Sering kali kita
mendengar larangan maupun celaan akan seseorang yang dicap munafik. Tak heran bila sering terdengar
ucapan “jangan jadi munafik atau biasa disingkat jangan muna deh…”
Gelar munafik atau muna biasanya ditujukan kepada seseorang yang bermuka dua. Bermuka dua
artinya mukanya berubah menjadi dua. Ops, bukanlah…. Bermuka dua artinya
seseorang yang ketika berada di depan seseorang menunjukkan sikap manis namun
ketika berada di belakangnya maka ia bersikap sebaliknya, menjelek-jelekkan bahkan
sampai memfitnah segala.
Tentu saja munafik bukanlah sifat yang baik. Ya iyalah, siapa juga yang tahan atau mau
berteman dengan si munafik alias muka dua. Kamu mau? Saya mah emoh….
Apa
itu Munafik
Munafik
adalah pelaku sementara perbuatannya disebut nifak. Nifak merupakan salah
penyakit hati yang sangat berbahaya. Seorang mukmin sejati harus mewaspadai dan
menjauhi sifat ini. Tak jarang seseorang tidak menyadari bahwa sebenarnya ia
telah terkena penyakit ini.
Salah
seorang ulama ahlussunnah yaitu Ibnu Juraij
menjelaskan bahwa orang munafik adalah orang yang omongan
ataiu perkataannya menyelisihi tindak-tanduknya, batinnya menyelisihi
lahiriahnya, tempat masuknya menyelisihi tempat keluarnya, serta kehadirannya
menyelisihi ketidakadaannya.
Adapun
secara
terminology nifaq atau munafik berarti menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi
menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Allah menyebutkan bahwa orang-orang munafik lebih jelek dari orang-orang
kafir.
“Sesungguhnya
orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi
mereka.” (QS An-Nisaa’: 145)
|
Masih
ada beberapa ayat lagi yang menjelaskan keburukan orang-orang munafik.
Hal ini menunjukkan betapa tercela dan hinanya kedudukan orang-orang munafik.
Ciri-Ciri Munafik
Disebutkan bahwa
ciri-ciri munafik ada tiga yaitu
·
apabila ia berucap
berdusta,
·
jika membuat janji
berdusta,
·
dan jika dipercayai
mengkhianati” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Munculnya
Kaum Munafik
Dalam
sejarah islam, keberadaan orang-orang munafik ditengarai muncul seusai
peristiwa Perang Badar yakni setelah hijrahnya Rasulullah Shalallahu alaihi
wasallam dari Mekkah ke Medinah.
Sebagaimana
disebutkan dalam sejarah bahwa pasca Perang Badar yang berakhir dengan
kemenangan kaum muslimin, banyak orang-orang yang kemudian masuk islam. Tak
terkecuali orang-orang kafir yang sebenarnya membenci islam dan menyembunyikan
kekufurannya namun kemudian ikut dalam barisan para mualaf. Mereka inilah para munafiqun
awwalun.
Tentang
para munafikun
disebutkan dalam Al Quran yang artinya adalah
“Apabila
mereka menjumpai orang-orang mukmin, mereka berkata, ‘Kami telah beriman.’
Namun jika mereka menyendiri beserta dedengkot-dedengkotnya, mereka berkata,
‘Sesungguhnya kami di pihak kalian. Hanya saja kami hendak mengolok-olok kaum
mukmin.’ Allah akan mengolok-olok mereka dan menelantarkan mereka dalam
kedurhakaan, sedangkan mereka dalam keadaan bimbang” (QS:
Al Baqarah: 14-15).
|
Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan bahwa
orang-orang munafik ini akan terus ada sepanjang masa. Mereka memeluk islam bukan untuk
memuliakannya. Sebaliknya mereka ingin menghancurkan islam dari dalam.
Lihatlah apa yang terjadi saat ini. Banyak kita
lihat orang-orang yang mengaku islam namun gerak-geriknya senantiasa mendukung kepentingan orang-orang kafir. Sangat
banyak pernyataan mereka yang selalu
menguntungkan orang-orang kafir dan sebaliknya menyakiti hati kaum muslimin.
Jenis Nifaq
Nifaq
terdiri dari dua yaitu Nifaq
I’tiqadi dan Nifaq ‘Amali. Nifaq I’tiqadi atau nifaq keyakinan disebut juga
nifaq besar yakni seseorang menampakkan
keislaman di depan umum tetapi
sesungguhnya ia menyembunyikan kekufuran. Pelaku nifaq I’tiqadi ini dapat
membuatnya dihukumi keluar dari agama islam dan kelak ia akan berada di dalam
kerak neraka jahanam. Naudzubillah min dzalik.
Para
pelaku nifaq I’tiqadi tetap memperlihatkan keislamannya agar ia dapat menyerang
islam dari dalam dengan melakukan tipu daya dan makar-makarnya. Tak heran bila golongan mereka senantiasa mengolok-olok dan mencaci
agama serta pemeluknya, mereka senantiasa
cenderung berpihak kepada musuh-musuh islam dan bersama mereka memusuhi kaum muslimin.
Nifaq
yang kedua yakni nifaq ‘Amali atau nifaq perbuatan. Yang termasuk nifaq jenis
ini adalah seseorang yang melakukan
sesuatu perbuatan yang merupakan
perbuatan orang-orang munafiq. Meski demikian di hatinya masih ada iman. Namun nifaq ‘amali harus
tetap diwaspadai karena ia merupakan sarana menuju kekufuran.
Nifaq
‘amali tidak sampai mengeluarkan
pelakunya dari islam. Pelaku nifaq ‘amali posisinya berada diantara iman dan
nifaq. Sekiranya perbuatan nifaqnya
banyak maka dapat menjadi sebab terjerumusnya si pelaku ke dalam nifaq yang
sebenarnya.
Agar
Terhindar dari Nifaq
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid dalam kitab Mufsidat Al-Qalb:
An-Nifaq mengemukakan beberapa
hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari nifaq dan menjadi orang-orang munafik.
· Mengerjakan shalat
lima waktu di awal waktu bersama kaum
muslimin di masjid. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda “Siapa yang menunaikan shalat berjama’ah
selama 40 dengan memperoleh takbiratul ihram imam, maka ia akan ditetapkan
terbebas dari dua hal, yakni terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifaqan” (HR
At-Tirmidzi).
· Memperbaiki akhlak serta
senantiasa menuntut ilmu untuk memperdalam pengetahuan keagamaan. Rasulullah
Shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Ada dua sifat yang tidak akan
pernah tergabung dalam hati orang munafik: perilaku luhur dan pemahaman dalam
agama” (HR At-Tirmidzi).
· Memperbanyak bersedekah
sebagi bentuk bukti nyata keimanan seseorang. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekah merupakan bukti” (HR
Muslim). Karena sesungguhnya orang munafik
tidak suka bersedekah karena keimanan di hati mereka memang perlu
dipertanyakan.
·
Rajin menghidupkan shalat
malam. Shalat malam atau dikenal juga dengan nama shalat tahajud termasuk
shalat Sunnah yang sangat dianjurkan. Imam Qatadah mengatakan bahwa orang-orang munafik itu sangat sedikit sekali
mengerjakan shalat malam.”
Mengapa demikian? Karena
sesungguhnya orang-orang munafik itu hanya semangat beramal ketika banyak yang menyaksikannya. Tatkala
tak ada yang menyaksikan maka mereka pun enggan untuk berbuat. Sementara tatkala mengerjakan shalat malam maka
tidak ada yang melihatnya maka mereka pun enggan mengerjakannya.
· Memperbanyak berdzikir.
Imam Ibnul Qayyim menyebutkan bahwa sejatinya
banyak zikir merupakan jalan aman dari kemunafikan. Sebab, orang-orang munafik
sedikit berzikir. Allah berfirman tentang orang-orang munafik,
‘Dan mereka tidak berzikir kecuali sedikit.’ (QS: 3: 142)”
· Berjihad di jalan Allah.
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa
yang mati dalam keadaan tidak pernah berperang dan tidak pernah terbetik dalam
dirinya, maka ia mati di atas cabang munafikan.” Imam
An-Nawawi menjelaskan, “Maksudnya, siapa yang melakukan hal ini, maka ia
dianggap telah menyerupai orang-orang munafik yang tidak melaksanakan
jihad.”
· Berdoa. Sebagaimana yang dilakukan Umar bin Khattab radhiallahu anhu tatkala berdoa " Ya Allah, jadikanlah seluruh amalanku menjadi amalan yang shalih. Jadikan seluruh amalanku hanya karena ikhlas mengharapkan wajah-Mu dan jangan jadikan sedikitpun dari amalanku tersebut karena orang lain."
Seram kan? Karena itu jangan mau dan jangan sampai deh kita termasuk dalam golongan
orang-orang munafiq. Mari periksa diri sendiri, adakah kita tidak tergolong dari barisan
bermuka dua tersebut.
Semoga tidak!
SUMBER
·
Al
Quran Al Kariim
Masyaallah. Banyak ilmu abis baca ini. Makasih ya, Mbak udah berbagi pengetahuannya. Bismillah. Insyaallah semoga bisa jadi lebih baik. Aamin.
BalasHapusAamiin. Semoga kita bisa belajar dan kembali mengintrospeksi diri agar tidak termasuk golongan munafikun.
HapusYa Allah jauh2 deh sama orang munafik... ciri2 orang munafik banyak aku temuin di kantor, naudzubillah, jadi aku males deket2 sama yg kayak gitu.. hiii takut!
BalasHapusAamiin. Semoga kita dijauhkan dan tidak termasuk golongan orang-orang munafik ya mba....
Hapussaya pun heran juga mak..
BalasHapusterutama orang nifaq. kenapa mereka berlaku seperti itu..
hhmmmm
semoga kita termasuk orang2 yang senantiasa dalam perlindungan Allah dari sifat2 yg buruk
Aamiin, Semoga ya um....
Hapus