“Huh, mestinya saya yang jadi anak bungsu. Kamu tuh bikin saya gagal jadi si bontot.” Hihihi
Huah, rasanya lebih rame dari permen N**o-N**o yang rame rasanya. Kalau mereka lagi manis, saya sering takjub melihat kehadiran mereka. Alhamdulillah, mereka adalah anugerah Allah yang diberikan kepada saya dan suami, qurrata a'yun. Apalagi anak-anaknya ganteng-ganteng dan cantik-cantik. (Ya iyalah, muji anak sendiri, hehehe)
Namun, kalau mereka lagi bergaduh, huah rasanya badan ini mendadak bertaring dan bertanduk. Rumah pun rame dengan teriakan, pekikan, dan berujung pada jerit tangis. Bahkan, pernah saya ikutan menangis saat si nomor 3 dan nomor 4 menangis kejer usai “bertarung”. Seketika, keduanya langsung diam dan membujukku agar berhenti meraung. (Belum tahu mereka kalau emaknya dulu anak teater, hehehe)
Dengan kata lain, si ibu harus berjibaku seorang diri di tengah hiruk pikuk keaktifan anak-anak yang seolah punya tenaga cadangan untuk “ngerusuh”di mana-mana. Anak-anak memang hanya bisa tenang ketika mereka terbaring lelap di tempat tidur.
Jadi, penting banget kan bagi seorang ibu agar tetap waras. Supaya ibu tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak berubah menjadi ibu yang menyebalkan dan membuat takut anak-anaknya.
Nah, biar tetap bisa waras, berikut beberapa hal yang bisa IRT lakukan.
1. Memahami Bahwa Rumah adalah Ladang Pahala
"Dan hendaklah kalian (para istri) tetap di rumah kalian ... "
Demikian arti penggalan Surah Al Ahzab ayat 33. Penggalan ayat di atas adalah salah satu alasanku memilih menjadi seorang full time mom, meski sempat meniti karier di luar rumah selama beberapa lama. Ya, agama yang kuanut telah mengajarkan bahwa tempat terbaik seorang istri adalah di rumahnya. Rumah adalah istana kecilnya, rumah adalah tempatnya berkarier, dan rumah adalah ladang surganya.
Dengan meyakini hal ini, saya bisa menghibur dan menyabarkan diri ketika mulai spanning melihat tingkah laku anak-anak. Saya pun berusaha ikhlas, meski terkadang lepas kontrol juga dengan menghukum anak. Meski setelah itu, hati ini menangis dan menyesal sudah berbuat kasar pada sang buah hati. *Maafkan Ummi, anak-anakku sayang, hikzzzzz
Ya, jalan menuju jannah memang tidak mudah, yang mudah tuh jalan menuju warung sebelah. *eh..
2. Memahami Bahwa Nobody Perfect
Sebelum menikah, saya pernah membayangkan kelak rumah tanggaku seperti apa. Saya ingin menjadi istri yang baik bagi suamiku dan ibu yang manis bagi anak-anakku. Setiap hari, saya melayani mereka dengan baik. Rumah pun senantiasa bersih, rapi, dan makanan lezat hasil olahan tanganku selalu tersedia dan siap untuk dilahap orang-orang terkasih tersebut.
Namun, setelah menikah, semua itu berasa hanya impian belaka. Mulanya, saya diliputi rasa bersalah. Saya merasa bukanlah istri dan ibu yang baik. Kerepotan dan kelelahan membuat rumah lebih sering berantakan daripada rapi. Begitu juga dengan masakan, beberapa kali saya terpaksa memilih membeli makanan masak di luar sana karena tak punya waktu yang cukup waktu mengolah bahan makanan di dapur.
Akibat merasa tidak sempurna, saya pun mudah uring-uringan. Rasa bersalah karena harapan tak sesuai kenyataan membuatku terkadang melampiaskannya pada suami dan anak-anak. Padahal, suami berulang kali menegaskan bahwa tidak apa-apa rumah berantakan dan tidak apa-apa mengonsumsi makanan dari luar. Tapi, saya aja yang memang sering menyiksa diri sendiri.
Alhamdulillah, saya yang hobi membaca (terlebih dengan dukungan suami) tercerahkan dengan bacaan-bacaan bergizi yang pelan-pelan memudarkan rasa bersalah tersebut. Katanya, sah-sah saja rumah berantakan, yang penting anak-anak puas bermain dan bereksplorasi. Boleh-boleh saja ibu gak masak, yang penting anak-anak tetap tercukupi nutrisi makanannya. Boleh-boleh saja ibu gak dandan, yang penting suami tetap cinta. *eh
Ya, karena seorang ibu bukan robot, yang tenaganya gak ada habis-habisnya. Seorang ibu bukan malaikat yang tak pernah salah. Seorang ibu hanyalah manusia biasa yang juga bisa lelah, letih tetapi tetap sanggup mengomel tanpa henti. (Itu mah saya, hihihi...)
3. Berkomunitas
Seorang ibu harus menyadari satu hal, yakni bahwa dia tidaklah sendiri. Banyak ibu-ibu di luar sana yang memiliki masalah yang sama, bahkan bisa jadi lebih teruk daripada masalah kita.
Saya sering kali terkagum-kagum dengan para ibu yang memiliki anak banyak, tapi mampu mengelola rumah tangganya dengan baik. Salah satu ibu super itu adalah mamaku, bahkan mama harus menjadi single parent bagi kesembilan anaknya saat usiaku 17 tahun dan si bungsu 1 bulan (saya anak sulung dari 9 bersaudara).
Saya juga sering terpesona dengan ibu yang bekerja di luar, tapi masih sanggup berjibaku di rumah tangganya sekembalinya dari luar.
Saya pun tertarik untuk berteman dengan mereka dan bergabung dalam komunitas yang bisa memberikan banyak hal positif dan saling men-support antar sesama ibu. Berkomunitas juga gak berarti harus ngumpul-ngumpul setiap saat. Berkomunitas juga dapat dilakukan secara daring dan saat ini sangat banyak komunitas positif yang bisa kita ikuti di media sosial.
Dengan berkomunitas, kita bisa curhat-curhatan sekaligus mendapatkan solusi dan masukan. Hati pun lega dan pikiran bisa kembali fresh.
4. Meluangkan Waktu untuk Me Time
Salah satu cara agar tetap "waras" adalah mengerjakan hobi atau hal-hal yang kita sukai. Luangkan waktu untuk mengerjakan hal tersebut dan jadikan sebagai Me Time. Ibu bisa menitipkan anak-anak pada suami atau orang yang bisa dipercaya untuk sementara waktu agar bisa menghabiskan waktu mengerjakan hal yang disukai selama waktu tersebut.
Ibu bisa merilekskan diri dengan melakukan perawatan di salon, melakukan pemijatan, membaca buku, berkebun, tidur, atau sekadar mandi dan berlama-lama di kamar mandi. Lupakan rutinitas harian sejenak. Ibu juga berhak untuk bersenang-senang.
Dengan melakukan me time ini, ibu bisa kembali segar dan bersemangat. Pikiran bisa kembali fresh sehingga ibu bisa siap kembali berjibaku mengurus istana kecilnya. Anak-anak dan suami juga pasti senang bila melihat ibu bersemangat dan segar selalu.
Iya, mandi, M-A-N-D-I. Eits, jangan pernah menyepelekan urusan mandi, apalagi kalian yang beranak banyak sepertiku. Ya, bagiku, mandi adalah kegiatan mewah. Kegiatan ini hanya bisa kunikmati dengan baik ketika anak-anak sedang ditangani oleh suami. Tanpa bantuan suami, jangan harap saya bisa mandi dengan baik dan benar. Bagaimana tidak, baru juga mengunci pintu kamar mandi, tiba-tiba suara gedoran pintu membuyarkan semuanya.
Selain itu, manfaat mandi bagi kesehatan juga sangat baik. Jadi tidak sekadar membuat badan segar dan bersih saja. Di antara manfaat mandi adalah memperlancar sistem peredaran darah, menjaga kesehatan sistem imun, memperlancar sistem pernapasan, mengurangi risiko darah tinggi, memperbaiki kesehatan jaringan tubuh, dan memperbaiki mood. So, jangan pernah menyepelekan urusan mandi.
Baca Juga : Jangan Mandi di Waktu-Waktu Ini. Ternyata, Dampaknya Bisa Sangat Fatal
Tak hanya wangi, Vitalis Body Wash juga diperkaya dengan kandungan high quality moisturizer yang tidak akan membuat kulit kering. Kulit pun akan berasa tetap lembab usai pemakaian. Kehadiran sabun mandi cair ini akan mampu memberikan pengalaman mandi yang lebih baik.
1.White Glow
![]() |
White Glow |
2. Fresh Dazzle
3. Soft Beauty
So,selamat tinggal acara mengejar tutup botol yang ngacir saat sabun cair dibuka. (Hihihi, ini pengalamanku saat menggunakan sabun cair merk lain.). sabun cair ini juga memiliki tekstur yang agak kental dan cara penggunaannya sangat mudah. Cukup buka tutup sabun, tuangkan sedikit di telapak tangan atau spons, usapkan ke seluruh tubuh, dan rasakan kemewahan mandi parfum ala Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash. Suegerrrr
Tentang Unza Vitalis
Dengan berbagai pilihan merek dan didukung oleh distribusi yang kuat, saat ini PT UNZA VITALIS memimpin pasar Indonesia di kategori fragrance. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu produsen dan pemasar produk perawatan tubuh terkemuka di wilayah Asia Tenggara dan saat ini telah memproduksi dan memasarkan lebih dari 24 merek unggulan di 50 negara, di antaranya terdapat di Asia Tenggara, China, India, dan sekitarnya.
Ayo, para ibu, pancarkan pesona keibuan kita dan jadilah ratu semerbak dalam istana kecil kita dengan Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash.
Vitalis, Ignite Your Charm, Be A Star