Kali ini saya menulis untuk menjawab tantangan mba Saptorini, Sang Penulis Tangguh dalam program Blogger Muslimah Sisterhood. Alhamdulillah, program ini sudah memasuki pekan kedua. Artinya, sudah dua pekan para member Blogger Muslimah nge-blog asyik bareng.
Tantangan kali ini mau tidak mau membawa
ingatanku jauh ke seberang pulau sana, Pulau Sulawesi. Di sana, di sebuah kota
yang ini sedang genit-genitnya demi mengejar predikat sebagai kota dunia,
Makassar. Kota tempatku dilahirkan dan beranak pinak, (serasa jadi kelici,
hihihi)
Harus kuakui Mamaku tidak terlalu pandai
masak. Mama yang nikah muda di umur 15 tahun terus belajar demi bisa menyajikan
makanan untuk kami, suami dan anak-anaknya. Meski sederhana, namun masakan mama bagiku
tidak ada duanya. Mungkin karena dibuat dengan cinta membuat masakan yang
biasa-biasa saja menjadi luar biasa rasanya.
Berikut 5 masakan rumahan yang bikin kangen versiku
1. Bubur
Santan
Setiap
kali sakit, mama pasti membuatkan bubur santan yang sangat lezat. Saking sukanya,
kadang saya merequest bubur ini meski tidak sakit. Biasanya mama menolak. Kesibukan
beliau mengurus 9 anak tanpa bantuan ART membuat mama laksana gurita dengan delapan
tangannya yang tak pernah bisa diam. Kalau sudah begitu, saya pun pura-pura
sakit dan akhirnya mama luluh juga.
2. Cumi
Tumis
Waktu
kecil saya sering diminta mama ke pasar membeli keperluan dapur. Setiap kali
mendikte apa yang harus saya beli, saya selalu mengusulkan cumi-cumi untuk lauk
kami. Berhubung saat itu cumi-cumi termasuk lauk yang mahal makanya mama hanya
sesekali membelinya.
Jangan
ditanya betapa gembiranya hati gadis kecil ini bila mama menyetujui usulanku. Tak
sabar rasanya menunggu mama menyiapkan hidangan cumi tumisnya dengan kuahnya
yang hitam pekat. Hm, nyummy…
3. Sambal
Tumis
Sambal
tumis mama juga tak ada duanya. Enak banget. Dicocol pakai tempe, tahu atau
ikan goreng rasanya sangat mak nyus.
4. Pangsit
Kak Samiadi
Kalau
yang ini pastinya bukan buatan mama tapi mengingatnya pasti membuatku teringat pada mama dan juga rumah. Ini adalah pangsit
Kak Samiadi yang saban siang nangkring di depan rumah mama.
Posisi rumah mama
yang di pinggir jalan sangatlah strategis. Tak heran sudah beberapa kali ada yang meminta mama untuk menyewakan halaman depan untuk berjualan. Namun mama selalu menolak. Mama membolehkan Kak Samiadi berjualan karena kami bertetangga baik dengan Kak Samiadi.
5. Bakso
Mas Jenggot
Sama
dengan pangsit Kak Samiadi, bakso Mas Jenggot juga bukan buatan mama. Kalau
pangsit Kak Samiadi siang hari, maka bakso Mas Jenggot mulai berjualan
menjelang maghrib hingga tengah malam.
Bakso Mas Jenggot enak dan murah. Sangat jarang melihat Mas Jenggot beristrirahat lama karena gerobak dagangannya senantiasa dikerubuti pelanggan.
Saya termasuk salah seorang penggemar bakso buatannya. Sudah lama. Tepatnya sejak saya masih SMP. Kebayangkan sudah berapa lama Mas Jenggot malang melintang di dunia perbaksoan.
Yes..... selesai juga tulisan tentang 5 masakan rumah yang bikin kangen. Kalau sudah begini urusannya rempong nih....
Jadi kangen rumah.......
16 Comments
masakan ibu sy juga sederhana tapi tak terlupakan :)
BalasHapusIya ya Mba,masakan ibu tuh kok rasanya paling enak sedunia. Duh, jadi kangen nih....
HapusBakso memang makanan sejuta umat mbak, hampir semua orang suka termasuk saya.
BalasHapusBagi perantauan kayak kita, makanan bisa bikin kangen juga
Sepakat mba, bakso memang makanan favorit hampir semua orang. Makanan bikin kangen nih...
HapusMakanan rumah memang ngangenin, sederhana namun nikmat di lidah
BalasHapusIya nih, jadi kangen masakan rumah
HapusHihihi ... pura-pura sakit demi bubur ya Mbak. Btw ... depan rumah mamanya itu asli bakal bikin diet gagal deh. 😃
BalasHapusPura-puranya terpaksa sih, hehehe.
Hapuscuminyaaaa....
BalasHapusAku juga suka cumi, cumi pedes apalagi ��
Cumi banyak di Terengganu mba Angga. Main ke sini, yuk....
HapusKlo pallu mara gimana? Hehee.. ala mks yah
BalasHapusDulu saya tidak suka ikan masak (kami menyebut pallu mara begitu) bela jadi tdk dikangeniji, hihihi
HapusMakassar genit ya? 😂
BalasHapuskan mau jadi kota dunia, mba. hihihi
HapusPenasaran dan tergiur sama tumis cuminya :9
BalasHapusCumi memang sedap dimasak apa aja, apalagi ditumis pedas. Maknyus
HapusTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging