5 KULINER MAKASSAR TEMAN BUKBER YANG PAS

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Rabu, Juni 07, 2017

Sumber Gambar di Sini

Sebagaimana daerah lain di Indonesia, Makassar juga mempunyai sajian khas yang senantiasa ada dan meramaikan suasana berbuka puasa di Bulan Ramadhan. Sedikit koreksian, takjil sendiri sebenarnya bukan berarti makanan/minuman untuk berbuka puasa namun berarti bersegera. Entah mengapa, kini takjil diartikan agak berbeda.


Oke, kembali ke pembahasan. Berikut lima sajian khas Makassar yang dapat menjadi pilihan menu bukber.

     1. Es pisang Ijo

Sumber Gambar di Sini


Sajian buka puasa yang paling banyak dicari di Makassar adalah pisang ijo. Tak heran bila keberadaan kuliner ini dapat dengan mudah dijumpai. Hampir di setiap tempat pada pasar/bazaar Ramadhan menjual es pisang ijo.

Sesuai dengan namanya, es pisang ijo merupakan es pisang yang dibalut kulit berwarna hijau. Kulit pisang ini pada mulanya terbuat dari tepung beras yang dikukus namun kini kulit pisang ijo lebih banyak terbuat dari tepung terigu yang didadar menyerupai pancake. Alasannya mungkin karena lebih praktis dan lebih murah.

Untuk membuat es pisang ijo, jenis pisang yang digunakan adalah pisang raja matang.  Es pisang ijo kemudian dilengkapi dengan saus santan kental dengan pelengkap sirup merah plus susu yang mempercantik tampilan sajian menyegarkan ini. Tentu saja tak lupa serutan es batu turut menjadikan sajian ini sangat menggugah selera.

2. Es Pallu Butung

Sumber Gambar di Sini

Seperti es pisang ijo, es pallu butung juga berbahan dasar pisang. Namun pisang yang digunakan adalah pisang kepok  atau dalam Bahasa bugis dikenal dengan utti manurung.

Dalam penyajiannya, pisang kapok yang sudah direbus terlebih dahulu kemudian dikupas kulitnya lalu dipotong-potong sesuai selera. Potongan pisang ini kemudian dicampur dengan saus santan plus sirup merah dan susu.

Satu lagi kekhasan sajian es ala Makassar yaitu dalam penggunaan senantiasa menggunakan sirup merah yang khas dan turun temurun yaitu sirup pisang ambon atau yang lebih dikenal dengan sebutan sirup DHT. Tak heran bila bagi warga Makassar, rasanya lebih afdol menggunakan sirup DHT meski sirup-sirup berwarna merah lainnya juga banyak beredar di pasaran.

3. Jalangkote
Sumber Gambar di Sini

Jalangkote merupakan gorengan khas Makassar yang tampilannya mirip atau sama dengan dengan pastel. Kulit jalangkote  terbuat dari campuran tepung terigu, minyak atau margarin dan garam yang diuleni kemudian digilas tipis-tipis.     

Isinya pun bervariasi. Ada yang menggunakan campuran potongan wortel, kentang, ubi, laksa, mie dan  telur. Sebagai penambah selera, jalangkote disajikan dengan saus sambal yang khas.    

4. Bikandoang

Sumber Gambar di Sini

Bikandoang adalah gorengan serupa bakwan. Namun yang membedakannya adalah kehadiran seekor udang yang ditaruh tepat ditengahnya.

Sebagaimana bakwan, bikandoang juga berbahan dasar terigu dengan campuran wortel, kol, daun bawang dan tauge yang diiris tipis-tipis plus udang. Sebagai pelengkap, bikandoang disajikan dengan saus sambal.  

5. Barongko
Sumber Gambar di Sini

Berbeda dengan jalangkote dan bikandoang yang gurih, barongko tampil dengan rasanya yang manis. Barongko merupakan kuliner khas Makassar yang berbahan dasar pisang yang dibungkus daun pisang. Pisang tersebut dihaluskan terlebih dahulu sebelum dibungkus lalu dikukus.

Rasa manis barongko selain diperoleh dari pemilihan jenis pisang yang matang juga dari penambahan gula, santan dan telur. Sebagai pelengkap dan hiasan, biasanya barongko dilengkapi dengan sagu mutiara atau nangka yang diiris tipis-tipis.

Tentu saja masih banyak lagi ragam kuliner khas Makassar yang cocok untuk dijadikan  pilihan menu  untuk berbuka puasa. Semoga di lain kesempatan kita bisa membahasnya lebih lanjut.

Happy Fasting.

  • Share:

You Might Also Like

11 Comments

  1. halo mbak, duh itu asli semuanya bikin ngiler apalagi baca postinganmu jam 2 siang begini hahahaha....
    Aku lahir di Makassar, tapi numpang lahir doangan, abis itu pindah ke Kalimantan. Sodara2ku masih banyak yang tinggal di Sungguminasa. Jalangkote itu enak, aku demen karena sering dapat oleh2 kalo pas mereka ke Jakarta. Kalo burassa masuknya ke hidangan lebaran kali ya mbak? Aku juga doyan berat sama burassa hehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh, maaf kalau saya postingnya siang2. Makassar memang ngangenin, Saya pun lagi jauh dari kampung halaman jadinya nulis ini buat obat kangen. Burasa masuk hidangan lebaran, Mba. Jadi ide nih buat nulis kuliner lebaran khas Makassar juga. Saya juga suka burasa, rasanya gak afdol lebaran tanpa burasa.

      Hapus
  2. Sirup markisa nya gak boleh ketinggalan mb Haeriah��
    Aku suka hampir semua kuliner Makassar. Jadi kemecer inget ayam bakar rica-rica di Jalan Mongonsidi. Pedes nya nampol tapi selalu pingin balik lagi��

    BalasHapus
    Balasan
    1. sirup markisa dan DHT memang andalan Makassar. Btw, saya malah belum pernah lho ke tempat ayam bakar rica-rica itu. Insya Allah, kalau pulkam saya coba makan di sana. Kebetulan gak terlalu jauh dari rumah

      Hapus
  3. Ah yummy bacanya jam segini pula. Godaan banget mbak :D wkwkkw

    Lucuu yak nama pastel disanaa jd jalangkote :D hihihi makasih sharingnyaa mbaak. . jd pengen jalangkote nanti pas buka. .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maafkan daku sudah menggoda, Mba. Hihihi.

      Seru ya namanya. Please, jangan disingkat ya....

      Hapus
  4. haduuuhh... itu semua khas Makassar dan saya kenal enak banget hehehe... Terimakasih sudah berbagi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenal dimana, Mba? Pernah ke Makassar atau jangan-jangan pecinta kuliner Makassar nih....

      Hapus
  5. wahh semuanya menggugah selera..
    kalo di bengkulu juga ada yang jual es pisang ijo
    tapi ga tau nih sama apa nggak rasanya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Bengkulu namanya es pisang ijo juga, Mba? Mungkin yang jual orang Makassar yang merantau ke sana.

      Hapus
  6. MasyaaAllah.. Bikin ngiler ustadzah.. Jadi pengen bangeet pulkam nih, kangen berat dengan kota kelahiran + 12 thn hidup disana.. mudah2an ramadhan tahun ini bisa pulang, dah 4 tahun saya gak pernah pulang.. Eh, malah jd curhat.. :D

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging