Review Menginap di Farm-House Sentul Tower Apartement (STA), Bogor
By HAERIAH SYAMSUDDIN - Senin, Maret 09, 2020
Bogor, We are back !!!!
Begitu kira-kira yang ingin kuteriakkan saat driver Grab membawa kami berempat (saya, suami, dan dua anak terakhir) dari Bandara Soetta menuju Sentul, Bogor. Ya, terhitung ini adalah untuk yang keempat kalinya saya mengunjungi kota hujan ini, meski kali ini kami tidak disambut oleh hujan seperti biasanya.
Di kesempatan keempat ini, pilihan menginap jatuh pada Farm-House yang ada di deretan salah satu apartement di Sentul Tower Apartement (STA). Insya Allah, kami akan menginap tanggal 13-18 Februari 2020.
Mulanya kami agak khawatir juga karena bakal check-in tengah malam. Maklum, penerbangan dari Makassar-Jakarta di sore hari serta perjalanan Jakarta-Bogor yang memakan waktu sekitar 2 jam lebih membuat kami tiba sekitar jam 12 malam (Untung saya bukan Cinderella, jadi gak khawatir berubah menjadi Upik Abu di tengah malam buta begitu.)
Sejak turun dari pesawat, saya udah langsung nge-chat tuan rumah. Tentu saja buat ngabarin kalau saya udah di Jakarta, supaya si mba siap-siap menyambut kami. Alhamdulillah, responnya cepat dan hangat. Rupanya si mba juga tinggal di apartemen tersebut, jadi gak masalah kami tiba jam berapa karena mereka stand-by setiap saat.
Benar saja, begitu tiba di lobi apartement, tak lama kemudian muncullah si mba Owner diikuti seorang laki-laki di belakangnya. Setelah berbasa-basi sejenak untuk memastikan kalau kami tidak salah orang, keduanya kemudian membantu membawa koper-koper kami yang lumayan berat. Kami pun segera dipandu menuju lantai 6 apartemen tersebut.
"Ini kuncinya. Semoga betah dan terima kasih!" demikian kira-kira ucap Mba Katarina, si empunya homestay usai mengantarkan kami dan menyerahkan kunci setelah sebelumnya kami membayar deposit sebanyak Rp150.000.
"Terima kasih kembali" balas kami
Hari Pertama (13 Februari 2020)
Melihat si empunya homestay sudah keluar, kedua anakku mendadak hilang deh jaimnya. Mereka langsung berteriak kegirangan sembari memeriksa semua kamar (termasuk kamar mandi). Keduanya kemudian sepakat untuk memutuskan mengambil kamar bagian dalam sebagai tempat tidur mereka selama berada di tempat ini.
Kamar Utama |
Kamar Kedua |
Kamar Mandi |
"Yah, gak ada sama sekali peralatan dapurnya..." keluhku usai memeriksa laci-laci yang ada di dekat sinki.
"Masa sih, mestinya setidaknya ada satu gelas, piring, dan sendok garpu.." ucap suamiku yang artinya memintaku untuk memeriksa kembali laci-laci yang ada.
Namun, hasilnya nihil. Duh, memang sih di aplikasi disebutkan kalau apartement ini tidak menyediakan dapur (ini juga saya sadarnya saat udah di bandara. Biasanya saya paling riweuh memeriksa fasilitas penginapan karena yang utama adalah dapur. Setidaknya dengan adanya dapur, kami bisa sedikit menghemat pengeluaran untuk makan).Namun, setidaknya pihak owner bisa menyediakan piring, gelas, dan sendok, peralatan esensial yang tentu saja harus ada di setiap rumah.
Qadarallah, malam itu, suami dan anak-anak mengganjal perut dengan pop mie siram yang dibeli di mart yang ada di lantai dasar apartement. Lupakan untuk menikmati minuman panas karena sekadar electric kettle pun tak ada (padahal, pengalaman nginap di hotel murah sekalipun, mereka senantiasa menyiapkan alat yang satu ini). Huhuhu.
Hari Kedua (14 Februari 2020)
Alhamdulillah, pagi yang indah berada dalam dekapan selimut tebal meski AC telah disetel maksimun (suamiku gak suka pake AC). Setelah shalat Subuh di kamar, suami ngajak nyari sarapan di Pasar Bersih Sentul. Katanya, lokasinya dekat banget dengan apartement ini. Tinggal nyebrang blok, nemu deh pasarnya.
Sekitar jam 8 pagi, kami berempat menuju Pasar Bersih Sentul. Di depan pintu masuk pasar, kami langsung disambut dengan beragam jajanan dan menu makan pagi. Saya dan suami memesan bubur ayam, sementara Khaulah dan Hilyah memilih jajanan kue basah yang menggoda perut. Uenakkkk.
Setelah sarapan, kami bersiap untuk ke Pesantren Tahfidz Putri Mafaza 4 di Depok, tempat Khaulah melanjutkan studinya. Ini untuk pertama kalinya kami ke tempat tersebut. Meski Khaulah sudah tercatat sebagai santri baru di sana, kami justru belum pernah melihat tempat tersebut.
Alhamdulillah, setelah memesan Grab, kami mendapatkan driver yang baik banget. Beliau bersedia mengantar dan menunggu kami pulang kembali. Bukan hanya itu, saat tahu kalau kami ada niat ngontrak di kota ini, beliau pun bersedia mengantar kami melihat-lihat rumah kontrakan yang ada di daerah Sentul.
Alhasil, perjalanan kami berjalan lancar , meski sempat nyasar juga karena dikasi petunjuk arah yang sedikit melenceng. Hm, berasa punya mobil plus sopir pribadi, deh.
Saat tiba kembali di apartement, Hilyah merengek minta berenang. Nih anak kecil memang gak ada capeknya, padahal saya dan suami capek banget. Kalau kayak begini, enakan lenyeh-lenyeh sembari nonton sinetron Indosiar. Hua hahaha.
Untungnya, Hilyah menurut. Dan, sorenya berdua dengan si abah, Hilyah pun berenang di kolam renang yang ada di ground. Suami bela-belain berenang karena besok siang udah harus kembali ke Malaysia. Jadi, besok-besok gak sempat lagi berenang bareng Hilyah di tempat ini.
Sementara saya dan Khaulah memilih tetap di apartement. Ngadem bae, hehehe
Malamnya, suami ngajak makan di Pasar Bersih Sentul lagi. Setelah mengelilingi pasar tersebut, pilihan kami jatuh pada sate kambing plus nasi putih. Untuk minumnya, selain air mineral, anak-anak meminta es kelapa dan es teler.
Satenya ringan ... |
"Satenya ringan banget" celoteh Hilyah setelah mengambil satu tusuk sate kambing yang kelihatannya mengoda.
Saya tertawa mendengarnya. Pastinya, Hilyah sedang membandingkan sate kambing ini dengan sate kambing yang sering kami nikmati di Terengganu. Beda banget sih, yang ini potongan dagingnya kecil-kecil sementara yang di sana lumayan besar sehingga lebih puas saat menyantapnya.
"Udah, terima aja. Ntar kalau mau, bisa puas-puasin saat kembali ke Terengganu" ucapku menjawab celoteh Hilyah.
Saat berjalan pulang, kami melihat ada satu restoran yang menyajikan makanan khas Malaysia. Wah, mendadak kangen roti canai dan teh tarik. Sayang, perut udah full.
"Besok pagi aja, kita sarapan di sini.." ucap suamiku yang langsung kuiyakan dan disambut gembira oleh Khaulah dan Hilyah.
Yeay...
Hari Ketiga (15 Februari 2020)
Pemandangan dari balkon lantai 6 |
Pemandangan Kolam Renang dari Lantai 6 |
Pemandangan Plaground dari Lantai 6 |
Qadarallah, esok paginya kami malas ke luar. So, janji tuk makan di restoran Malaysia buyar dah. Sebagai gantinya, suami yang keluar nyariin sarapan buat anak istrinya. Terbaek memang Pak Suami nih. Hi hi hi
Usai sarapan, suami sekalian pamit ke kampus. Tak lupa, suami memesan agar kami bersiap-siap karena usai dari kampus, suami akan menjemput kami ke Botani Square Mall. Kebetulan, di samping mall tersebut terdapat halte bis yang menuju bandara. Saya dan anak-anak juga berencana membeli keperluan Khaulah di mall tersebut sebelum mulai mondok besok.
Qadarallah, masih ada beberapa item barang yang diinginkan Khaulah tapi kami gak nemu di Botani. Berhubung sudah penat dan sore juga, kami pun pulang kembali ke Sentul dan saya berjanji untuk mencari item-item tersebut dan akan mengirimkannya ke pondok by ojol.
Malamnya, si sulung datang. Huah, sibuk banget anak bujang ini sampai baru bisa nongol setelah emak bapaknya beberapa hari di kota ini.
Hari Keempat (16 Februari 2020)
Bersama si sulung dan kedua adiknya, sekitar pukul 8.30 pagi kami meninggalkan apartement menuju pondokan Khaulah. Lumayan juga perjalanan dari Sentul menuju Depok. Kami tiba di pondok sekitar pukul 10.30.
Tentu saja, kami udah telat karena di aula sudah banyak para wali santri. Kami pun langsung berbaur di sana. Lumayan lama juga kami di sana, sekitar pukul 5 sore barulah kami pulang. Duh, rasanya berat juga meninggalkan Khaulah di pondok. Sepanjang jalan pulang, rasanya mata ini basah terus.
Tentu saja, kami udah telat karena di aula sudah banyak para wali santri. Kami pun langsung berbaur di sana. Lumayan lama juga kami di sana, sekitar pukul 5 sore barulah kami pulang. Duh, rasanya berat juga meninggalkan Khaulah di pondok. Sepanjang jalan pulang, rasanya mata ini basah terus.
Hari Kelima (17 Februari 2020)
Berasa anak sultan, bermain sendiri di kolam renang |
Hari ini, saya dengan si sulung dan si bungsu berencana ke Bogor Trade Mall (BTM). Rencananya, kami akan membeli keperluan Khaulah yang kemarin belum lengkap. Alhamdulillah, semua barang yang kami cari ada di Mall tersebut.
Hari Keenam (18 Februari)
Hari ini kami harus check-out. Rencananya kami akan check-out ba'da Zhuhur. Untuk selanjutnya, saya dan Hilyah akan numpang di rumah teman yang berada di sekitar kampus UIKA Bogor.
Review Farm-House STA, Bogor
Farm-House merupakan sebuah homestay yang disewakan minimal satu hari. Homestay ini berada di lantai 6 Sentul Tower Apartement, Sentul City, Bogor. Saya menemukan homestay ini lewat aplikasi airbnb dengan masa menginap sejak 13-18 Februari 2020. Adapun biaya yang harus kami keluarkan perinciannya seperti ini. (Biar gampang, 1 RM=Rp3500 aja)
Detail Harga
RM90,69 x 5 malam RM453,46
Diskon 20% RM 90,69 (-)
Biaya Jasa RM 49,61
Total RM412,38
Homestay ini dilengkapi dengan fasilitas yang terdiri dari dua kamar yang setiap kamar dilengkapi dengan AC, kasur king size, lemari pakaian, meja set, serta balkon. Terdapat juga 1 kamar mandi, sinki, serta sebuah ruang keluarga yang dilengkapi dengan sofa set plus TV layar datar yang menggantung di dinding.
Adapun fasilitas umum berupa kolam renang dewasa dan anak serta playground yang berada di lantai dasar. Bagaimana dengan tempat makan? Jangan khawatir, di sekitar apartement terdapat beberapa mini mart dan tepat di samping apartement terletak Pasar Bersih Sentul. So...gak perlu khawatir bakal kelaparan di tempat ini.
Kelebihan Farm-House STA Bogor
- Letaknya cukup strategis, aman, dan nyaman
- Memiliki balkon
- Ada kolam renang (anak dan dewasa)
- Ada playground
- Ada kolam renang (anak dan dewasa)
- Ada playground
- Berdekatan dengan Pasar Bersih Sentul
- Berdekatan dengan IKEA Sentul
- Owner ramah dan komunikatif
- Owner ramah dan komunikatif
Kekurangan Farm-House STA Bogor
- Minim fasilitas (Meski di aplikasi telah disebutkan kalau tidak tersedia fasilitas "Dapur", tapi setidaknya pihak owner bisa menyediakan piring, gelas, sendok garpu, serta electric kettle karena barang-barang tersebut merupakan hal yang urgen)
Selalu senang rasanya ketika kembali lagi ke Bogor. Kota ini berasa menjadi kampung kedua kami, setelah Makassar. Entah apa ke depan nanti kami akan menetap di kota ini atau harus bolak-balik seperti saat ini. Wallahu a'lam.
Selalu senang rasanya ketika kembali lagi ke Bogor. Kota ini berasa menjadi kampung kedua kami, setelah Makassar. Entah apa ke depan nanti kami akan menetap di kota ini atau harus bolak-balik seperti saat ini. Wallahu a'lam.
*
33 Comments
Jauh juga ya mbak anaknya mondok..saya jadi penasaran sama tempat mondoknya..direview donk mbak pertimbangannya sampai memutuskan anaknya mondok disana 😊
BalasHapusOo iya mbak kenapa itung-itungannya pake RM itu maksudnya Ringgit Malaysia yaa?
Insya Allah, di postingan lain saya akan ceritakan mengapa memilih mahad tersebut. Oh ya, itu hitungannya pakai ringgit karena suami bayarnya dari Malaysia.
HapusBagus ya apartemennya, tapi sayang gak ada dapurnya ya Mbak. Padahal kan itu penting banget ya. Tapi ada fasilitas kolam renang dan playground buat anak-anak, itu juga hal yang penting juga sih menurut saya, biar anak-anak tidak bosan.
BalasHapusSaya yg kurang teliti, gak ngecek dapurnya waktu memesan di aplikasi.
HapusWaw apartemennya bagus ya mah. Pemandangannya lumayan juga. Cuma sayangnya nggak ada kayak gelas, sendok begitu ya. Untung masih ada yang jualan ya mba di bawah dan nggak mengurangi keseruan jalan-jalannya hihihi 😂
BalasHapusIya, ini Gak bisa minum air panas, mba. Padahal, asyik banget rasanya sore hari duduk di balkon sambil ngemil dan ngumpul...
HapusSaya pingin juga nginep di apartement. Kayak punya rumah sendiri gitu kan mbak..
BalasHapusBenar banget, lebih nyaman ...
HapusHuaaa serunya, Dewi masih pingin ke Farm House next semoga bisa ke Bogor. Fasilitas yang ada lengkap banget ya, pas banget kalau bawa anak-anak ke sini:)
BalasHapusJangan lupa bawa perlengkapan makan sendiri ya, mba ...
HapusEh, barusan coba hitung apakai kalkulator ternyata enggak terlalu mahal juga ya? Apalagi dengan fasilitas dan durasi yang lumayan lama begitu. Waaaah, rekomended banget nih tempat...
BalasHapusJangan lupa bawa perlengkapan makan sendiri, hihihi
HapusAgak mengejutkan ya, masak gak ada fasilitas dapur. Susah donk kalau mau masak2. Kalau kolam dan lain-lainnya masih lumayanlah. Apalagi deket IKEA, hehe
BalasHapusMemang di aplikasi disebutkan kalau gak ada dapur, tapi rasanya kalau sampai sejenis piring atau gelas pun tidak ada, duh...
HapusPusiang juga kalau gak ada sama sekali. Minimal cangkir, gelas piring sendok ya. Yakalai harus beli dulu, hehe. Bisa jadi masukan nih, Mbak. Tulis aja di review aplikasinya.
HapusApartemennya bagus mbak. Saya penasaran, RM 412 itu kalau dirupiahkan sekitar berapa ya?
BalasHapusCoba dikali Rp3500,dapatnya sekitar Rp 1.362.000
HapusWah kayaknya makin betah di Bogor nih Mbak..seneng ya adem di sana ..apalagi kalai penginapannya menyenangkan meski kurang peralatan dapur
BalasHapuskalo staycation itu yang jadi perhatian utama adalah di bedroom dan juga fasilitas kolam renangnya mba. Ini worth banget buat staycation keluarga kalo k Bogor, ah asyik!
BalasHapusSemoga sukses belajarnya yaa Kak Hilyah di pesantrennya. Sama Mbak Haeriah,, putri saya jg mondok meski di kota yg sama jg sih ama saya... Teteupp aja pas ninggalin anak mata ibunya basah huhuu
BalasHapusWah, perlu dicatat nih Mba. Bisa untuk liburan tipis-tipis kalau ke Bogor. Secara suka bingung mau nginep di mana.
BalasHapusKalau dikonversikan ke rupiah sekitar 1,5 jt untuk 5 hari ya mba? wah rekomended nih kalau staycation ke bogor. trims ulasannya ya
BalasHapusAsyik banget tuh Mba, ada kolam renangnya pula, meski minim fasilitas sih, memang seharusnya minimal ada kettle listrik ya.
BalasHapusKalau saya biasanya dulu keluyuran bawa heater gitu Mba, cuman sekarang kan udah sering setiap hotel atau apartemen pasti ada ketle listrik, ternyata ada juga ya yang enggak :)
Sayang banget, ya, kalau di dapurnya enggak ada perlatan simpel kayak piring, gelas, sendok, alat masak. Padahal ini yang jadi nilai plus kalau buat saya. Btw suka sama kolam renang dan lihat viewnya
BalasHapuswow lama juga ya mba stayationnya, hampir seminggu. keren banget bertahan tanpa dapur.
BalasHapusTapi lokasinya enak ya mba btw, karena deketan sama IKEA hehe.
Meski fasilitasnya minum, homestaynya nyaman, kolam renangnya jadi kesukaan anak-anak terus dekat pasar bersih Sentul juga.
BalasHapusJadi nggak bikin kapok deh.
Belum pernah nginep di apartemen. Kayanya lebih asyik dari pada hotel yang kamarnya pisah-pisah buat satu keluarga. Apa lagi yang banyak pasukan ��
BalasHapusLumayan ya mbak 5 hari. Alhamdulillah ada tempat main untuk anak, karena menurut saya yang penting anak gak mati gaya. Kalau selama itu menginap tanpa ada dapur lumayan menyiksa ya karena mau bikin kopi apa teh aja gak bisa. Tapi yang penting semua senang sih
BalasHapusAku kira Farm House Sentul itu objek wisata macam di Bandung, ternyata apartment toh hehehe
BalasHapusWah, anak2ku bakalan suka banget diajakin staycation kayak gini .. apalagi ada kolam renangnya.. surga deh buat mereka..
BalasHapusKalau untuk keluarga rasanya memang lebih nyaman pakai apartemen ya mbak. Bisa pilih yang berapa kamar dan sudah pasti ada dapurnya. Mestinya sih bisa lebih hemat dengan masak sendiri.
BalasHapusHal pertama yang menjadi daya tarik ketika menginap di hotel atau appartment ya kamar mandi dan kasurnya. keduanya yang dijelaskan di atas benar2 manggil. kondisi kasur dan kamr mandinya bikin betah.
BalasHapusLokasinya strategis ya..dekat Pasar Bersih dan IKEA Sentul...dan lengkap ini kecuali peralatan masak, mungkin bisa disarankan ke ownernya agar dilengkapi
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging