Kamis, Desember 21, 2023

7 Tips Pernikahan Langgeng

 

Alhamdulillah, 17 Desember 2023 kemarin merupakan wedding anniversary kami yang ke-25 tahun. Alhamdulillah, sudah masuk kategori tahun perak. Tentu saja, tidak ada acara khusus untuk memperingatinya. Cukuplah dengan banyak-banyak bersyukur karena telah diberi nikmat mahligai rumah tangga yang telah terjalin selama setengah abad.  

Pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh liku dan tantangan. Ketika pasangan pertama kali mengucapkan janji pernikahan, semangat dan cinta yang menyala-nyala sering kali menjadi pendorong utama. 

Namun, seiring berjalannya waktu, bagaimana cara menjaga api cinta tetap menyala? Inilah pertanyaan yang seringkali menghantui banyak pasangan yang telah menikah. Artikel ini akan membahas beberapa strategi yang dapat membantu pasangan menjaga kehangatan hubungan mereka dalam jangka panjang.

1. Komunikasi yang Terbuka dan Jujur

Salah satu fondasi kuat dalam setiap hubungan adalah komunikasi yang baik. Dalam pernikahan, komunikasi bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang mendengarkan dengan penuh perhatian. Pasangan harus merasa nyaman untuk berbagi perasaan, harapan, dan impian mereka. Komunikasi yang terbuka dan jujur membantu mencegah munculnya ketidakpahaman dan menguatkan ikatan emosional antara suami dan istri.

Baca Juga: Ketika Cinta Itu Hanya Sampai di Sini

2. Waktu Khusus Bersama



Dalam kehidupan yang sibuk, seringkali sulit untuk meluangkan waktu khusus bersama. Namun, menjaga hubungan tetap hidup memerlukan investasi waktu dan perhatian. Pasangan dapat membuat jadwal rutin untuk berkumpul, baik itu untuk kencan malam, liburan singkat, atau hanya waktu berkualitas di rumah. Waktu khusus bersama membantu pasangan untuk terhubung secara lebih dalam dan menciptakan kenangan indah.

3. Menjaga Romantisme dalam Rutinitas Harian

Rutinitas sehari-hari dapat membuat romantisme memudar seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk tetap kreatif dalam menjaga api cinta. Pasangan dapat memberikan kejutan kecil, seperti menciptakan malam kencan di rumah, mengirim pesan romantis, atau sekadar mengungkapkan rasa terima kasih satu sama lain. Tindakan-tindakan kecil ini memperkuat ikatan emosional dan merawat romantisme dalam hubungan.

4. Menghargai Perbedaan dan Kehidupan Pribadi

Dalam pernikahan, tidak mungkin untuk selalu setuju dalam setiap hal. Penting bagi pasangan untuk menghargai perbedaan dan memberikan ruang untuk kehidupan pribadi masing-masing. Pasangan yang bahagia memahami bahwa mereka adalah individu yang unik dengan minat, impian, dan kebutuhan sendiri. Memberikan dukungan dan memahami perbedaan membantu menciptakan lingkungan pernikahan yang sehat.

5. Berkembang Bersama

Penting untuk selalu tumbuh bersama sebagai pasangan. Setiap fase kehidupan membawa tantangan baru, dan pasangan yang sukses adalah mereka yang dapat menavigasi perubahan bersama-sama. Menciptakan tujuan bersama, merencanakan masa depan, dan terus mendukung pertumbuhan pribadi masing-masing menjadi kunci untuk menjaga hubungan tetap dinamis dan menarik.

6. Humor Sebagai Pengikat

Humor adalah bahan bakar penting untuk menjaga kebahagiaan dalam pernikahan. Menghadapi tekanan hidup dengan senyum dan tawa membantu mengurangi ketegangan dan menciptakan atmosfer yang positif. Pasangan dapat menciptakan kenangan lucu bersama atau sekadar menertawakan kejadian sehari-hari. Humor menjadi pengikat yang kuat dalam menghadapi situasi sulit.

7. Mendukung dalam Kesulitan


Tantangan hidup dapat menjadi ujian sejati bagi pernikahan. Pasangan yang kuat tidak hanya merayakan kebahagiaan bersama, tetapi juga saling mendukung dalam kesulitan. Ketika satu pasangan menghadapi tantangan, yang lainnya adalah sandaran yang kuat. Bersama-sama mengatasi kesulitan memperkuat ikatan emosional dan menunjukkan bahwa pernikahan bukan hanya tentang momen-momen bahagia, tetapi juga tentang menghadapi cobaan bersama.

Baca Juga: Me Time ala Ibu Rumah Tangga

Menjaga api cinta tetap menyala dalam pernikahan membutuhkan usaha dan komitmen dari kedua belah pihak. Komunikasi yang baik, waktu bersama, romantisme, penghargaan terhadap perbedaan, pertumbuhan bersama, humor, dan dukungan dalam kesulitan adalah unsur-unsur kunci untuk menciptakan pernikahan yang bahagia dan berlangsung dalam jangka panjang. Dengan melibatkan diri dalam upaya bersama, pasangan dapat menikmati keintiman dan kebahagiaan sepanjang perjalanan hidup mereka bersama.

Sabtu, Desember 16, 2023

Ketika Para Pebisnis Menulis

 


Apa jadinya ketika para  pebisnis  menulis dan membuat buku? Tentu saja ... hasilnya luar biasa. Mengapa demikian? Tentu saja, akan banyak rahasia sukses yang bisa dibagi dan menjadi tuntunan atau pedoman bagi para pembacanya.

Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan menjadi editor untuk tiga buku yang ditulis oleh para pebisnis. Mereka adalah ZAN ABDULLAH, BUNDA KEISHA,  VERAWATI TEJASUKMANA PUTRI, dan MARIA SOERJANTI. Masing-masing mereka adalah praktisi bisnis media sosial, konten kreator,  seorang crafter, dan  praktisi asuransi.


CONTACT

 

Selamat Datang!


Blog haeriahsyam.com merupakan blog personal yang ditulis dan disunting oleh Haeriah Syamsuddin. Blog ini memuat  artikel seputar gaya hidup atau lifestyle, pengasuhan atau parentingtraveling, literasi, kuliner, serta kesehatan atau health.

Semua postingan di blog ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, pendapat para ahli, serta berasal dari sumber-sumber yang jelas dan tepercaya.

Blog ini juga menerima kerja sama berupa content placementreview produk, dan sejenisnya maupun kerja sama di bidang literasi, seperti ghost writer maupun editing.

Sekiranya ada yang ingin ditanyakan atau ingin melakukan penawaran seputar kerja sama, bisa langsung menghubungi Haeriah Syamsuddin melalui alamat email: riasyam@gmail.com

 

Salam Hangat.

Rabu, Desember 06, 2023

Satu Kisah Tentang Verni

 

Alhamdulillah, sampai di titik ini saya masih tetap bergelut di dunia tulis-menulis. Meski kini lebih banyak bermain di dunia sunting-menyunting, menulis tetap kulakukan. Bagaimanapun, saya telanjur bucin banget dengan aktivitas tersebut.

 

Berbicara tentang dunia kepenulisan, saya tak pernah bisa melupakan sosok yang telah mengenalkanku dengan dunia ini. Dialah Verni Sindara, satu nama dan rupa ini takkan pernah bisa saya lupakan seumur hidupku. Gadis kecil berwajah cantik, berkulit putih, berambut lurus sebahu dengan karakter yang senantiasa hangat dan memotivasi.

 

Kami dahulu sekelas selama bersekolah di SD Mattoanging 1, sekolahku dulu. Sayangnya, sejak menyelesaikan sekolah di SD yang jaraknya cukup dekat dari rumahku itu, saya tak pernah lagi mendengar atau mengetahui kabar Verni.

 

Oh ya, kata adikku, beberapa tahun yang lalu ada seseorang yang mengaku bernama Verni dan mengaku sebagai teman SD-ku yang datang ke rumah dan mencariku. Sayangnya, saat itu saya  tidak menetap di Makassar dan adikku tidak meminta nomor ponsel Verni sehingga saya bisa menghubunginya nanti.

 

Zaman sjekolah dahulu, Verni suka dan pandai membuat puisi.  Sudah beberapa kali puisinya dimuat di Harian Pedoman Rakyat (PR), koran lokal kotaku yang sayangnya saat ini sudah tidak lagi terbit.

 Baca Juga: 

Kecintaan Verni pada puisi kemudian coba ditularkannya kepada kami, kawan sekelasnya. Banyak yang antusias, terlebih ketika mengetahui kalau satu puisi yang dimuat dihargai lima ratus rupiah.

*Duit segitu cukup banyak loh untuk anak SD dengan rata-rata uang jajan seratus rupiah per hari.

 

Maka jadilah kami mempunyai kesibukan sendiri. Setiap hari kami berusaha membuat puisi dengan bimbingan seadanya dari Verni. Bukan hanya itu, Verni juga selalu mengajak kami mendatangi kantor redaksi koran PR untuk membawa langsung hasil tulisan kami.

 

Pekan pertama, jumlah kami cukup banyak. Dengan berjalan kaki sepulang sekolah, saya, Verni serta beberapa orang teman menapaki sepanjang jalan Cendrawasih (sekarang diganti Namanya menjadi Jalan Opu Dg Risaju). Jarak antara sekolah kami dengan kantor redaksi koran tersebut sekitar 1,5 km.

 

Jauh?

Capek?

Semuanya itu tertutupi dengan keriangan kami. Sepanjang jalan kami bercanda sehingga tak terasa langkah-langkah mungil kami akhirnya sampai juga di kantor bercat putih tersebut.

 Baca Juga: 

Selepas menitipkan hasil karya kami lewat Pak Satpam yang berjaga, biasanya kami tidak langsung pulang. Kami mampir terlebih dahulu di toko buku yang berada di lantai bawah dan masih satu areal dengan kantor redaksi. Sayangnya, kami jarang membeli buku (gak ada duit, he-he-he). Kami hanya  melihat-lihat koleksi buku sembari mencuri-curi baca sebelum ditegur pegawai toko buku.

 

Kegiatan tersebut rutin kami jalani.  Setiap hari Kamis, saya dan teman-teman menyiapkan puisi-puisi terbaik kami. Suasana kelas mendadak bak ruangan workshop pelatihan puisi. Setiap puisi yang selesai kami buat, diseleksi oleh Verni sebelum dimasukkan ke amplop. Verni senantiasa memeriksa apakah di karya tersebut sudah tercantum nama, sekolah, serta kelas penulisnya.

 

Setelah semua beres, amplop-amplop tersebut disatukan untuk dibawa langsung ke kantor redaksi PR. Biasanya Verni membawa amplop-amplop tersebut sepulang sekolah atau paling lambat hari Jumat, keesokan harinya.  

 

Dan, kerja keras tersebut terbayar di hari Senin. Setiap hari Senin, Verni akan membawa koran hari Ahad (rubrik puisi anak hanya terbit di hari Ahad) dan membagikan kabar gembira tentang puisi siapa saja yang berhasil dimuat.

 

Tentu saja, puisi Verni yang paling sering dimuat. Puisi teman-teman yang lain hanya sesekali dimuat. Lalu, bagaimana denganku? Meski saya paling sering membuat puisi dan  paling sering menemani Verni ke kantor redaksi koran tersebut (terkadang malah kami hanya berdua karena teman-teman yang lain lebih sering menitipkan karyanya karena tidak mau ke kantor tersebut dengan berbagai alasan), tetapi tak satu pun puisiku dimuat.

 

"Sabar, kita bikin yang lebih bagus lagi ya. Suatu hari nanti pasti dimuat kok ...." Verni terus menyemangati di tengah-tengah kegembiraannya maupun kegembiraan teman yang puisinya berhasil dimuat di koran.

 

Namun, semangat itu akhirnya pupus juga. Setelah setahun lebih berjuang demi menghasilkan puisi-puisi terbaik, saya pun menyerah. Saya tak mau membuat puisi lagi. Sudahlah, saya tidak berbakat membuat puisi.

 

Verni pun kehilangan satu-satunya teman yang selama ini masih setia menemaninya menapaki sepanjang Jalan Cendrawasih.

 

Namun, saya tidak peduli. Sama tidak pedulinya dengan semua bujukan Verni agar saya mau membuat puisi lagi. Saya pun mencoba melupakan semuanya. Melupakan keinginanku melihat karyaku dimuat di koran, melupakan keinginan merasakan nikmatnya honor pemuatan, dan melupakan diberi ucapan selamat dari teman-teman.

 

Namun, apakah benar saya melupakan semuanya? Ternyata tidak. Dan saya harus mengucapkan beribu-ribu terima kasih pada Verni setelah beberapa tahun kemudian.

 

Saat saya kembali mulai menulis, merapikan karyaku, melipatnya ke dalam amplop, memberi sebaris kata di depan amplop serta mengantarkan amplop tersebut. Semuanya, saya pelajari dari Verni.

 

Dan, ketika karya pertamaku dimuat maka orang pertama yang kuingat adalah Verni. Lihatlah teman, akhirnya mimpi-mimpiku saat SD dahulu kini dapat kuwujudkan. Benar katamu, suatu hari nanti karyaku juga akan dimuat. Dan hari itu telah tiba.

 

Hari itu adalah hari ini. Hari ketika saya telah berstatus sebagai mahasiswi. Masya Allah, lumayan jauh juga jaraknya sejak kamu mengajariku banyak hal tentang dunia kepenulisan. Teringat saat kita masih bocah dan membawa amplop berisi karya kita. Kini, saya seorang diri yang mampir ke kantor redaksi koran untuk mengantarkan karyaku. Tidak hanya di Koran Pedoman Rakyat, saya juga mengirim ke Harian Fajar, bahkan tembus hingga ke penerbitan nasional, seperti Anita Cemerlang dan Annida.

 

Terima kasih teman, terima kasih sahabatku Verni Sindara di mana pun engkau berada. Ah, rindunya hati ini ingin bertemu denganmu, Pahlawan Literasiku.

Senin, Desember 04, 2023

7 Manfaat Membaca Buku bagi Si Kecil

 



Mengenalkan buku sedini mungkin kepada anak tentu saja mempunyai banyak manfaat. Alhamdulillah, kesadaran para orang tua dalam hal ini cukup besar. Terbukti dengan laris manisnya buku anak di pasaran. Bahkan banyak diantaranya dijual dengan harga fantastis namun nyatanya tidak menyurutkan keinginan orang tua untuk memberikannya kepada anak.  
Berikut 7 Manfaat Membaca Buku bagi Si Kecil manfaat membaca buku (jika si kecil belum bisa membaca, orang tua yang membacakan untuk anak) antara lain adalah sebagai berikut.

1.     Menambah Kosakata Anak
Membaca membuat anak terbiasa mendengarkan kosakata baru. Kosakata ini  membuat anak dapat memahami kata-kata yang ada di sekitar mereka. Dengan demikian, otak mereka dapat berkembang dengan lebih pesat.
2.     Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Anak
Dengan memiliki pengetahuan akan kosakata yang lebih banyak, maka anak akan lebih mudah dalam berkomunikasi. Anak akan lebih percaya diri mengungkapkan keinginannya, bahkan dapat dengan bahasa yang lebih baik dari anak seusianya.  Hal ini membuat komunikasi antara anak dengan orang tua maupun dengan orang lain dapat berjalan lebih baik. 
3.     Melatik Kemampuan Berpikir Logis Anak
Ketika orang tua membacakan buku untuk anak, maka anak belajar memahami sebab akibat dari cerita yang dibacakan tersebut. Hal ini akan membuat anak belajar untuk memahami sebuah konsekuensi serta belajar mana yang benar dan mana yang salah
5.     Membangun Hubungan Orang Tua dan Anak
Orang tua yang sering membacakan buku untuk anaknya secara otomatis akan mempunyai kedekatan yang lebih dengan sang anak. 



6.     Menumbuhkan Minat Baca Anak
Minat buku seorang anak yang sering dibacakan buku oleh orang tuanya akan lebih mudah tumbuh dibanding anak dengan kondisi lain. 
7.     Meningkatkan Kecerdasan
Buku adalah jendela dunia, buku adalah sumber ilmu pengetahuan. Hal ini juga berlaku pada anak. Makanya tak heran bila anak yang suka membaca akan lebih cerdas dibanding anak lainnya. 
   Demikian 7 Manfaat Membaca Buku bagi Si Kecil.  Sudahkah kita membaca buat si kecil hari ini?

Rabu, November 29, 2023

Pancarkan Kecantikanmu dengan melakukan 5 Hal Ini


Kecantikan bukan hanya sekadar tentang penampilan fisik, tetapi juga mencakup kesehatan mental dan gaya hidup yang sehat. Agar kecantikanmu benar-benar bersinar, kamu perlu mengadopsi kebiasaan positif dan merawat dirimu secara menyeluruh.

Berikut adalah lima hal yang dapat membantu kamu memancarkan kecantikan dari dalam dan membuatmu merasa lebih baik secara keseluruhan. Pancarkan Kecantikanmu dengan melakukan 5 Hal Ini.

1. Lakukan Perawatan Kulit Rutin



Kesehatan kulit adalah kunci utama untuk memancarkan kecantikan. Mulailah dengan membersihkan wajah setiap hari untuk menghilangkan kotoran dan minyak berlebih. Gunakan pelembap yang sesuai dengan jenis kulitmu untuk menjaga kelembaban. Selain itu, gunakan tabir surya setiap kali keluar rumah untuk melindungi kulit dari sinar UV yang merusak. Perawatan kulit yang rutin akan membantu mengurangi tanda penuaan dan menjaga kulit tetap segar dan bersinar.

2. Lakukan Olahraga Secara Teratur


Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan kecantikanmu. Aktivitas fisik membantu meningkatkan sirkulasi darah, memberikan nutrisi yang cukup ke sel-sel kulit, dan membantu menghilangkan toksin dari tubuh. Pilih olahraga yang kamu nikmati, seperti berlari, bersepeda, atau yoga, dan lakukan secara teratur. Hal ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kecantikan dan kesehatanmu secara keseluruhan.

3. Perhatikan Pola Makan Sehat

Kecantikan berasal dari dalam, dan pola makan yang sehat sangat berkontribusi pada penampilanmu. Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan biji-bijian. Hindari makanan yang tinggi gula dan lemak jenuh, karena dapat memengaruhi kesehatan kulit dan berat badan. Pastikan juga kamu cukup minum air setiap hari untuk menjaga hidrasi kulit dan tubuh secara keseluruhan.

4. Istirahat Cukup untuk Kesehatan Mental

Kurang tidur dan stres dapat memengaruhi penampilanmu secara signifikan. Pastikan kamu mendapatkan tidur yang cukup setiap malam untuk memberikan waktu bagi tubuhmu untuk pulih dan regenerasi. Selain itu, atur waktu istirahat dan relaksasi untuk mengurangi tingkat stres. Stres dapat memicu berbagai masalah kulit dan menyebabkan penuaan dini. Jangan ragu untuk memberikan waktu untuk dirimu sendiri, melakukan aktivitas yang kamu nikmati, dan menjaga kesehatan mentalmu.

5. Love Yourself



Kecantikan sejati berasal dari rasa percaya diri dan cinta pada diri sendiri. Kenali kelebihan dan kekuranganmu, terima diri sendiri apa adanya, dan fokus pada hal-hal positif. Hindari membandingkan dirimu dengan orang lain karena setiap orang memiliki keunikan masing-masing. Ketika kamu merasa baik tentang dirimu sendiri, kecantikanmu akan bersinar lebih cerah.

Dengan mengadopsi kebiasaan-kebiasaan positif ini, kamu tidak hanya akan memancarkan kecantikanmu secara fisik, tetapi juga akan merasakannya dari dalam. Kesehatan kulit yang baik, tubuh yang bugar, pola makan sehat, tidur yang cukup, dan kepercayaan diri adalah kunci untuk menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri.

Mengubah Hambatan Menjadi Tantangan



Kembali mencoba menulis di tengah keterbatasan. Menulis lewat hp berukuran 4 inchi. Sesuatu yang sangat tidak nyaman, terlebih bagi saya yang terbiasa menulis via laptop. Apalagi jika harus menulis banyak. Typo-nya itu loh yang gak tahan. Huhuhu.

Ceritanya begini....

Dahulu, zaman awal-awal saya menyandang status sebagai seorang mahasiswi, saya ingin sekali bisa mandiri dengan menghasilkan uang sendiri. Maklum, mamaku hanya seorang single parent yang harus menghidupi sembilan orang anak yang sebagian besar masih kecil-kecil. Yang besar adalah saya. Kebayang kan, para adikku yang masih pada imut nan menggemaskan.


Saya pun memutar otak, kira-kira apa yang bisa saya kerjakan tanpa harus menganggu kuliahku.

Sempat sih terbersit keinginan jadi model. Alhamdulillah, saya sadar diri sebelum disadarkan. Yang benar aja, modal jadi model dari mana. Wajah pas pasan, tinggi badan kekurang-kurangan, tingkat kepedean juga kembang kempis. Sadar Ria ... sadar ....

Akhirnya, setelah memikirkan segala hal masak-masak, saya pun memutuskan untuk menjadi penulis. Modalnya udah ada, saya kutu buku dan rajin menulis diary. (Sst, diary-ku malah isinya kebanyakan berisi kegalauan)

Aku pun mulai menulis. Lalu, jadilah sebuah cerita anak yang idenya saya ambil dari tingkah lucu adik-adikku.

Berbekal pengalaman mengirimkan naskah ke redaksi koran yang menerima tulisan dari luar saat masih SD, saya pun membawa tulisanku ke kantor redaksi koran tersebut. Kebetulan kantornya berada tak jauh dari rumah kakek sehingga saya bisa sekalian sowan dan biasanya kebagian uang jajan. Hihihi.

Baca Juga : Tentang Verni

Alhamdulillah, tulisan pertamaku langsung dimuat. Senang, tentunya. Sejak itu saya kembali menulis dan terus menulis. Saya pun mencoba menulis genre lain, fiksi remaja, dewasa, humor bahkan teka teki silang. Pokoknya apa saja yang bisa menghasilkan cuan dari tulisan.

Alhamdulillah, materi yang kudapat dari menulis boleh dibilang lumayan buat remaja sepertiku kala itu. Setidaknya saya bisa 'berhura-hura' tanpa merepotkan orang tua.

Meski 'berhura-hura', saya selalu berusaha sehemat mungkin. Sepeser rupiah yag keluar harus dengan pertimbangan yang masak. Termasuk urusan kertas dan amplop yang kugunakan untuk.mengirim naskah yang kubuat.

Karena waktu itu masih zamannya mesin ketik (sekitar tahun 93-an. Yang baru lahir ngacung, hihihi), jadinya saya harus berhemat kertas. Sedapat mungkin saya meminimalkan kesalahan alias typo karena salah satu faktor tulisan layak muat waktu itu adalah naskah yang bersih yakni bebas tip-ex. Pokoknya selembar kertas harus diisi naskah dan tidak boleh ada kesalahan.





Sebelum menulis, saya selalu membuat kerangka tulisan pada lembaran kertas bekas. Waktu itu, saya tak pernah membuang kertas sebelum kedua sisinya dipenuhi tulisan atau coret-coretan tanganku. Bahkan kertas yang masih bagus, kusulap menjadi amplop untuk memuat lembaran naskah yang siap dikirim ke redaksi koran.

Penghematan lain yang kulakukan adalah berjalan kaki saat mengantarkan tulisanku. Jadi, no prangko no ongkir. He-he-he.

Di tengah keterbasan itu saya malah sangat produktif. Pernah malah, tiga tulisanku dimuat di hari yang sama. Alhamdulillah.

Untuk menjaga produktivitas, saya membagi hari-hariku. Ahad-Rabu adalah waktu mencari dan menjaring ide. Kamis-Jumat mengeksekusi. Jumat-Sabtu mengirim naskah. Ahad adalah menikmati hasilnya di koran.

Pernah sampai hari Jumat saya belum mendapatkan ide. Namun, karena telah mendoktrin diri sendiri bahwa ide itu harus ada dan besok sudah harus dikirim maka saya memaksakan diri duduk di depan mesin ketik. Apalah-apalah, pokoknya ngetik aja.





Ajaib, sebuah ide tiba-tiba muncul dan dua lembar kertas berisi cerpen telah siap untuk dikirimkan besok. Meski kompensasinya, suara mesin ketikku terdengar lantang di saat manusia telah terlelap. Yah, saya harus begadang demi mendapatkan sebuah cerita.

Bahagia sekali rasanya kalau mengingat semua kenangan itu.

"Masa sulit ternyata akan menjadi masa-masa yang sangat manis saat kita mengenangnya kelak. "

#rewrite
#daurulang

Selasa, November 21, 2023

5 Cara Memahami Wanita


 

5 Cara Memahami Wanita perlu diketahui karena wanita seperti halnya pria, adalah individu yang memiliki keunikan dan kompleksitas dalam dirinya. Bagi sebagian besar wanita, keinginan untuk dipahami oleh orang-orang di sekitarnya menjadi suatu hal yang sangat penting. Fenomena ini mencerminkan kebutuhan akan pengakuan, empati, dan keberagaman dalam hubungan interpersonal.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki pengalaman hidup, pandangan, dan perasaan yang unik. Wanita sering kali menginginkan pengertian dari orang-orang di sekitarnya karena hal ini memberikan rasa validasi terhadap keberadaan dan perasaannya. Terkadang, ketidakpahaman terhadap perasaan atau pandangan mereka dapat membuat wanita merasa tidak dihargai atau diabaikan.

Aspek budaya dan sosial turut memainkan peran dalam keinginan wanita untuk dipahami. Tradisi sosial sering kali menempatkan wanita dalam peran yang penuh tantangan, seperti mengelola pekerjaan, tanggung jawab rumah tangga, dan berbagai peran lainnya. Oleh karena itu, ketika wanita merasa dipahami, mereka merasakan dukungan dan penghargaan terhadap peran dan kontribusi mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Komunikasi menjadi elemen kunci dalam pemahaman antara individu. Wanita cenderung memiliki gaya komunikasi yang lebih rumit dan mendalam. Mereka sering menyampaikan perasaan dan ide-ide mereka melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nuansa suara. Oleh karena itu, ketika seseorang mampu memahami bahasa komunikasi non-verbal ini, mereka dapat lebih mendekati pemahaman terhadap perasaan dan pikiran wanita.

Ketidakpahaman dapat menjadi sumber konflik dalam hubungan interpersonal. Wanita yang tidak merasa dipahami mungkin mengalami frustrasi, kekecewaan, atau bahkan stres. Oleh karena itu, keinginan untuk dipahami dapat dianggap sebagai langkah untuk menciptakan hubungan yang lebih sehat dan lebih mendalam.

Kebutuhan akan pemahaman juga berkaitan erat dengan kebutuhan akan empati. Wanita sering mencari dukungan emosional dari orang-orang di sekitarnya, dan pemahaman adalah fondasi utama dari empati. Ketika seseorang dapat merasakan dan memahami perasaan wanita, hubungan interpersonal menjadi lebih kuat dan terjalin dengan baik.

Memahami wanita seringkali dianggap sebagai tantangan oleh banyak pria. Perbedaan cara berpikir, merasakan, dan berkomunikasi seringkali menjadi batasan dalam memahami kompleksitas wanita. Namun, dengan kesadaran dan usaha yang tepat, memahami wanita bukanlah hal yang mustahil.

Berikut adalah 5 Cara Memahami Wanita yang dapat membantu Anda memahami wanita dengan lebih baik.

  1. 1. Praktik Mendengarkan Aktif



    Salah satu kunci utama dari 5 Cara Memahami Wanita adalah mendengarkan dengan penuh perhatian. Ini bukan sekadar mendengar kata-kata, tetapi juga mencari pemahaman yang lebih dalam terhadap perasaan dan pikiran mereka. Ajukan pertanyaan yang relevan, tunjukkan ekspresi wajah yang menunjukkan perhatian, dan berikan umpan balik yang konstruktif. Dengan mendengarkan aktif, Anda menciptakan ruang untuk wanita merasa didengar dan dihargai.


  2. 2. Pahami Bahasa Tubuh dan Ekspresi Emosional

    Wanita cenderung menyampaikan banyak hal melalui bahasa tubuh dan ekspresi emosional. Mempelajari bahasa tubuh, seperti gerakan tangan, ekspresi wajah, dan postur tubuh, dapat memberikan wawasan lebih dalam terhadap perasaan dan keinginan mereka. Ekspresi emosional, seperti senyum, mata berkaca-kaca, atau bahkan ketegangan pada wajah, bisa menjadi petunjuk penting untuk memahami perasaan wanita.


  3. 3. Buka Komunikasi Terbuka

    Komunikasi terbuka merupakan salah satu fondasi yang penting dari 5 Cara Memahami Wanita. Berbicaralah secara terbuka tentang perasaan, harapan, dan impian. Berikan wanita kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan pandangan mereka tanpa takut dihakimi. Dengan menciptakan ruang komunikasi yang aman dan terbuka, Anda dapat membangun kedekatan emosional yang lebih kuat.


  4. 4. Beri Ruang Privasi

  5. Wanita kadang-kadang memerlukan waktu dan ruang untuk merenung atau meresapi perasaan mereka sendiri. Ini bukan berarti mereka tidak ingin berbagi, tetapi memberikan ruang privasi adalah bentuk penghormatan terhadap kebutuhan pribadi mereka. Tunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan ruang pribadi mereka, dan ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk komunikasi yang lebih mendalam.


  6. 5. Belajar dari Pengalaman Bersama



    Aktivitas bersama dapat menjadi cara yang efektif untuk memahami wanita. Melalui pengalaman bersama, Anda dapat melihat bagaimana wanita bereaksi terhadap berbagai situasi dan bagaimana mereka mengatasi tantangan. Aktivitas bersama juga dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk membangun ikatan yang lebih kuat dan memahami nilai-nilai dan preferensi wanita.

Memahami wanita membutuhkan kesabaran, empati, dan komitmen untuk terus belajar. Setiap wanita adalah individu unik dengan kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Dengan menerapkan 5 Cara Memahami Wanita di atas, Anda dapat memperdalam pemahaman Anda terhadap dunia wanita dan membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis. Ingatlah bahwa proses ini membutuhkan waktu dan dedikasi, tetapi usaha tersebut akan membuahkan hasil yang positif dalam jangka panjang.