Semarak Konvo Universiti Malaysia Terengganu (UMT) 2018

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Selasa, November 13, 2018


Kembali kampus Universiti Malaysia Terengganu (UMT) mengadakan acara konvokesyen yang tahun  2018 ini merupakan ajang yang ke 16 kalinya. Acara ini diadakan selama tiga hari, mulai tanggal 11-13 November 2018.  Khusus bagi saya, acara ini menjadi acara yang ketiga kalinya harus dihadiri oleh suamiku, sebagai salah seorang pensyarah (dosen) di tempat tersebut. 


Jika di dua kesempatan sebelumnya, saya harus melewatkannya begitu saja. Maka kali ini keinginan untuk melihat seremonial acara konvokesyen tak terbendung lagi. Dan, satu hal yang membuatku sangat ingin menyaksikan langsung acara ini adalah kehadiran Sultanah Negeri Terengganu, yang merupakan canselor kampus ini. Jarang-jarang lho bisa melihat langsung permaisuri negeri ini. Wuih, mendadak serasa di negeri dongeng, ya ngomongin permaisuri segala.


Maka, pagi-pagi aku telah menyiapkan segalanya. Kedua anakku "terpaksa" ikut dengan kami ke kampus. Kebetulan si Khaulah sudah selesai peperiksaan (ujian kenaikan kelas) sehingga meski sekolah belum off tapi pelajaran sudah tidak ada. Kebetulan juga gigi Khaulah sakit sehingga rencananya kami sekalian akan membawanya berobat ke klinik kampus. Sementara si kecil Hilyah masih TK sehingga lebih mudah untuk meminta izin.

Dan, sebelum jam 8 pagi kami telah tiba di kampus UMT.  Seperti biasa jika ada moment yang diselenggarakan maka masalah parking menjadi cukup menyulitkan. Seperti pagi itu, kami harus berputar-putar area parkiran sebelum mendapatkan tempat yang sesuai. Alhamdulillah.

Sesuai rencana, saya dan anak-anak segera menuju klinik kesehatan dan suami menuju gedung acara untuk mengambil jubah kebesaran para pembesar serta pensyarah kampus. Kedua tempat itu tidak jauh kok.  Hanya berseberangan jalan. 

Sayangnya, saat kami bertiga ke klinik kesehatan, keadaan terasa lumayan sunyi. Hanya ada para janitor yang bertugas bersih-bersih. Ternyata klinik hari ini tutup karena seluruh staf kesihatan diperintahkan untuk mengikuti acara konvo di Dewan Sultan Mizan, gedung utama tempat konvo diadakan yang berada di seberang klinik kesehatan.



Sambil menunggu suami, saya mengajak anak-anak duduk di gazebo yang disiapkan untuk para keluarga maupun kerabat graduan (wisudawan). Terlihat orang-orang masih sibuk mempersiapkan acara sementara yang duduk di tempat ini hanya beberapa orang saja, termasuk saya dan anak-anak.

Saat sedang menunggu, datangnya beberapa perempuan menawarkan makanan. Saya pun membeli nasi goreng untuk dimakan saat itu (maklum, tadi belum sempat sarapan) serta krupuk buat persediaan di tempat acara nanti.

Beberapa saat setelah makan, suami menelpon dari seberang jalan. Suami yang telah lengkap mengenakan jubah khas UMT meminta kami segera ke seberang.  Kami pun bergegas ke seberang.

Sampai di seberang, ternyata banyak spot-spot cantik yang telah disiapkan pihak kampus. Tanpa ba bi bu, langsung deh saya jeprat jepret. Saat itu suami dipanggil oleh rekannya karena ada sesi yang harus dihadirinya sebelum acara inti nanti. 





Bergegas suami menunjukkan ruang khusus keluarga wisudawan sebelum ia juga bergegas menuju ruangan khusus para pensyarah. Sampai di atas, saya memilih tempat duduk paling belakang biar aman sekiranya kedua anakku mulai tidak betah dan bertingkah aneh-aneh. (Risiko bawa anak ya kayak gini...)



"Kayak orang nonton bola, Ummi...." celutuk si kecil melihat keadaan sekeliling.

"Kayak di bioskop kalau kata Ummi, mah" jawabku.

"Bukan, ini kayak tempat pertandingan bola..." kali ini Khaulah dan Hilyah ngotot dengan kompaknya.

"Iya, iya. Ape je lah...." hahaha. Kapok dah berdebat dengan anak kecil.

Alhamdulillah, kami tak terlalu lama  menunggu karena kemudian terdengar suara bahwa acara akan segera dimulai.

Berikut rundown acara hari ini. 

Perarakan  

Para pensyarah UMT dengan jubah kebesarannya masing-masing.
Sumber Gambar di sini
Acara pertama yang diumumkan adalah perarakan (dalam Bahasa Indonesia, mungkin maksudnya arak-arakan, kali, ya?). Di sesi ini, masuklah para pensyarah kampus dari semua jurusan yang ada. 

Acara ini termasuk yang paling saya tunggu-tunggu. Satu yang unik dari negeri ini adalah kebiasaan memakai jubah kebesaran sesuai dengan almamater masing-masing pensyarah. Misalnya yang dari UK, memakai jubah khas kampusnya di UK, dan seterusnya. Jadi, jangan heran bila banyak yang memakai jubah yang tak seragam. Tapi, malah seru lho melihatnya. Melihat wajah-wajah melayu mengenakan jubah khas Eropa. 

Adapun suami yang merupakan alumni Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), semestinya mengenakan jubah merah khas kampus ternama di Malaysia itu. Namun, karena tidak memilikinya (suami rada malas membelinya karena harganya lumayan mahal), suami pun mengenakan jubah kebesaran UMT yang serba biru bak birunya laut  di negeri ini.

Selengkapnya bisa dilihat pada link video berikut:https://www.facebook.com/OfficialUMT/videos/348299362664711/

Perarakan Besar
Setelah para pensyarah berada di tempatnya masing-masing, acara selanjutnya adalah Perarakan Besar. Jika tadi perarakan untuk para tenaga pengajar, kali ini perarakan untuk para pembesar kampus. 

Perarakan Pro Cancelor


Canselor UMT. Sumber gambar di sini

Nah, inilah acara yang paling ditunggu. Perarakan yang sangat spesial karena ditujukan bagi canselor alias Sultanah Nur Zahirah. Wah, impianku untuk bisa melihat ratu negeri ini akan segera terwujud.

Tapi, lho mana Sultanah? Ternyata Sultanah maupun Sultan berhalangan datang. Sebagai gantinya, ditunjuk Pro Cancelor yakni Tan Sri Syamsuddin bin Otsman. 

Dengan kata lain, impianku ternyata tidak terwujud. Sedikit kecewa, sih, tapi sudahlah. Mudah-mudahan lain kali bisa melihat langsung sosok beliau. 

Menyanyikan Lagu Kebangsaan Negaraku dan Lagu UMT

Setelah semua berada dalam ruangan, semua peserta diminta untuk berdiri. Kami pun berdiri dan lewat sound system terdengarlah alunan lagu kebangsaan Negaraku yang disusul dengan lagu UMT.

Pembacaan Ayat Suci

Dalam kesempatan ini, Qori membacakan Surah Al Alaq. Surah yang mengingatkan umat Islam untuk senantiasa membaca karena membaca adalah jalan masuk ilmu pengetahuan.

Pengistiharan Pembukaan Acara Oleh Pro Canselor
Acara secara resmi dibuka oleh pro canselor  yang mewakili Sultanah.

Pembukaan Oleh Naib Canselor


Sebagai naib cancelor, Prof. Datuk Nor Aieni Mokhtar memaparkan hal-hal terkait UMT. Bagaimana kiprah kampus yang beliau bawahi, prestasi-prestasi, dan sebagainya. 

Dan, untuk tahun ini, UMT berhasil menamatkan 2970 orang graduan. 195 orang berasal dari pasca siswazah, 2.647 orang dari pra siswazah, dan 128 orang diploma. Tahniah all.

Penganugerahan Peraih Ijazah Doktor Kehormat

Tahun ini, kampus UMT memberikan dua anugerah Doktor Honoris causa kepada dua orang tokoh. Kata suami setelah acara, sebenarnya ada satu lagi yang akan diberikan penghargaan. Namun, karena satu dan lain hal, penghargaan tersebut ditangguhkan. 

Duh, mudah-mudahan tahun depan gelar itu diberikan kepada beliau dan saya juga bisa berkesempatan bertemu langsung dengan beliau. Tahukah siapa beliau? Pokoknya beliau orang penting dan banyak menginspirasi orang. Kalau disebutkan pasti kalian kenal. 

Ucapan Balasan Ijazah Kehormat

Sebagai ucapan terima kasih atas penganugerahan gelar doktor honoris causa, salah seorang peraih gelar tersebut menyampaikan ucapan balasannya. 

Pemberian Ijazah Doktor


Penyerahan ijazah kepada masing-masing alumni


Acara inti yakni penyerahan ijazah pun dimulai. Diawali dengan pemberian ijazah pada masing-masing pelajar yang berhasil menyelesaikan study doktoralnya. Seperti biasa, satu per satu doktor baru tersebut disebut namanya dan naik ke panggung untuk menerima ijazahnya. 


Persembahan Koir

Untuk persembahan kali ini diperdengarkan dua buah lagu oleh koir (paduan suara) kelab Voice of Harmony (VOH) mahasiswa UMT. Lumayan, mencairkan suasana.

Pemberian Ijazah Master

Setelah dihibur sejenak, acara penyerahan ijazah kembali dilanjutkan. Kali ini untuk para peraih gelar master alias mahasiswa S2.

Persembahan Koir

Kembali para hadirin dihibur oleh paduan suara mahasiswa UMT. Lagu pertama cukup menghibur karena para mahasiswa membawakan lagu melayu dengan goyangan yang cukup enerjik. Terakhir, suasana menjadi haru oleh lagu  Anugerah yang bikin meleleh. Lagu yang merupakan ucapan terima kasih kepada kedua ibu bapak, para tenaga pengajar dan saudara mara yang telah mendukung para pelajar meraih gelar barunya. 

Pemberian Ijazah Sarjana

Pemberian ijazah kembali dilanjutkan untuk mahasiswa sarjana. 

Ucapan Balasan dari Graduan

Setelah menyerahan ijazah, berikutnya adalah ucapan balasan dari perwakilan alumni. 

Pengumuman Alumni Universiti

Pengumuman (pengukuhan) para alumni sebagai duta UMT. Pengukuhan ini dilakukan oleh naib canselor. 

Pembacaan Doa

Pembacaan doa

Pengistiharan Penangguhan Majelis Konvo


Penangguhan ini menandakan bahwa acara konvo untuk hari ini usai sudah. Adapun acara untuk besok dan lusa dikhususkan pada acara di masing-masing fakultas.

Alhamdulillah, acara hari ini pun selesai. Tahniah buat semua graduation. Semoga ilmunya dapat berberkah dan bermanfaat bagi banyak orang. Mudah-mudahan next konvo kami masih bisa ikut lagi dan bertemu dengan Sultanah plus tamu istimewa peraih penghargaan doktor honoris causa yang tertunda tahun ini.  

Aamiin. 

Berikut sedikit keseruan hari ini.


Para keluarga ikut berbahagia

Bazaar konvo

Berikut beberapa gambar yang saya ambil dari laman Facebook UMT Official



Para ibu bapa graduan

mbrebes mili lihat gambar ini. 

Salah seorang keluarga graduan

Senyum kebahagiaan para graduan

Senangnya udah lulus

Bahagia rasanya bisa lulus



Duh, jadi pengen kembali menjadi mahasiswa.  Kangen semua keseruan saat diwisuda dulu. Kamu juga, kah?












  • Share:

You Might Also Like

34 Comments

  1. Momen-momen haru Dan bahagia. Rasanya selalu merinding setiap hadir di aca wisuda.Semoga Kita berkesempatan wisuda lagi ya, Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget, Mba. Iya, nih rasanya pengen banget kuliah ngambil S2 lagi. Mudah-mudahan keinginan itu bisa kesampaian.

      Hapus
  2. Hhhmm, saya kok malah jadi asyik memperhatikan istilah-istilahnya yaaa. Nambah wawasan baru niiih dengan tulisannya Mbak...

    BalasHapus
  3. Saya salfok Sama jubahnya Mba.. warna-warni ya Hehe,ga Kaya di indo.. moment wisuda memang selalu jadi moment berkesan.. ah jadi baper, mungkin ga ya Saya bisa wisuda lagi hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga suka lihatin jubah para pensyarah. Seru, ya.

      Hapus
  4. Wah seru acaranya..
    Pasti bangga para graduan dan orang tuanya.
    Dan Mbak, ikut bahagia pasti jadi saksi momen ini.
    Semoga kita juga bisa menyaksikan graduan anak-anak kita nanti. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Rasanya jadi gak sabar nunggu si anak bujang segera wisuda (padahal baru juga kuliah tahun ini)

      Hapus
  5. Momen wisuda, momen yang membanggakan orang tua, karena anak2 nya sudah bisa melewati jenjang pendidika tinggi. Pengen lagi..sulit ndak s3 di sana ya mbak 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali, Mba. Hayuk, ambil S3 nya di sini, aja...

      Hapus
  6. Wah senangnya mba, maaf mba tinggal di mana ya. Suka terharu kalau acara wisuda sepertinya tidak beda jauh ya dengan wisuda di Indonesia. Semoga suatu saat berkesempatan untuk pergi ke sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Kami sekeluarga tinggal di sini. Aamiin, semoga bisa segera ke negeri tetangga ini.

      Hapus
  7. Wah senangnya mba, maaf mba tinggal di mana ya. Suka terharu kalau acara wisuda sepertinya tidak beda jauh ya dengan wisuda di Indonesia. Semoga suatu saat berkesempatan untuk pergi ke sana.

    BalasHapus
  8. Bener banget tuh kata Hilyah, ramai macam mau nonton bola. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heran, tahu aja tuh anak padahal gak pernah diajak nonton di stadion bola

      Hapus
  9. Jadi kangen wisudaaa. Wah para krucil bikin gemas nih, setuju sih kalo seperti ruang bioskop hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga kangen pengen wisuda. Wah, sepakat dong.

      Hapus
  10. Ikut senang melihatnya mbak
    btw suami mbak orang Malasya atau bekerja di Sana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suamiku orang Indonesia, hanya bekerja di negeri tetangga.

      Hapus
  11. Iya, sih, hehehe. Sama, Mba. Saya juga mupeng.

    BalasHapus
  12. Mbak nikah sama orang Malaysia, kah? Hehe ... kepo. Liat foto Wisuda jadi kangen kuliah 😊

    BalasHapus
  13. Ini Betty Mbak, wah seneng ya di wisuda. Kangen jadinya kok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betty Mak Clever, hehehe. Iya nih, jadi pengen ikut diwisuda juga tapi kuliahnya kapan bisa lagi, ya?

      Hapus
  14. Salam kenal,mbak. Mbak tinggal di Malaysia ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga, Mba. Iya, kami sekeluarga di Malaysia.

      Hapus
  15. temenku ada yang orang malaysia, sama2 petugas kesehatan dan iri dengan sistem di sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pun kadang iri dengan kemajuan negeri tetangga tersebut. Rasanya kok kita jauh tertinggal, ya.

      Hapus
  16. Senengnya liat wajah-wajah ceria para wisudawan, jadi pengeen diwisuda lagi hehehe

    BalasHapus
  17. Semoga para graduan menjadi insan yang cemerlang. Aamiin

    BalasHapus
  18. Wah, kalau ke Malaysia bisa mampir nih...masalahnya, kapan ke sananya. Hiks

    BalasHapus
  19. Jadi pengin kuliah lagi baca ini mba.

    BalasHapus
  20. Kayakny enak y mb kehidupan di negara tetangga
    Edisi rumput tetangga lebih hijau wkk
    Pengin kuliah lg jadiny

    BalasHapus
  21. Saya bacanya pelan2 mbak :) sambil memahami bahasa Melayu hehe. Ah jadi kangen wisuda, semoga suatu saat bisa kuliah lagi :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging