editor. Saya pernah ikut kelasnya mbak Kartika di SP mini ttg self editing...memang keren deh mbak Tika👍

    BalasHapus
  21. Barakallah mbaak.. Lumayan ya hadiahnya, bisa buat jajan cilok. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sini gak ada cilok...yang ada kerupuk lekor...

      Hapus
  22. Wah saya baru tahu ada beginian di dunia perblogging-an. Seru juga nih kayaknya!

    BalasHapus
  23. Horeeeee hidup GSM, dimana-mana selalu jawara *eehhhhh
    Selamat mbak Haee, bukan cuma senior di umur, tapi juga senior dalam profesi. Cakepp...

    BalasHapus
  24. Program JA memang keren ya, mbak.
    Selamat mbak jadi yang terbaik. Sukses terus

    BalasHapus
  25. Progamnya beda ya karena mengeditpun butuh ketrampilan. Aku dulu pernah ngeditin tulisan teman, eh dianya gak suka karena merasa feelnya hilang. Jadi bingung, hehehe

    BalasHapus
  26. Waah baarakallaah ya mbak atas prestasinya jadi editor terbaik *jadi pengen deh tulisan saya diedit sama mbak Haeriah *eh

    Btw saya ndak terlalu tahu tentang Joeragan Artikel ini, jadi penasaran gimana cara gabung dan ikut kelasnya. Kuponnya kalau belum abis boleh juga tuh mbak, hehe

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging