Kamis, Mei 28, 2020

Inilah 5 Cara Mudah Menghilangkan Noda Karat di Baju

Inilah 5 Cara Mudah Menghilangkan Noda Karat di Baju


Siapa yang tidak kesal bila salah satu pakaiannya terkena noda karat, apalagi jika yang kena adalah baju kesayangan. Terlebih, tak semua orang tahu cara menghilangkan noda karat di baju sehingga terkadang  baju kesayangan terpaksa berakhir menjadi kain gombal karena tak jarang deterjen biasa pun tak ampuh menghilangkannya.

Noda karat ini bisa berasal dari mana saja. Bahkan, dari tempat-tempat yang tidak terduga sebelumnya, seperti dari pintu atau pagar rumah maupun dari kawat atau jepitan jemuran. Tanpa kita sadari, saat melewati benda-benda tersebut atau saat   menjemur pakaian di atasnya, noda karat pun terkena dan menempel di baju tanpa kita duga.


Lalu, bagaimana cara menghilangkan noda karat di baju dengan cara yang mudah dan praktis? Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan.  

1. Lemon/Jeruk Nipis dan Garam





Noda karat pada baju dapat dihilangkan dengan menggunakan bahan-bahan yang mengandung asam cukup tinggi. Nah, perpaduan lemon dan garam bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan noda karat yang menempel di baju. Kandungan asam pada lemon dan jeruk nipis dapat melunturkan noda, sementara garam berfungsi untuk mengangkat noda secara alami sebelum noda terlanjur meresap ke serat-serat kain. Jadi, saat baju terkena noda karat, segera bersihkan agar nodanya lebih mudah dilepaskan.

Caranya cukup sederhana, yakni mula-mula taburkan garam secukupnya ke bagian baju yang terkena noda karat. Setelah itu, tuangkan perasan air lemon di atasnya, lalu jemur baju selama 30-60 menit  di bawah sinar matahari atau biarkan hingga kering.    Kemudian, gosok bagian yang terkena noda dengan sikat gigi bekas. Terakhir, bilas sisa air lemon atau jeruk dan garam sebelum baju dicuci dengan deterjen seperti biasa untuk menghilangkan residu noda. 

2. Cuka dan Garam





Selain dipakai sebagai penambah rasa dalam masakan, ternyata cuka juga bisa berfungsi sebagai pemutih pakaian dan penghilang noda karat pada baju. Namun, untuk memaksimalkan fungsinya sebagai penghilang noda karat, gunakan perpaduan cuka dan garam dapur.  

Cara menggunakannya juga cukup sederhana, yakni campurkan cuka dan garam ke dalam sebuah wadah. Setelah itu, oleskan hingga merata bahan tersebut pada noda yang ada di baju, lalu keringkan di bawah sinar matahari dengan posisi bagian yang terkena noda diletakkan di atas sehingga terkena sinar matahari langsung. Setelah kering, cuci baju seperti biasa dengan menggunakan deterjen.

3. Baking Soda



Bahan berikutnya yang bisa dimanfaatkan adalah baking soda. Selama ini, kita tentu telah mendengar akan banyaknya manfaat baking soda. Nah, salah satu kegunaannya adalah dapat membantu menghilangkan noda karat di baju dengan cara aman dan tidak merusak pakaian.  

Lalu, bagaimana cara memanfaatkannya? Mula-mula ambil baking soda dan campurkan dengan air secukupnya hingga mengental dan berbentuk seperti pasta. Oleskan pasta tersebut ke bagian baju yang ternoda karat dengan menggunakan jari atau sikat gigi bekas. Terakhir, bilas baju dengan air bersih, lalu cuci baju seperti biasanya dengan menggunakan deterjen.

4. Cairan Pencuci Piring


Cairan pencuci piring juga dapat digunakan sebagai pertolongan pertama untuk menghilangkan noda karat pada pakaian. Jadi, saat baju terkena noda karat, segera bersihkan dengan cairan tersebut  dengan cara mengoleskannya  ke bagian yang terkena noda. Setelah itu, gosok bagian tersebut dengan jari sampai nodanya memudar, lalu bilas baju dengan air bersih. Terakhir, segera cuci baju seperti biasanya dengan menggunakan deterjen.

5. Sabun Mandi



Bahan terakhir yang dapat dimanfaatkan adalah sabun mandi. Caranya, oleskan sabun mandi ke bagian pakaian yang terkena noda karat. Setelah itu, rendam pakaian beberapa saat dengan air yang sebelumnya telah dicampurkan dengan perasan air jeruk nipis. Terakhir, cuci pakaian seperti biasa.

Ternyata, tidak terlalu sulit untuk menghilangkan noda karat yang terlanjur menempel di baju. Namun, satu hal yang harus diingat, yakni segera lakukan langkah-langkah di atas saat menyadari bahwa baju kesayangan Anda terkena noda karat. Jangan biarkan nodanya menempel terlalu lama agar proses menghilangkannya bisa dilakukan dengan cepat dan lebih maksimal. Ingat, bukankah lebih cepat itu lebih baik?

Selamat mencoba! 
*

Minggu, Mei 24, 2020

Hari Raya Idulfitri 1441 H, Lebaran yang Berbeda di 2020



Allahu Akbar 
Allahu Akbar 
Allahu Akbar
Laa Ilaha Illallahu wallahu Akbar
Allahu Akbar walillahil hamd
(Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar
Allah Maha Besar dan bagi-Nya segala puji-pujian)


Takbir bergema di seluruh penjuru dunia seiring dengan terbenamnya mentari pertanda datangnya bulan Syawal 1441 Hijriah. Takbir yang juga menjadi pertanda  perginya bulan suci Ramadhan tahun ini. Ya, usai sudah masa sebulan berpuasa bagi kaum muslimin sedunia. Bulan mulia itu telah pergi dengan membawa amalan-amalan kebaikan yang telah kita kerjakan. Semoga Allah Azza wa Jalla menerima amalan kita semua. Aamiin.

Kebahagiaan menyambut datangnya hari raya Idulfitri tahun ini rasanya sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Adanya wabah COVID 19 yang menjadi pandemi di seluruh dunia, mau tidak mau menjadikan banyaknya perubahan yang bahkan tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Mulai dari perubahan keseharian yang menuntut kita lebih banyak berada di rumah, berkantor di rumah, hingga  anjuran beribadah yang juga dilakukan di rumah saja. Mungkin bagi seorang IRT seperti saya, hal ini tidak terlalu berpengaruh. Toh, dalam kesehariannya saya juga lebih banyak berada di rumah. Hal ini terbukti setelah selama dua bulan 7 hari tak pernah keluar rumah, kemarin siang saya menyempatkan diri keluar rumah demi membeli berbagai kebutuhan untuk menyambut datangnya hari raya di keesokan harinya. 

Namun, bagi mereka yang selama ini banyak berinteraksi di luar, kondisi ini mau tidak mau membuat "guncangan" juga. Suamiku contohnya. Di hari-hari pertama, beliau lumayan gelisah karena adanya larangan berkantor selama masa pandemi ini. Begitu juga dengan sulungku yang berada di tanah air. Entah sudah berapa kali kami memarahinya karena ia kedapatan sembunyi-sembunyi keluar rumah hanya demi bisa bertemu dengan teman-temannya.

Lebaran 2020 yang Berbeda

  

Tak Ada Takbir Keliling


Sejarah akan mencatat bahwa lebaran di tahun 2020 adalah lebaran yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di malam menjelang lebaran, tak ada kemeriahan malam takbiran yang biasanya memeriahkan suasana malam. Virus COVID 19 membuat manusia harus saling menjaga jarak dan menjauhi segala bentuk keramaian. Gema takbir pun hanya berkumandang di masjid-masjid dan surau-surau. Itupun hanya dilaungkan oleh satu orang. Tak ada sahut-sahutan takbiran seperti biasa.

Tak Ada Shalat Ied 


Larangan membuat dan berada di keramaian berimbas dengan ditiadakannya Shalat Ied di berbagai tempat yang biasanya menyelenggarakan shalat tersebut. Sebenarnya, ada juga beberapa orang yang nekat menyelenggarakan shalat Ied berjamaah, tetapi jamaahnya cukup terbatas dan setelah mempertimbangkan banyak hal, seperti yakin kalau daerahnya termasuk aman.


Tak Ada Acara Saling Mengunjungi

  
Adanya larangan mudik membuat banyak keluarg tidak bisa berkumpul di hari raya tahun ini. Sebagai gantinya, acara silaturrahim virtual pun menjadi gantinya. Dengan memanfaatkan fasilitas video call yang dapat dengan mudah ditemukan menjadi pilihan terbaik saat ini.

Inilah beberapa hal yang membuat lebaran tahun ini berbeda dari sebelumnya. Semoga wabah virus COVID 19 ini segera berlalu dan kita semua diberi keselamatan dan kesehatan. Aamiin ya Rabbal A'lamin. 

Taqabbalallahu minna wa minkum, Semoga Allah Azza wa Jalla menerima amalku dan amalan kalian. 

*














Ramadhan Telah Berlalu. 6 Hal Ini Membuat Ramadan dan Lebaranku Berbeda Dari Biasanya



Saat ini, dunia tengah dirundung duka. Pandemi COVID 19  yang melanda sejak akhir tahun 2019 masih terus berlangsung hingga sekarang ini. Pandemi ini telah merenggut jutaan jiwa dan membuat banyak perubahan bagi dunia maupun penduduknya. 



Salah satu perubahan yang paling terasa adalah diberlakukannya kebijakan social distancing. Kebijakan ini merupakan keputusan yang terbaik karena virus yang sedang menyerang ini adalah makhluk kasat mata yang bisa berada dan menempel di mana saja. Satu-satunya jalan untuk menghindarinya adalah bertahan di rumah masing-masing dan meminimalkan diri untuk keluar dan berada di luar rumah.




Akibat diberlakukannya kebijakan ini, banyak hal yang juga harus ikut berubah. Padahal, saat ini, umat muslim sedunia justru tengah kedatangan tamu termulia yakni Bulan Ramadan. Bulan yang biasanya dihabiskan dengan banyak melakukan aktivitas dan ibadah di luar rumah. 

Karenanya, Ramadan kali ini terasa sangat berbeda. Khusus bagi saya, ada beberapa hal yang membuat Ramadhan dan hari raya Iedulfitri nanti  harus berlalu berbeda dari biasanya. Beberapa di antaranya adalah:

1. Tidak Ada Kumpul keluarga

Ketika wabah merebak, anak-anak berada di tempat belajarnya masing-masing. Si sulung kuliah di Bogor, si nomor dua dan tiga berada di pondok pesantren yang berbeda di Makassar, dan si nomor empat juga berada di Pondok di daerah Depok. 

Sekitar awal Maret 2020, si nomor tiga libur, disusul si nomor dua, sepekan kemudian. Seperti biasa, keduanya tinggal di rumah kakek dan neneknya di sana. Kemudian, di akhir Maret (28/02/20), si sulung dan si nomor 4 pulang ke Makassar. Situasi yang semakin memburuk membuat kami memaksa kami memulangkan keduanya. Rasanya lebih aman bila mereka berada di Makassar daripada terpisah-pisah di Bogor dan Depok. 

Sebenarnya, saya ingin anak-anak kembali ke Malaysia. Qadarallah, Malaysia telah memberlakukan kebijakan "lockdown" sejak 18 Maret 2020 dan masih terus berlangsung hingga saat ini. Kebijakan ini membuat keempat anakku tidak mungkin pulang dan mereka pun tertahan di Makassar hingga saat ini.

Baca Juga: Pengalaman Melakukan Isolasi Mandiri

Jangan ditanya bagaimana perasaanku hidup terpisah dari buah hati tersayang. Hampir setiap hari, saya dan suami mengandalkan fasilitas video call untuk memantau perkembangan dan keadaan anak-anak. Tentu saja, doa-doa selalu terpanjatkan untuk mereka. Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa menjaga dan melindungi mereka di mana pun mereka berada.

Kesedihan semakin terasa ketika bulan Ramadhan tiba. Inilah Ramadhan tersedih yang pernah kurasakan. Tak ada empat anakku yang setiap hari ngerecokin di rumah. Tak ada empat anakku yang biasanya me-request menu makanan yang berbeda sehingga kadang saya ngomel dan bilang, "Ini rumah, bukan rumah makan jadinya setiap orang bisa order menu yang berbeda." 

Pokoknya Ramadhan kali ini berlalu sepi tanpa kehadiran keempatnya. Pokoknya, di hari nan fitri ini, kami hanya bisa melewatkan lebaran via video call. Huhuhu...kangen 😭😭😭

2. Tidak Ada Shalat Berjamaah di Masjid


Sejak diberlakukannya kebijakan "lockdown" yang di Malaysia diistilahkan dengan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP), kebijakan shalat 5 waktu di masjid maupun surau juga ikut dilarang sementara waktu. Sejak itu, suami melaksanakan shalat 5 waktu di rumah aja. 

Hal ini terus berlanjut hingga bulan Ramadan tiba. Selama sebulan, tak ada shalat tarawih berjamaah di surau yang hanya berjarak 100 meter dari rumah. Yang ada hanya suara muadzin melaungkan adzan seperti biasanya yang kemudian diakhiri dengan peringatan, "Shalatlah kamu di rumah kamu masing-masing." 

Sedih banget. 

3. Tidak Ada Takjil dan Bukber

Tidak diberlakukannya shalat berjamaah di surau dekat rumah, tentu saja berimbas dengan tidak adanya takjil atau buka puasa bersama. Padahal, biasanya di setiap sore, beraneka jenis takjil yang dibawa jamaah masjid memenuhi meja yang memang disediakan di teras samping surau. Mulai dari nasi lemak, roti john, roti canai, karipap, putri ayu, dan banyak lagi. Malah saking banyaknya, biasanya sepulang shalat Maghrib di surau, anak-anak laki-lakiku membawa pulang beberapa jenis takjil daripada mubasir karena gak ada yang ambil. 



Hal yang sama juga terjadi di masjid-masjid yang biasanya menyelenggarakan acara buka puasa bersama. Duh, jadi kangen makan bareng dalam satu wadah seperti gambar di atas.

4. Tidak Ada I'tikaf

Di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan, biasanya suami dan dua anak laki-lakiku melakukan i'tikaf di masjid kampus Universitas Sultan Zainal Abidin (Unisza) atau masjid kampus Universiti Malaysia Terengganu (UMT), kampus tempat suami mengajar.

Tahun lalu, saya dan tiga putriku malah sempat ikut i'tikaf di kampus Unisza. Alhamdulillah, dapat kenalan ummahat asal Bangladesh yang hanya bisa bahasa Urdu. So, kita komunikasinya pake bahasa tubuh aja. Hehehe.

5. Tidak Ada Shalat Ied

Di tahun-tahun sebelumnya, kami sekeluarga senantiasa melaksakan shalat ied di masjid kampus Unisza dan kalau berada di tanah air, kami mengerjakan shalat ied di Masjid Dakwatul Khaer, masjid dekat rumah yang jamaahnya selalu meluber hingga ke  jalan. Masjid  yang memang setiap dua tahun sekali menyelenggarakan shalat ied.

Kini, suami menyelenggarakan shalat ied hanya berdua dengan si kecil Hilyah. Qadarallah, saya berhalangan sehingga tidak bisa ikut shalat berjamaah di belakang suami.

6. Tidak Bisa Mudik


Usai mengerjakan shalat Ied di rumah aja, kita video call-an dengan anak-anak, mertua, dan orang tua yang ada di Makassar. Sedih rasanya melihat keluarga berkumpul sementara kami bertiga berada jauh di negeri orang.

Teringat saat pamit pada orang tua dan mertua sebelum ke Bogor di bulan Februari yang lalu, saat itu saya berjanji pada mereka untuk mengusahakan mudik agar bisa berlebaran bersama keluarga besar di Makassar. Memang, sudah beberapa kali lebaran, kami tidak merayakannya di tanah air. 

Qadarallah, keinginan itu kali ini tidak bisa terwujud. Kami tidak bisa mudik karena tak ada penerbangan dari negeri jiran ke tanah air. Bahkan, entah kapan Malaysia akan membuka kembali penerbangannya ke tanah air, khususnya Makassar.

Ramadhan telah berlalu, Syawal pun kini menyapa dunia. Semoga Allah Azza wa Jalla menerima amalanku dan amalan kalian, Taqabbalallahu minna wa minkum. Taqabbal ya Kariim. 
*

Jumat, Mei 22, 2020

Lakukan 11 Hal Ini Agar Komunikasi dengan Orang Tuna Wicara Berjalan Lancar

Bahasa isyarat merupakan bahasa yang digunakan orang tuna wicara

Banyak orang mengalami kesulitan ketika harus berkomunikasi dengan orang tuna wicara. Hal ini bisa dimaklumi karena adanya keterbatasan dari lawan bicara sehingga komunikasi seperti biasa sulit dilakukan.

Namun, kondisi ini bukanlah penghalang untuk tetap bisa berkomunikasi dengan mereka. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat berkomunikasi dengan orang tuna wicara. Nah, untuk bisa berkomunikasi dengan mereka, tentu saja kita harus memperhatikan beberapa hal agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar. 


1. Dapatkan Perhatian Lawan Bicara

Langkah pertama yang harus dilakukan saat akan berkomunikasi dengan orang tuna wicara adalah dapatkan perhatian mereka terlebih dahulu. Cara yang bisa dilakukan untuk itu adalah dengan memberi isyarat seperti menepuk ringan  pundaknya sebanyak dua kali atau melambaikan tangan. Bila lawan bicara sudah fokus, Anda bisa mulai melakukan komunikasi.

2. Saling Berhadapan

Saat berkomunikasi, usahakan untuk selalu dalam posisi saling berhadapan. Hal ini diperlukan  agar mereka dapat melihat ekspresi wajah dan membaca gerakan bibir lawan bicaranya. Selain itu, perhatikan agar posisi Anda selalu sama atau sejajar dengan lawan bicara. Jadi, berdirilah bersama atau duduklah bersama agar posisi selalu sama.
Selain itu, ada beberapa hal yang harus dihindari  saat berkomunikasi. Beberapa di antaranya  seperti berbicara sambil mengunyah, menggigit bibir,  menutup mulut dengan tangan maupun masker, atau melakukan aktivitas lainnya.

3. Lakukan Kontak Mata 


Selalu lakukan kontak mata saat berkomunikasi agar mereka tahu kalau Anda memang ingin berbicara dengannya. Selain itu, mata serta ekspresi wajah juga bisa membantu mengoptimalkan komunikasi. Jadi, hindari memalingkan wajah saat berbicara, ya.

4. Atur Jarak
Atur jarak Anda dengan lawan bicara agar tidak terlalu dekat, tapi juga tidak terlalu jauh. Idealnya, berdirilah dalam jarak sekitar satu meter. Hal ini dimaksudkan agar tidak memengaruhi  pendengaran maupun proses pembacaan gerakan bibir.  
5. Optimalkan Pencahayaan 
Untuk bisa membaca gerakan bibir serta melihat ekspresi lawan bicaranya dengan baik, orang tuna wicara membutuhkan pencahayaan yang cukup saat berkomunikasi. Untuk itu, pastikan tempat Anda berkomunikasi mendukung hal tersebut.

6. Bicaralah Seperti Biasa 

Berbicaralah dengan cara normal agar gerakan bibir terbentuk seperti biasa. Jadi, hindari berbicara dengan gerakan yang dibuat-buat. Selain itu, hindari juga berbicara  terlalu cepat atau berbicara seperti bergumam atau berbisik.  Bicaralah agak lebih lambat dan pastikan lawan bicara memahami maksud Anda sebelum melanjutkan pembicaraan selanjutnya.

7. Pastikan Tidak Terjadi Kesalahanpahaman


Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan komunikasi, Anda bisa meminta umpan balik dari lawan bicara. Jika perlu, sediakan selembar kertas dan tuliskan poin-poin penting di sana. Dengan demikian, kesalahan komunikasi dapat dihindari.
8. Gunakan Isyarat dan Ekspresi

Gunakan isyarat berupa bahasa tubuh atau isyarat sederhana serta ekspresi wajah jika Anda tidak terlalu menguasai bahasa isyarat. Contoh sederhana seperti kata “tidur”. Anda bisa memperagakan sikap ketika tidur, yakni dengan menumpukan kedua tangan dan sebelah pipi bertumpu di atasnya. Jangan lupa untuk memejamkan mata. Nah, cara ini akan memudahkan lawan bicara menangkap maksud pembicaraan Anda.

9. Beritahu Pokok Pembicaraan 

Sebelum memulai percakapan, Anda bisa memberi tahu terlebih dahulu pokok-pokok pembicaraan yang akan dibahas pada lawan bicara. Jadi, sebelumnya, lawan bicara Anda sudah memiliki gambaran dan nantinya mudah mengikuti arah pembicaraan.

10. Hindari Berbicara Bersamaan 


Hindari berbicara bersamaan di satu waktu karena hal ini akan membuat lawan bicara bingung karena tidak bisa focus ke satu orang. Jadi, jika ada beberapa orang yang ingin berbicara, lakukanlah komunikasi secara bergantian. Bisa juga dengan meminta satu orang mewakili teman-temannya yang lain.


11. Tetap Memperhatikan Adab

Sering kali, saat sedang berbicara, tiba-tiba ada sesuatu hal yang membuat pembicaraan tersebut harus terhenti, seperti telepon berbunyi atau ketukan di pintu. Dalam kondisi ini, tentu saja lawan bicara Anda tidak mengetahui apa yang terjadi. Untuk itu, beri penjelasan sebelumnya dan minta maaflah ketika harus meninggalkannya. Ingat, jangan mengabaikannya begitu saja karena akan membuatnya bingung.
Berbicara dengan orang tuna wicara ternyata tidaklah sesulit yang dikhawatirkan. Lakukan saja hal-hal di atas agar komunikasi dapat berjalan lancar dan menyenangkan.   

Rabu, Mei 20, 2020

Semarakkan Ramadanmu di Aplikasi Muslim Umma.id



Saat ini, kaum muslimin sedunia kembali dipertemukan dengan bulan mulia, bulan suci Ramadhan. Di bulan ini, banyak sekali keutamaannya yang sangat sayang jika disia-siakan kehadirannya. Untuk itu, sudah sepantasnya jika di bulan ini kaum muslimin memanfaatkannya dengan lebih banyak beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Alhamdulillah, satu kesyukuran tersendiri bagi kita semua  adalah hadirnya satu aplikasi yang dipersembahkan untuk kaum muslimin di tanah air, yakni Umma.id. Umma merupakan social media muslim #1 di Indonesia yang memenuhi semua kebutuhan untuk menjadi muslim yang lebih baik.


Platform muslim ini memiliki visi untuk membangun komunitas muslim online terbesar di Indonesia. Saat ini aplikasi terbaik ini telah diunduh  lebih dari 3.000.000 pengguna dan berada  stabil di posisi 5 besar Top Free Lifestyle Google Apps. Semoga kehadiran Umma ini dapat mendampingi umat Islam dalam menjalankan ibadah sehari-hari.


Fitur-Fitur Unggulan Umma.id



Keunggulan suatu aplikasi tentu saja tidak bisa dilepaskan dari sajian fitur-fitur unggulan dan utama yang ada di dalamnya. Adapun fitur utama yang ada di Umma.id yang dapat diakses gratis adalah:

1. Fitur Penunjang Ibadah 


Lazimnya sebuah aplikasi muslim, tentu saja yang paling banyak dicari pengguna adalah tools Al Qur’an. Demikian juga dengan aplikasi ini, Al Qur’an juga merupakan salah satu tools yang paling banyak dicari dan dimanfaatkan.

Di sini juga terdapat  fitur pengingat waktu salat. Dengan memanfaatkan fitur ini, pengguna tidak perlu khawatir akan melewatkan waktu salat karena Umma telah menyesuaikan jadwal salat harian mengikut kepada  zona waktu dan lokasi pengguna. Dengan demikian, waktunya pun menjadi lebih akurat. Jadi, sesibuk apa pun kita, Umma.id siap mengingatkan seorang hamba akan kewajiban salat lima waktunya.

Terdapat juga fitur kompas yang bisa digunakan untuk menentukan arah kiblat. Dengan memanfaatkan fitur ini pengguna yang sedang berada di perjalanan dapat menemukan arah kiblat dengan tepat sehingga dapat menunaikan ibadah salat dengan lebih tenang tanpa takut salah arah. 

2. Fitur Konten 


Keunggulan aplikasi ini ialah ketika pengguna membukanya, mereka akan langsung dibawa ke halaman utama (homepage) berupa sajian beragam artikel yang senantiasa up to date. Artikel-artikel yang disajikan tentu saja bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta wawasan keislaman pengguna.  


Selain itu, pengguna juga bisa mengikuti kajian keislaman melalui beragam video pilihan berisi tausiyah dari ustaz-ustaz pilihan. Tidak hanya itu, terdapat juga beragam video berisi informasi dunia Islam, gaya hidup, info wisata, dan sebagainya.

3. Fitur Komunitas 


Fitur komunitas merupakan fitur unggulan sekaligus menjadi keunikan aplikasi ini. Fitur ini berisi grup chat (percakapan) yang dimoderasi oleh ustaz pembina group. Fitur ini dimaksudkan sebagai ruang komunikasi dan diskusi sekaligus ajang pertemuan antar berbagai komunitas muslim di nusantara. 

Di sini, pengguna bisa saling berbagi informasi dan ide-ide menarik, melakukan tanya jawab kepada ustaz, serta saling memberi nasihat yang berguna bagi semua. Dengan kata lain, fitur ini juga bisa menjadi forum kajian online bagi para penggunanya.

Channel Ramadhan #diummaaja


Khusus di bulan Ramadhan tahun ini, Umma.id juga tidak mau ketinggalan untuk berpartisipas. Aplikasi ini juga ikut  menawarkan dukungan kemudahan bagi umat Islam dalam beribadah, belajar, berinteraksi serta berbagi informasi antar sesama selama bulan suci ini. Terlebih, saat ini dunia tengah dilanda wabah pandemic virus COVID 19 sehingga kebanyakan penduduk bumi berada di dalam rumah sebagai upaya terbaik agar tidak terkena dampak virus ini.
Begitupun dengan kaum muslimin, bahkan ibadah yang biasanya dilakukan di masjid kini dilakukan di rumah saja. Untuk itulah, Umma Ramadhan meluncurkan  fitur spesial yang dihadirkan untuk memaksimalkan ibadah umat muslim di rumah selama bulan Ramadan kali ini, yakni Fitur Jurnal Ibadah Harian, Fitur Klinik Baca Al- Qur’an,  dan Fitur Live Streaming Kajian. 
Diharapkan fitur-fitur ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin mengingat saat ini kaum muslimin dianjurkan untuk berada di rumah saja karena  tidak memungkinkannya melakukan pertemuan atau ibadah di tempat-tempat umum, seperti ikut kajian keislaman di majelis-majelis ilmu.

Selain itu, masih banyak lagi tawaran menarik yang ditawarkan kepada para pengguna setia maupun pengguna baru Umma.id sepanjang bulan Ramadhan ini. Jadi, segera download aplikasi Umma.id di gawai Anda dan dapatkan berjuta manfaatnya.

Umma.id, satu aplikasi untuk semua kebutuhan umat Islam. 
*

Minggu, Mei 17, 2020

Penyebab Bulu Kucing Rontok yang Wajib Diketahui Cat Lovers

Penyebab Bulu Kucing Rontok yang Wajib Diketahui Cat Lovers


Kucing merupakan salah satu hewan yang paling banyak dipelihara manusia. Penampilannya yang menggemaskan dengan bulu-bulunya yang lembut merupakan satu hal yang membuat kucing selalu menarik perhatian. Sayangnya, terkadang bulu-bulu tersebut mengalami kerontokan sehingga kucing tak lagi menarik dan juga membuatnya menjadi tidak sehat. Lalu, apa sajakah penyebab bulu kucing rontok?

Ada banyak hal yang bisa menjadi pemicu kerontokan bulu kucing. Nah, berikut ini 10 di antaranya.

Penyebab Bulu Kucing Rontok



Sedih rasanya bila bulu-bulu lebat dan lembut kucing peliharaan kita ini mengalami kerontokan. Selain tak sedap dipandang, khawatirnya juga bisa menganggu kesehatan kucing tersebut.


Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan bulu kucing mengalami kerontokan.

1. Kurang Gizi

Eits, jangan salah, kucing juga bisa kurang gizi, lo. Akibat kekurangan gizi ini, bulu kucing bisa mengalami kerontokan disebabkan kekurangan Vitamin A dan E serta protein. Padahal, nutrisi tersebut sangat dibutuhkan dalam pembentukan bulu kucing. 

2. Kelebihan Gizi

Selain tak boleh kekurangan gizi, kucing kesayangan juga tidak boleh mengalami kelebihan nutrisi. Akibat kelebihan nutrisi dapat membuat bulu kucing rontok serta kulitnya menjadi kering, mengelupas, dan berkerak. Jadi, berikan nutrisi dalam takaran yang tepat, ya.

3. Alergi



Alergi pada kucing bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adala pemberian makanan yang salah, pemberian obat maupun vaksin yang tidak cocok, makanan, atau parasit. Akibatnya, bulu-bulu kucing pun berpotensial untuk mengalami  kerontokan.

4. Kutu dan Tungau

Kutu dan tungau paling suka hidup di bulu dan kulit kucing. Kehadiran ektoparasit ini sangat berpotensial mengambil nutrisi yang ada di dalam tubuh kucing. Akibatnya, bulu kucing akan rontok karena kekurangan nutrisi. Bahkan, jika terus dibiarkan, kulit kucing bisa terinfeksi.

Meski kucing bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara menjilati bulunya, pemilik kucing harus tetap memandikan hewan kesayangannya itu secara rutin. Hal ini untuk memastikan taka da kutu atau tungau yang menempel di bulu dan kulit sehingga kucing selalu sehat dan menggemaskan.

5. Jamur


Bulu kucing yang tumbuh panjang juga rentan terkena jamur, terlebih bila kondisi di sekitarnya lembab. Kehadiran jamur ini juga bisa mengakibatkan bulu kucing mengalami kerontokan.

6. Sampo yang Tidak Cocok

Penyebab pertama bulu kucing rontok adalah pemilihan sampo kucing yang salah. Boleh jadi, ada beberapa kandungan sampo tersebut yang tidak cocok dengan kulit dan bulu kucing. Akibatnya, rontoklah bulu-bulu indahnya.

Jadi, segera ganti sampo kucing dan carilah yang cocok untuk hewan peliharaan tercinta tersebut. Karen ajika terus dibiarkan, kulit kucing bisa iritasi dan bulunya bertambah rontok. Sekadar saran, jangan pilih produk shampo kucing yang busanya banyak karena sampo jenis ini biasanya memiliki kadar detergen yang tinggi.

7. Stres

Hm, ternyata kucing juga bisa stres, lo. Jadi, bukan hanya pemiliknya yang bisa stress, hehehe. Nah, saat dilanda stress, pembuluh darah yang bertugas mengirimkan nutrisi ke seluruh tubuh kucing tidak akan mengalir dengan lancar. Akibatnya, kucing menjadi malas melakukan apa-apa yang berakibat bulu-bulunya rentan menjadi rontok.

Nah, untuk mencegah hal ini, jangan biarkan kucing Anda mengalami stres. Caranya adalah dengan sering-sering mengajak kucing bermain.

8. Perubahan Suhu Tubuh




Fungsi utama bulu bulu pada kucing adalah untuk mengatur suhu tubuh. Jika musim dingin datang, bulunya yang kebat  bisa berfungsi untuk menghangatkan tubuhnya. Sebaliknya, jika musim panas, bulunya akan rontok. Hal ini terjadi agar kucing tidak merasa terlalu kepanasan.

9. Waktunya Rontok



Salah satu kebiasaan kucing adalah bulu mereka akan mengalami kerontokan hebat. Hal ini biasanya terjadi rutin setahun sekali. Namun, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena bulunya akan segera berganti dengan yang baru. 
Sementara itu, kucing betina yang sedang birahi maupun sedang hamil juga bulunya rentan mengalami kerontokan, lo. 

10. Menjalani Pengobatan


Tak jarang kucing terkena penyakit tertentu sehingga ia harus menjalani proses pengobatan. Nah, dalam kondisi seperti ini,  bulu kucing juga rentan mengalami kerontokan akibat efek samping dari pengobatan yang dilakukan tersebut. 


Ada banyak penyebab rontoknya bulu-bulu kucing yang bisa jadi salah satunya dialami kucing kesayangan cat loversNah, dengan mengetahui penyebab kerontokan ini, para kucing lovers dapat memahami, mengantisipasi, dan mencarikan solusi kerontokan tersebut. 
Selamat bersenang-senang dengan kucing kesayangan yang lucu dan sehat.