CONTACT

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Senin, Maret 16, 2020





Beberapa waktu yang lalu, saya tertarik dengan sebuah tawaran yang dibuat di Group Facebook, yakni Group Jual Beli Online Bogor. Yang tahu kalau saya orang Makassar yang menetap di Malaysia tentu bertanya-tanya mengapa saya bergabung di group itu. (sok ngartis aku, padahal gak ada yang peduli. Hihihi)


Jadi begini, saya sengaja bergabung di sana karena ke depan kami sekeluarga ada rencana akan menetap di sana. So, saya bergabung di group tersebut dengan tujuan mencari barang-barang keperluan rumah tangga dengan harga yang lebih murah dari harga normal. Tahu sendiri kan, gimana rempong dan mahalnya biaya ketika akan menetap di tempat yang baru. Kalau semua perlengkapan rumah tangga harus dibeli dengan harga normal, bisa kembang kempis deh isi atm. Lagian, kami belum tahu akan berapa lama menetap di kota hujan itu. Apa setahun, dua tahun, atau entahlah.


Kisah Itu Bermula Di Sini

Nah, hari itu saya kepincut dengan tawaran sprei merk Bo*it* yang dijual dengan harga Rp60.000. Kata si penjual, barang tersebut ex kado sehingga dijual murah saja. Tanpa berprasangka apa-apa, saya kemudian menghubungi si penjual yang menggunakan akun FB dengan nama Ummu Khalila. 

 

Di ruang messenger, kami bertransaksi. Total pembelianku Rp60.000 ditambah ongkos kirim Rp10.000, jadi semuanya Rp70.000. Saya sempat lupa untuk mentransfer dan dua hari kemudian, si Ummi Khalila itu mengingatkan apakah saya jadi membeli barangnya atau bagaimana.




Diingatkan seperti itu, saya pun langsung mentransfer sejumlah uang yang telah disepakati. Tak lama kemudian si Ummu Khalila itu menyampaikan kalau barangnya akan segera dikirim dan saya pun minta dikirimkan resi pengiriman buat bukti ngambil di satpam. (Barangnya dikirim pake alamat kampus Pak Suami). Adapun nomor rekening yang diberikan adalah 1300017229652 atas nama NIA YUNIAWATI, Bank MANDIRI.


Nomor Rekening Penipu


Ternyata si Ummu Khalila itu sudah out dari group. Nah, saat pencarian pakai akun keduaku, saya menemukan namanya di group Bandung Jual Beli Online. Rupanya dia melebarkan sayap ke Bandung. Karena bukan anggota, saya hanya bisa melihat tapi gak bisa komen apa-apa. Akhirnya, saya pun mengirimkan permintaan agar dimasukkan ke group.

Saya baru ngecek kembali pada hari Senin (saya transfer hari Sabtu). Saat itu saya kaget, kok saya gak bisa mengirimkan pesan melalui messenger. Saya pun mencoba mencari akun FB-nya. Gak nemu. Lho, ada apa ini?????

Antara panik dan bingung, saya mencoba bertanya pada teman-teman di WAG Geng Salihah Menulis.  Mereka pun ngasih tahu kalau keadaannya seperti itu, itu artinya saya udah diblokir oleh si Ummu Khalila itu. Iya sih, saya gak bisa menemukan akun Ummu Khalila lagi, sementara teman-teman yang lain bisa. Mereka pun bersiap untuk nyenggol si Ummu Khalila karena mereka masih bisa melihat akun tersebut.

Saya buru-buru mencegahnya. Saya berusaha berpikir positif. Bisa jadi, si Ummu Khalila itu baru mengirimkan paketku di hari ini. Bukankah saya melakukan transferan di hari Sabtu, sementara besoknya adalah hari libur sehingga Ummu Khalila itu telat mengirimkan paket.

Karena penasaran, saya kemudian membuka akun FB-ku yang lain. Eh, ternyata lewat akun kedua itu, saya bisa melihat pergerakan si Ummi Khalila di dunia maya. Saya pun membuat status di Group Jual Beli Online Bogor dan menanyakan keberadaannya di sana. Namun, hasilnya nihil.

 



Besoknya, saya semakin yakin kalau sudah kena tipu. Ternyata, di group FB, ada yang membuat status dan mengabarkan kalau temannya telah ditipu oleh si Ummu Khalila itu. Modusnya sama, jual seprei juga. Hikz.

Karena sudah dimasukkan sebagai anggota group Bandung Jual Beli Online, saya pun bisa masuk dan komen di status yang dibuat si Ummu Khalila. Kali ini dia jualan kolam renang anak dan masker (jeli juga dia melihat pasar. Dia tahu kalau orang lagi butuh masker). Tak lupa, saya mengingatkan agar member yang lain berhati-hati pada akun ini.

 




Sebagai pelengkap, saya kemudian membuat status di wall FB-ku sendiri. Saya mencoba mengingatkan teman-teman yang lain agar berhati-hati dan jangan sampai tergoda dengan mahkluk yang satu itu.

 

Saat itulah, ada yang komen. Katanya, akun ini sebenarnya adalah akun bajakan. Seseorang telah berhasil merampas kepemilikan akun ini, dan berbuat kriminal seolah-olah Ummu Khalila yang asli yang melakukan perniagaan. Si pemberi informasi itu rupanya pernah berteman dengan pemilik akun asli dan saat tahu akun tersebut dibajak, dia buru-buru meng-unfriend akun tersebut.

Setelah membuat status, ada dua orang yang meng-inbox-ku dan mengabarkan kalau mereka juga telah tertipu oleh orang yang sama. Totalannya sama denganku, yakni Rp70.000. Oke fix, berarti si pembajak akun Ummu Khalila itu memang telah melakukan cyber crime.

 




Sayangnya, usai teguran dan peringatanku di group, akun Ummu Khalila pun hilang dari pencarian Google. Saya pun gak bisa menemukannya, meski coba mengubek-ubek pakai akun suami. Entah apa maksudnya. Yang jelas, semoga si pembajak akun Ummu Khalila itu mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga ia menyadari kesalahannya karena sungguh, apa yang “berhasil” diambilnya itu tidak akan sepadan dengan akibat yang akan didapatkannya kelak, di hari Pengadilan Allah nanti.

Semoga ini juga menjadi pelajaran bagiku dan bagi teman-teman yang lain agar lebih berhati-hati di dunia maya. Jangan mudah tertipu dengan foto profil maupun nama yang religious karena bisa jadi semua itu hanya kedok untuk menyembunyikan niat jahatnya.

“Waspadalah, waspadalah ... “ *ingat pesan Bang Napi.





  • Share:

You Might Also Like

30 Comments

  1. Duuh sabar ya mbak semoga rezekinya diganti dengan yang lebih baik. Transaksi via fb emang cukup beresiko mbak, tetehku juga sering kena, semoga gada korban lainnya ya

    BalasHapus
  2. Wah mba say memang orangnya terlalu baik. Mudah percaya ama orang. Sini aku pelukkkkjk dulu 😘😘😘. Semoga Allah gantikan dengan sesuatu yg lbih baik ya Mba dan smga pembajak akun itu kena batunya. Hihihi soalnya aku ikutan gemes ama pembajak akunnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya malah kasihan dengan pemilik akun asli. Ternyata, akun-akun medsos juga banyak yang incar, ya.

      Hapus
  3. Sabar, Mbak. Semoga penipunya segera insyaf,dan ga ngerugiin orang lebih banyak lagi.

    BalasHapus
  4. Duuuh, memang ya orang jahat tuh selalu ada. Kita harus betul-betul teliti setiap berinteraksi dengan siapapun dan dimanapun, termasuk di dunia maya. Makasih Mbak, diingatkan lagi, memang kita harus selalu waspada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mba. Harus selalu waspada dan jangan lupa berdoa.

      Hapus
  5. Dunia maya memang rentan dengan aksi tipu-menipu. Kita yang sebaiknya waspada dengan segala sesuatunya. Semoga kita dijauhkan dari perilaku tipu-menipu itu.

    BalasHapus
  6. Bagus nih kisah nyatanya, Mbak. Sebagai pengingat buat orang lain agar berhati-hati. Bertransaksi online memang ada risikonya sih, ya. Kalau saya sendiri memilih beli di market place jika harus berbelanja online. Lebih aman. So far, lancar jaya.

    BalasHapus
  7. Saya juga pernah kena Mbak waktu itu naksir jam tangan cantik di FB, model gelang rumbai gitu tp jam. ujung2nya saya buat pengaduan ke bank asal transfer uang dan bank tujuan. DIblokir rek nya dia itu, meski uang gak kembali tp paling tidak langkah mereport dia mudah2an bikin dia repot sikit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, mba Hilmiyah pernah kena juga, ya? Kasihan sebenarnya dengan orang yang nipu-nipu kayak gini. Mereka merasa berhasil mendapatkan uang dengan cara haram, tapi sejatinya mereka sedang menumpuk dosa yang kelak harus dipertanggungjawabkan.

      Hapus
  8. Transaksi online memang punya risiko. Saya juga pernah mengalami penipuan, sedikit beda dengan yang Mbak alami.
    Semoga kita bisa berhati-hati saat melakukan transaksi online dan terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

      Hapus
  9. Duh gemes Bun, bacanya. Semoga Bunda Haeriah diganti rezekinya berkali-kali lipat ya, Bun. InsyaAllah Allah akan berikan ganti yang luar biasa 💖💗💓💜💚

    BalasHapus
  10. Kalo jual beli online lewat akun FB memang lebih rentan kena tipu. Dulu saudaraku juga ada yang ngalamin, lebih baik beli di ecommerse yang udah terpercaya aja. Jika barang tidak dikirim nanti uang bisa kembali.

    BalasHapus
  11. Namanya berasa kenal. Jangan-jangan berteman juga sama aku. Jadi ragu buat beli di market fb. Jarang beli online sih, aku. Malah suami yang suka beli online

    BalasHapus
  12. Moga nanti kegantiin rezekinya, ya, Mbak. Pilih belanja online kayaknya lebih safety di situs e commerse yang udah terpercaya.

    BalasHapus
  13. Semoga diberi ganti yang lebih banyak dan barokah ya Mba? Makanya saya kurang tertarik dengan belanja online. Risikonya begini.

    BalasHapus
  14. mbaa semoga diberikan ganti yaa, nyesek nih kalo udah kena penipu kayak gini, kadang aku tuh gemes banget sama tipu-tipu gini

    BalasHapus
  15. Sekarang saya kalau belanja online selalu di marketplace bun, karena kalau tidak dikirim pasti uang dikembalikan, ada trackingnya lebih jelas. Sebenernya bukan perkara uangnya ya Bun, tapi amanahnya ituuuuu, dan yang pasti uang yang didapatkan dari hasil jualan seperti itu, gak berkah

    BalasHapus
  16. Emang kudu kenal banget kalau beli perorangan. Minimal sering bertegur sapa di dumay. Aku skrg lebih suka di marketplace juga. Lebih jelas trackingnya. Sabar ya, Mbak. Insyaallah diganti yang lebih banyak sama Allah. Amiin.

    BalasHapus
  17. Aku hobi belanja online. Tapi aku selalu belanja di marketplace yang ada fasilitas escrow accountnya, supaya aman :) kecuali yang jualan teman lama yang aku tau rumahnya

    BalasHapus
  18. Yang sabar ya bun. Semoga menjadi pelajaran di kemudian hari. Saya juga banyak ditipu di atas 50jt. Eeeh malah curcol saya yaa

    BalasHapus
  19. Wah jaman sekarang emang harus hati hati bebelanja online ya mbak, walau nggak untung juga tapi masih 70k nggak sampai ratusan. Temanku beli Baku sampai ham pie 400 dan ternyata ditipu. Astaghfirulloh, ada ya penjual jahat macam itu

    BalasHapus
  20. terkait jual beli online, mamang perlu waspada mbak. Gak bisa sembarangan percaya. baiknya belanja di platform, karena karena ada jaminan duit kembali. kalaupun belanja online di fb, setidaknya kita kita kenal sama penjualnya. atau banyak sahabat kita ki kenal dy.

    BalasHapus
  21. Masya Allah... Sabar ya bunda..memang kita bertransaksi di dunia Maya harus berhati-hati terutama untuk akun yang belum kita kenal secara pribadi. Karena itulah saya prefer beli ke temen yang udah kenal. Atau kalo gak ya beli di marketplace sekalian

    BalasHapus
  22. Subhanallah, yang sabar ya bunda...
    Random beli di forum jual beli memang rawan penipuan. Sekalipun di marketplace juga, lebih aman beli di akun resminya (mall) juga bun..

    BalasHapus
  23. sabar ya Mbak, saya selama ini belum pernah kena penipuan tapi ini bisa dijadikan pelajaran supaya berhati-hati ke depannya

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging