Zina, Jalan Keburukan Yang (Berusaha) Dipoles Menawan
By HAERIAH SYAMSUDDIN - Rabu, September 04, 2019
Beberapa hari ini, umat Islam dibuat resah dan marah dengan munculnya desertasi sampah yang berupaya menghalalkan zina. Sungguh, ini adalah sebuah musibah bagi umat Islam. Bagaimana mungkin, sesuatu yang sudah jelas hukumnya, baik ditinjau dari sudut agama maupun adat budaya Indonesia, kemudian dicarikan dalil untuk membenarkannya. Ibarat sarang laba-laba, dalilnya berupaya dipoles agar terlihat indah dan kokoh, tetapi sesungguhnya sangat lemah dan rapuh.
Tentu saja kita
semua tahu dan meyakini, bahkan kata Wasekjen MUI, Ustaz DR. Zaitun Rasmin,
anak kecil juga tahu bahwa zina itu merupakan sesuatu yang dilarang. Zina yang
secara umum juga kita ketahui bersama apa maknanya, yakni bertemunya dua
kelamin yang tidak didahului oleh ikatan pernikahan.
Zina yang merupakan salah satu
dosa besar dalam Islam berupaya dipoles menjadi halal. Ini bukan saja mengajak
manusia untuk berbondong-bondong mengerjakan zina, tetapi juga sudah dengan
sangat congkaknya menantang Sang Maha Perkasa, Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Padahal,
jangankan sampai kepada perbuatan zina, mendekatinya pun sudah sangat dilarang.
Allah Azza wa jalla berfirman, yang artinya:
“Dan janganlah
kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
Dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isrâ’ [17]: 32)
Dalam ayat
lain, Allah Azza wa Jalla juga berfirman,
“Dan
orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya
pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina." (QS
Al-Furqân[25]:68-69)
Adapun hukuman
bagi para pelaku zina, juga telah disebutkan ganjarannya oleh Allah dan
Rasul-Nya.
“Perempuan yang
berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya
seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kamu kepada keduanya mencegah
kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari
akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan
dari orang-orang yang beriman.” (QS An-Nûr [24]:2)
Para ulama
mengatakan, “Sanksi ini diberikan kepada perempuan dan lelaki yang berzina jika keduanya
belum menikah. Adapun bagi yang telah bersuami/beristri atau pernah menikah maka
keduanya dirajam (dilempari) dengan batu hingga mati.
Demikianlah,
dapat kita bayangkan betapa buruk dan tercelanya perbuatan zina itu. Sesuatu
yang sudah diketahui bersama keburukannya, tetapi ada sekelompok anak manusia
yang sangat lemah dan bodoh yang dengan congkaknya berusaha menentang hal tersebut. Sungguh, kalian
adalah seburuk-buruk manusia kecuali setelah bertaubat.
Berikut
beberapa keburukan zina, sebagaimana dilansir dari almanhaj.or.id (08/09/2012).
1. Mendapatkan Murka Allah Azza wa Jalla
Berzina merupakan salah satu dosa besar yang tentu saja akan mengundang murka Allah Azza wa Jalla bagi siapa saja yang berani melakukannya. Qadarallah, di zaman ini semakin banyak yang berani melakukan hal tersebut. Naudzubillah min dzalik.
2. Merusak Nasab Keturunan
Perzinahan akan merusak nasab manusia. Bayangkan ilustrasi berikut, seorang istri berzina dengan laki-laki lain dan di kemudian hari melahirkan seorang anak. Tak seorang pun yang tahu, kecuali si istri bahwa anak tersebut bukanlah anak dari suaminya. Beberapa tahun kemudian, si anak besar dan menikah. Tahukah siapa pasangan anak tersebut? Ternyata, anak dari laki-laki yang pernah berzina dengan ibu pasangannya. Jika sudah begini, bagaimana nasab tidak dikatakan rusak?
3. Dicabut Keimanannya
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu,
"Barang siapa yang berzina atau meminum khamr maka Allah mencabut keimanan dari orang itu sebagaimana seorang menusia melepas bajunya dari arah kepalanya." (HR Al Hakim)
4. Menghilangkan Sifat Wara’
Wara secara sederhana artinya meninggalkan perkara haram, syubhat atau perkara mubah yang berlebih-lebihan. Keutamaan wara disebutkan,
"Keutamaan menuntut ilmu itu lebih dari ibadah dan sebaik-baik agama kalian adalah sifat wara." (HR At Thabrani)
Perbuatan zina ini akan menghilangkan sifat wara seseorang, padahal sifat ini sangat terpuji. Bagaimana mungkin seseorang bisa wara, sementara ia telah mengerjakan sesuatu yang telah disepakati keharamannya?
5. Merusak Kehormatan dan Harga Diri
Para pezina adalah mereka yang telah merobek-robek kehormatan, harga diri, dan kesucian, serta menjatuhkan dirinya pada lubang kenistaan. Nama baik pun hilang dan berganti dengan al khabîts, sebuah gelar yang sematkan buat para pezina.
Zina tidak hanya menghancurkan kehormatan dan harga diri pelakunya, tetapi juga orang lain, termasuk keluarganya sendiri.
6. Menghilangkan Cahaya di Wajah dan Hati
Para pezina tidak akan memiliki cahaya di wajah dan hatinya. Hal ini disebabkan dosa-dosa menumpuk yang telah dilakukannya. Cahaya hanya akan diberikan dan nampak pada wajah-wajah yang senatiasa melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
7. Hidupnya Tidak Tenang
Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan kegelisahan di hati para pezina. Mereka akan senantiasa gelisah, waswas, dan tidak tenang dalam hidupnya. Semua itu akibat perzinahan yang dilakukannya.
8. Menghilangkan Kewibawaan
Wibawa akan dicabut dari diri para pezina. Manusia memandangnya sebagai pengkhianat. Tidak ada seorangpun yang bisa mempercayainya mengurusi anak dan istrinya
9. Mendorong Pelakunya Kepada Kedurhakaan yang Lain
10. Tersebarnya Wabah Penyakit Berbahaya
Lihat saja di beberapa negara yang melegalkan perzinahan, tingkat penyakit menular seksual berkembang begitu pesat. Yang paling fenomenal adalah HIV/AIDS yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya dan penyebab utama penyakit ini adalah zina.
Demikian beberapa kemudharatan yang diakibatkan oleh perzinahan. Semoga Allah senantiasa melindungi dan menjauhi kita beserta anak cucu keturunan kita dari perbuatan zina tersebut. Aamiin.
Sebagai penutup, mari kita simak sebuah hadis yang sangat terkenal tentang seorang pemuda yang meminta izin kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam untuk berzina.
"Suatu
hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!”
Orang-orang
pun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, “Diam kamu! Diam!”
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Mendekatlah.”
Pemuda
itu pun mendekat lalu duduk.
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Relakah engkau jika ibumu dizinai
orang lain?”
“Tidak,
demi Allah, wahai Rasul!” sahut pemuda itu.
“Begitu
pula orang lain, tidak rela kalau ibu mereka dizinai.”
Lanjut
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Relakah engkau jika putrimu dizinai
orang?”
“Tidak,
demi Allah, wahai Rasul!” pemuda itu kembali menjawab.
“Begitu
pula orang lain, tidak rela jika putri mereka dizinai.”
“Relakah
engkau jika saudari kandungmu dizinai?”
“Tidak,
demi Allah, wahai Rasul!”
“Begitu
pula orang lain, tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai.”
“Relakah
engkau jika bibi – dari jalur bapakmu – dizinai?”
“Tidak,
demi Allah, wahai Rasul!”
“Begitu
pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.”
“Relakah
engkau jika bibi – dari jalur ibumu – dizinai?”
“Tidak,
demi Allah, wahai Rasul!”
“Begitu
pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.”
Lalu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda
tersebut sembari berkata, “Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya,
dan jagalah kemaluannya.”
Setelah
kejadian tersebut, pemuda itu tidak pernah lagi tertarik untuk berbuat zina." (HR Ahmad, no. 22211; sanadnya
dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.)
Wallahu a'lam bishshawab
Wallahu a'lam bishshawab
*
#ODOPDAY3
#EstrilookOdopDay3
#EstrilookOdopDay3
10 Comments
Iya lagi viral ya, masalahnya dibawakan disertasi itu ke wilayah agama Islam yang sudah jelas sekali aturannya. Nggak ngerti apa sudah banyak segala petaka dan penyakit akibat zina itu hiks
BalasHapusWalaupun penulis disertasinya sudah minta maaf, tetap saja jadi pelajaran untuk kita semua. Kalau yg sudah jelas dilarang dlm kitab suci, kenapa harus dicari lagi pembenarannya?
BalasHapusJujur saja saya belum baca beritanya. Hanya sekilas-sekilas melihat judulnya saja dan entah mengapa saya nggak minat baca. Cuma yang ngeri aja ngebayanginnya. Mau jadi apa negeri ini.
BalasHapusSama kaya Mbak Damar. Saya juga belum baca berita ini secara seksama tapi asli deh ngeri banget baru dengernya juga. Sudah tingkat desertasi loh, ya. Sereem!
BalasHapusAku juga kaget pas baca info soal desertasi yang konon ditulis itu mbak. Kok bisa nulis begitu ya. Apalagi ini karya ilmiah. Kalau salah jadi gimana nanti generasi yang membaca ya.
BalasHapusNaudzu billahi min zalik..
BalasHapusBrtapa banyak kemudharatan yang diakibatkan oleh perzinahan yaa..
Semoga Allah senantiasa melindungi dan menjauhkan kita beserta anak cucu keturunan kita dari perbuatan zina . Aamiin.
Terima kasih sudah mengulas secara lengkap tentang ini Mbak
Informatif artikelnya:)
Jangankan berzina, mendekatinya saja sudah tidak boleh di dalam Islam. Semua aturan itu memang untuk kebaikan kita sendiri kok. Ga pakai ditawar-tawar lagi, deh.
BalasHapusSemoga kita bisa memulai gerakan anti zina dari rumah-rumah kita, meluas ke masyarakat kita dan pastinya sampai ke tingkat negara dengan mendukung peraturan yg kontra zina.
Yuni hanya membaca sepintas lalu berita mengenai desertasi mengenai hal ini. Hanya berharap semoga negeri ini tidak ditimpa azab yang pedih. Naudzu billahi min zalik.
BalasHapusPrihatin kenapa disertasi semacam ini yang harus dinaikkan ke jagad pendidikan ya mbak. Padahal sudah jelas, lebih banyak kemudharatan daripada manfaatnya.
BalasHapusSemoga tak ada lagi, disertasi2 nyleneh dengan alasan apa pun untuk menghalalkannya.
Duh sedih banget ketika ada yg menganggap bahwa zina sebagai hal yg biasa bahkan dibenarkan, mudah2an Allah jauhkan diri kita & keluarga dari hal2 yg mendekatkan pada zina
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging