Jumat, Maret 27, 2020

Jaga Kewarasan Ibu Dengan Keharuman Mewah Vitalis Body Wash



Sebagai ibu rumah tangga biasa dengan 5 anak yang luar biasa, dua laki-laki dan tiga perempuan, rasanya hidupku sangatlah berwarna.  Keempat anak pertamaku memiliki jarak lahir yang tidak terlalu jauh sehingga bisa dibilang mereka tumbuh besar bersama. Berbeda dengan si nomor 5 yang jarak usianya berbeda 6 tahun dari si nomor 4. Tak heran bila sedang kesal dengan adiknya, si nomor 4 sering ngedumel, 

Huh, mestinya saya yang jadi anak bungsu. Kamu tuh bikin saya gagal jadi si bontot.” Hihihi

Bagaimana rasanya punya anak 5? 



Huah, rasanya lebih rame dari permen N**o-N**o yang rame rasanya. Kalau mereka lagi manis, saya sering takjub melihat kehadiran mereka. Alhamdulillah, mereka adalah anugerah Allah yang diberikan kepada saya dan suami, qurrata a'yun. Apalagi anak-anaknya ganteng-ganteng dan cantik-cantik. (Ya iyalah, muji anak sendiri, hehehe)

Namun, kalau mereka lagi bergaduh, huah rasanya badan ini mendadak bertaring dan bertanduk. Rumah pun rame dengan teriakan, pekikan, dan berujung pada jerit tangis. Bahkan, pernah saya ikutan menangis saat si nomor 3 dan nomor 4 menangis kejer usai “bertarung”. Seketika, keduanya langsung diam dan membujukku agar berhenti meraung. (Belum tahu mereka kalau emaknya dulu anak teater, hehehe)

Dengan seabrek suka duka seorang IRT, sangat penting rasanya bagi seorang ibu untuk tetap memelihara kewarasannya. Terlebih, bila suami merupakan seorang pekerja yang membuat lelaki tercinta itu tak bisa membantu banyak pekerjaan istrinya di rumah atau keluarga tersebut gak punya ART yang bisa berbagi tugas dalam istananya. 

Dengan kata lain, si ibu harus berjibaku seorang diri di tengah hiruk pikuk keaktifan anak-anak yang seolah punya tenaga cadangan untuk “ngerusuh”di mana-mana. Anak-anak memang hanya bisa tenang ketika mereka terbaring lelap di tempat tidur.

Jadi, penting banget kan bagi seorang ibu agar tetap waras. Supaya ibu tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak berubah menjadi ibu yang menyebalkan dan membuat takut anak-anaknya.

Nah, biar tetap bisa waras, berikut beberapa hal yang bisa IRT lakukan.

1. Memahami Bahwa Rumah adalah Ladang Pahala




"Dan hendaklah kalian (para istri) tetap di rumah kalian ... " 

Demikian arti penggalan Surah Al Ahzab ayat 33. Penggalan ayat di atas adalah salah satu alasanku memilih menjadi seorang full time mom, meski sempat meniti karier di luar rumah selama beberapa lama. Ya, agama yang kuanut telah mengajarkan bahwa tempat terbaik seorang istri adalah di rumahnya. Rumah adalah istana kecilnya, rumah adalah tempatnya berkarier, dan rumah adalah ladang surganya. 

Dengan meyakini hal ini, saya bisa menghibur dan menyabarkan diri ketika mulai spanning melihat tingkah laku anak-anak.  Saya pun berusaha ikhlas, meski terkadang lepas kontrol juga dengan menghukum anak. Meski setelah itu, hati ini menangis dan menyesal sudah berbuat kasar pada sang buah hati. *Maafkan Ummi, anak-anakku sayang, hikzzzzz

Ya, jalan menuju jannah memang tidak mudah, yang mudah tuh jalan menuju warung sebelah. *eh..

2. Memahami Bahwa Nobody Perfect 



Sebelum menikah, saya pernah membayangkan kelak rumah tanggaku seperti apa. Saya ingin menjadi istri yang baik bagi suamiku dan ibu yang manis bagi anak-anakku. Setiap hari, saya melayani mereka dengan baik. Rumah pun senantiasa bersih, rapi, dan makanan lezat hasil olahan tanganku selalu tersedia dan siap untuk dilahap orang-orang terkasih tersebut.

Namun, setelah menikah, semua itu berasa hanya impian belaka. Mulanya, saya diliputi rasa bersalah. Saya merasa bukanlah istri dan ibu yang baik. Kerepotan dan kelelahan membuat rumah lebih sering berantakan daripada rapi. Begitu juga dengan masakan, beberapa kali saya terpaksa memilih membeli makanan masak di luar sana karena tak punya waktu yang cukup  waktu mengolah bahan makanan di dapur.

Akibat merasa tidak sempurna, saya pun mudah uring-uringan. Rasa bersalah karena harapan tak sesuai kenyataan membuatku terkadang melampiaskannya pada suami dan anak-anak. Padahal, suami berulang kali menegaskan bahwa tidak apa-apa rumah berantakan dan tidak apa-apa mengonsumsi makanan dari luar. Tapi, saya aja yang memang sering menyiksa diri sendiri.

Alhamdulillah, saya yang hobi membaca (terlebih dengan dukungan suami) tercerahkan dengan bacaan-bacaan bergizi yang pelan-pelan memudarkan rasa bersalah tersebut. Katanya, sah-sah saja rumah berantakan, yang penting anak-anak puas bermain dan bereksplorasi. Boleh-boleh saja ibu gak masak, yang penting anak-anak tetap tercukupi nutrisi makanannya. Boleh-boleh saja ibu gak dandan, yang penting suami tetap cinta. *eh

Ya, karena seorang ibu bukan robot, yang tenaganya gak ada habis-habisnya. Seorang ibu bukan malaikat yang tak pernah salah. Seorang ibu hanyalah manusia biasa yang juga bisa lelah, letih tetapi tetap sanggup mengomel tanpa henti. (Itu mah saya, hihihi...)

3. Berkomunitas



Seorang ibu harus menyadari satu hal, yakni bahwa dia tidaklah sendiri. Banyak ibu-ibu di luar sana yang memiliki masalah yang sama, bahkan bisa jadi lebih teruk daripada masalah kita. 

Saya sering kali terkagum-kagum dengan para ibu yang memiliki anak banyak, tapi mampu mengelola rumah tangganya dengan baik.  Salah satu ibu super itu adalah mamaku, bahkan mama harus menjadi single parent bagi kesembilan anaknya saat usiaku 17 tahun dan si bungsu 1 bulan (saya anak sulung dari 9 bersaudara).

Saya juga sering terpesona dengan ibu yang bekerja di luar, tapi masih sanggup berjibaku di rumah tangganya sekembalinya dari luar. 

Saya pun tertarik untuk berteman dengan mereka dan bergabung dalam komunitas yang bisa memberikan banyak hal positif dan saling men-support antar sesama ibu. Berkomunitas juga gak berarti harus ngumpul-ngumpul setiap saat. Berkomunitas juga dapat dilakukan secara daring dan saat ini sangat banyak komunitas positif yang bisa kita ikuti di media sosial. 

Dengan berkomunitas, kita bisa curhat-curhatan sekaligus mendapatkan solusi dan masukan. Hati pun lega dan pikiran bisa kembali fresh.

4. Meluangkan Waktu untuk Me Time



Salah satu cara agar tetap "waras" adalah mengerjakan hobi atau hal-hal yang kita sukai. Luangkan waktu untuk mengerjakan hal tersebut dan jadikan sebagai Me Time. Ibu bisa menitipkan anak-anak pada suami atau orang yang bisa dipercaya untuk sementara waktu agar bisa menghabiskan waktu mengerjakan hal yang disukai selama waktu tersebut. 

Ibu bisa merilekskan diri dengan melakukan perawatan di salon, melakukan pemijatan, membaca buku, berkebun, tidur, atau sekadar mandi dan berlama-lama di kamar mandi. Lupakan rutinitas harian sejenak. Ibu juga berhak untuk bersenang-senang. 

Dengan melakukan me time ini, ibu bisa kembali segar dan bersemangat. Pikiran bisa kembali fresh sehingga ibu bisa siap kembali berjibaku mengurus istana kecilnya. Anak-anak dan suami juga pasti senang bila melihat ibu bersemangat dan segar selalu.

Mandi, Salah Satu Cara Menjaga Kewarasan Ibu


Di atas disebutkan bahwa salah satu cara menjaga kewarasan ibu adalah mandi. Sebenarnya, ini adalah tips yang sering saya lakukan. Alhamdulillah, banyak hal positif yang saya dapatkan setelah mandi. 

Iya, mandi, M-A-N-D-I.  Eits, jangan pernah menyepelekan urusan mandi, apalagi kalian yang beranak banyak sepertiku. Ya, bagiku, mandi adalah kegiatan mewah. Kegiatan ini hanya bisa kunikmati dengan baik ketika anak-anak sedang ditangani oleh suami. Tanpa bantuan suami, jangan harap saya bisa mandi dengan baik dan benar. Bagaimana tidak, baru juga mengunci pintu kamar mandi, tiba-tiba suara gedoran pintu membuyarkan semuanya.

Ummi… ummi. Ikut….”

Oalah. Hikz.

Jadi, tahukan bagaimana mewahnya kegiatan mandi itu bagi seorang ibu.

Selain itu, manfaat mandi bagi kesehatan juga sangat baik. Jadi tidak sekadar membuat badan segar dan bersih saja.  Di antara manfaat mandi adalah memperlancar sistem peredaran darah, menjaga kesehatan sistem imun, memperlancar sistem pernapasan, mengurangi risiko darah tinggi, memperbaiki  kesehatan jaringan tubuh, dan memperbaiki mood. So, jangan pernah menyepelekan urusan mandi.

Baca Juga : Jangan Mandi di Waktu-Waktu Ini. Ternyata, Dampaknya Bisa Sangat Fatal

Mandi Mewah dengan Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash


Ketika anak-anak telah berada di tangan yang tepat, saatnyalah ibu bisa beraksi. Yup, it's time to bath.  Biar mandinya berasa lebih, yuk kita siapkan Vitalis Perfumed MoisturizingBody Wash. Body wash yang mulai diluncurkan pada pertengahan tahun 2019 ini tidak hanya menjanjikan kesegaran  sehabis mandi, tetapi juga siap memberikan kesan mewah dengan aroma parfumnya yang membuat ibu betah mandi berlama-lama. 

Tak hanya wangi, Vitalis Body Wash juga diperkaya dengan kandungan high quality moisturizer yang tidak akan membuat kulit kering. Kulit pun akan berasa tetap lembab usai pemakaian. Kehadiran sabun mandi cair ini akan mampu memberikan pengalaman mandi yang lebih baik.

Sebagai pengetahuan, saat ini  Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash menyediakan 3 pilihan variant dengan extra benefit yang masing-masing berbeda. Kita pun bisa memilih sesuai dengan selera masing-masing. Eh, tapi kalau suka semua varian tersebut juga gak apa-apa kok. Asyik malah, bisa menikmati kemewahan mandi parfum yang berbeda-beda.

1.White Glow

White Glow

Dari namanya, kita pasti sudah bisa membayangkan manfaat dari body wash ini.  Yes, untuk membuat kulit terlihat lebih cerah, terasa halus, dan lembut. Parfum yang digunakannya mempunyai top note dengan aroma fruity dari perpaduan buah-buahan seperti ceri dan raspberry.  

Selain itu, varian White Glow (Skin brightening) yang dikemas dengan warna pink ini juga diperkaya dengan ekstrak Licorice dan Susu, yang dapat membantu merawat kulit kita hingga tampak bersih dan cerah bersinar.

2. Fresh Dazzle

 
Fresh Dazzle
Buat kita yang ingin mendapatkan kesegaran selepas mandi, Vitalis body wash dengan varian Fresh Dazzle adalah pilihan yang tepat. Body wash dengan kemasan berwarna hijau ini akan memberikan manfaat Skin Refreshing agar kulit terasa lebih segar, halus, dan lembut. Parfum yang digunakan mengandung segarnya wangi bergamot, elegan feminim-nya floral bouquet, dan  musk amber yang long lasting

Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash Fresh Dazzle ini juga diperkaya dengan ekstrak yuzu orange dan anti oksidant dari green tea. Kombinasi ini akan dapat menjaga kulit agar terasa lebih bersih, wangi, segar, dan terawat serta memberikan kesegaran saat mandi dan membuat mood lebih baik.

3. Soft Beauty

 
Soft Beauty
Tampil dengan kemasan yang berwarna ungu, Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash Soft Beauty siap memberikan manfaat skin nourishing untuk membuat kulit kita terasa halus, lembut, dan terawat. Saat kemasannya dibuka, kita akan merasakan wangi segar  dari Fruity Aldehydic,  wangi Rose, Violet yang feminim, dan manisnya Tonka Bean & Sandalwood yang premium siap memanjakan kita. 

Varian body wash ini juga diperkaya dengan ekstrak avocado dan vitamin E yang berguna untuk membantu menjaga kulit kita tetap terasa kenyal halus dan lembut. 

Kemasan Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash



Nah, selain kemewahan dalam kandungannya, vitalis juga dikemas dalam bentuk yang akan membuat nyaman penggunanya. Kemasannya yang praktis, membuat kita tidak akan kesulitan menggunakannya. Kita tinggal menekan tutupnya, sabun cair pun keluar melalui sisi yang terbuka. 

So,selamat tinggal acara mengejar tutup botol yang ngacir saat sabun cair dibuka. (Hihihi, ini pengalamanku saat menggunakan sabun cair merk lain.). sabun cair ini juga memiliki tekstur yang agak kental dan cara penggunaannya sangat mudah. Cukup buka tutup sabun, tuangkan sedikit di telapak tangan atau spons, usapkan ke seluruh tubuh, dan rasakan kemewahan mandi parfum ala Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash. Suegerrrr

Tentang Unza Vitalis


Dengan semua keunggulan produk ini, tidak sah rasanya bila kita tidak mengulik siapa yang ada di balik peluncuran produk keren ini. Sabun cair ini diproduksi oleh PT UNZA VITALIS yang merupakan bagian dari Wipro Consumer Care & Lighting Group. PT UNZA VITALIS adalah produsen produk perawatan kulit dan tubuh serta fragrance dengan merek-merek ternama antara lain, VITALIS, SUMBER AYU, IZZI, ENCHANTEUR, ROMANO, DOREMI, SAFI & BIO ESSENCE. 

Dengan berbagai pilihan merek dan didukung oleh distribusi yang kuat, saat ini PT UNZA VITALIS memimpin pasar Indonesia di kategori fragrancePerusahaan ini dikenal sebagai salah satu produsen dan pemasar produk perawatan tubuh terkemuka di wilayah Asia Tenggara dan saat ini telah memproduksi dan memasarkan lebih dari 24 merek unggulan di  50 negara, di antaranya terdapat di Asia Tenggara, China, India, dan sekitarnya. 

Nah, ternyata mandi bisa menjaga kewarasan kita, para ibu, di tengah kesibukan dan kegaduhan mengurus rumah tangga. Apalagi, di saat seperti ini, saat semua diperintahkan untuk Work From Home (WFH). Di saat seperti ini, tenaga dan pikiran ibu dibutuhkan lebih banyak oleh anggota keluarga yang lain karena selama 24 jam sehari, suami dan anak-anak akan berada di rumah. 

Ayo, para ibu, pancarkan pesona keibuan kita dan jadilah ratu semerbak dalam istana kecil kita dengan Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash. 


Vitalis, Ignite Your Charm, Be A Star
*

Senin, Maret 16, 2020

CONTACT





Beberapa waktu yang lalu, saya tertarik dengan sebuah tawaran yang dibuat di Group Facebook, yakni Group Jual Beli Online Bogor. Yang tahu kalau saya orang Makassar yang menetap di Malaysia tentu bertanya-tanya mengapa saya bergabung di group itu. (sok ngartis aku, padahal gak ada yang peduli. Hihihi)


Jadi begini, saya sengaja bergabung di sana karena ke depan kami sekeluarga ada rencana akan menetap di sana. So, saya bergabung di group tersebut dengan tujuan mencari barang-barang keperluan rumah tangga dengan harga yang lebih murah dari harga normal. Tahu sendiri kan, gimana rempong dan mahalnya biaya ketika akan menetap di tempat yang baru. Kalau semua perlengkapan rumah tangga harus dibeli dengan harga normal, bisa kembang kempis deh isi atm. Lagian, kami belum tahu akan berapa lama menetap di kota hujan itu. Apa setahun, dua tahun, atau entahlah.


Kisah Itu Bermula Di Sini

Nah, hari itu saya kepincut dengan tawaran sprei merk Bo*it* yang dijual dengan harga Rp60.000. Kata si penjual, barang tersebut ex kado sehingga dijual murah saja. Tanpa berprasangka apa-apa, saya kemudian menghubungi si penjual yang menggunakan akun FB dengan nama Ummu Khalila. 

 

Di ruang messenger, kami bertransaksi. Total pembelianku Rp60.000 ditambah ongkos kirim Rp10.000, jadi semuanya Rp70.000. Saya sempat lupa untuk mentransfer dan dua hari kemudian, si Ummi Khalila itu mengingatkan apakah saya jadi membeli barangnya atau bagaimana.




Diingatkan seperti itu, saya pun langsung mentransfer sejumlah uang yang telah disepakati. Tak lama kemudian si Ummu Khalila itu menyampaikan kalau barangnya akan segera dikirim dan saya pun minta dikirimkan resi pengiriman buat bukti ngambil di satpam. (Barangnya dikirim pake alamat kampus Pak Suami). Adapun nomor rekening yang diberikan adalah 1300017229652 atas nama NIA YUNIAWATI, Bank MANDIRI.


Nomor Rekening Penipu


Ternyata si Ummu Khalila itu sudah out dari group. Nah, saat pencarian pakai akun keduaku, saya menemukan namanya di group Bandung Jual Beli Online. Rupanya dia melebarkan sayap ke Bandung. Karena bukan anggota, saya hanya bisa melihat tapi gak bisa komen apa-apa. Akhirnya, saya pun mengirimkan permintaan agar dimasukkan ke group.

Saya baru ngecek kembali pada hari Senin (saya transfer hari Sabtu). Saat itu saya kaget, kok saya gak bisa mengirimkan pesan melalui messenger. Saya pun mencoba mencari akun FB-nya. Gak nemu. Lho, ada apa ini?????

Antara panik dan bingung, saya mencoba bertanya pada teman-teman di WAG Geng Salihah Menulis.  Mereka pun ngasih tahu kalau keadaannya seperti itu, itu artinya saya udah diblokir oleh si Ummu Khalila itu. Iya sih, saya gak bisa menemukan akun Ummu Khalila lagi, sementara teman-teman yang lain bisa. Mereka pun bersiap untuk nyenggol si Ummu Khalila karena mereka masih bisa melihat akun tersebut.

Saya buru-buru mencegahnya. Saya berusaha berpikir positif. Bisa jadi, si Ummu Khalila itu baru mengirimkan paketku di hari ini. Bukankah saya melakukan transferan di hari Sabtu, sementara besoknya adalah hari libur sehingga Ummu Khalila itu telat mengirimkan paket.

Karena penasaran, saya kemudian membuka akun FB-ku yang lain. Eh, ternyata lewat akun kedua itu, saya bisa melihat pergerakan si Ummi Khalila di dunia maya. Saya pun membuat status di Group Jual Beli Online Bogor dan menanyakan keberadaannya di sana. Namun, hasilnya nihil.

 



Besoknya, saya semakin yakin kalau sudah kena tipu. Ternyata, di group FB, ada yang membuat status dan mengabarkan kalau temannya telah ditipu oleh si Ummu Khalila itu. Modusnya sama, jual seprei juga. Hikz.

Karena sudah dimasukkan sebagai anggota group Bandung Jual Beli Online, saya pun bisa masuk dan komen di status yang dibuat si Ummu Khalila. Kali ini dia jualan kolam renang anak dan masker (jeli juga dia melihat pasar. Dia tahu kalau orang lagi butuh masker). Tak lupa, saya mengingatkan agar member yang lain berhati-hati pada akun ini.

 




Sebagai pelengkap, saya kemudian membuat status di wall FB-ku sendiri. Saya mencoba mengingatkan teman-teman yang lain agar berhati-hati dan jangan sampai tergoda dengan mahkluk yang satu itu.

 

Saat itulah, ada yang komen. Katanya, akun ini sebenarnya adalah akun bajakan. Seseorang telah berhasil merampas kepemilikan akun ini, dan berbuat kriminal seolah-olah Ummu Khalila yang asli yang melakukan perniagaan. Si pemberi informasi itu rupanya pernah berteman dengan pemilik akun asli dan saat tahu akun tersebut dibajak, dia buru-buru meng-unfriend akun tersebut.

Setelah membuat status, ada dua orang yang meng-inbox-ku dan mengabarkan kalau mereka juga telah tertipu oleh orang yang sama. Totalannya sama denganku, yakni Rp70.000. Oke fix, berarti si pembajak akun Ummu Khalila itu memang telah melakukan cyber crime.

 




Sayangnya, usai teguran dan peringatanku di group, akun Ummu Khalila pun hilang dari pencarian Google. Saya pun gak bisa menemukannya, meski coba mengubek-ubek pakai akun suami. Entah apa maksudnya. Yang jelas, semoga si pembajak akun Ummu Khalila itu mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga ia menyadari kesalahannya karena sungguh, apa yang “berhasil” diambilnya itu tidak akan sepadan dengan akibat yang akan didapatkannya kelak, di hari Pengadilan Allah nanti.

Semoga ini juga menjadi pelajaran bagiku dan bagi teman-teman yang lain agar lebih berhati-hati di dunia maya. Jangan mudah tertipu dengan foto profil maupun nama yang religious karena bisa jadi semua itu hanya kedok untuk menyembunyikan niat jahatnya.

“Waspadalah, waspadalah ... “ *ingat pesan Bang Napi.





Senin, Maret 09, 2020

Review Menginap di Farm-House Sentul Tower Apartement (STA), Bogor


Bogor, We are back !!!!
Begitu kira-kira yang ingin kuteriakkan saat driver Grab membawa kami berempat (saya, suami, dan dua anak terakhir) dari Bandara Soetta menuju Sentul, Bogor.  Ya, terhitung ini adalah untuk yang keempat kalinya saya mengunjungi kota hujan ini, meski kali ini kami tidak disambut oleh hujan seperti biasanya.

Di kesempatan keempat ini, pilihan menginap jatuh pada Farm-House yang ada di deretan salah satu apartement di Sentul Tower Apartement (STA). Insya Allah, kami akan menginap tanggal 13-18 Februari 2020.

Mulanya kami agak khawatir juga karena bakal check-in tengah malam. Maklum, penerbangan dari Makassar-Jakarta di sore hari serta perjalanan Jakarta-Bogor yang memakan waktu sekitar 2 jam lebih membuat kami tiba sekitar jam 12 malam (Untung saya bukan Cinderella, jadi gak khawatir berubah menjadi Upik Abu di tengah malam buta begitu.)

Sejak turun dari pesawat, saya udah langsung nge-chat tuan rumah. Tentu saja buat ngabarin kalau saya udah di Jakarta, supaya si mba siap-siap menyambut kami.  Alhamdulillah, responnya cepat dan hangat. Rupanya si mba juga tinggal di apartemen tersebut, jadi gak masalah kami tiba jam berapa karena mereka stand-by setiap saat.

Benar saja, begitu tiba di lobi apartement, tak lama kemudian muncullah si mba Owner diikuti seorang laki-laki di belakangnya. Setelah berbasa-basi sejenak untuk memastikan kalau kami tidak salah orang, keduanya kemudian membantu membawa koper-koper kami yang lumayan berat. Kami pun segera dipandu menuju lantai 6 apartemen tersebut.

"Ini kuncinya. Semoga betah dan terima kasih!" demikian kira-kira ucap Mba Katarina, si empunya homestay usai mengantarkan kami dan menyerahkan kunci setelah sebelumnya kami membayar deposit sebanyak Rp150.000.

"Terima kasih kembali" balas kami

Hari Pertama (13 Februari 2020)

Melihat si empunya homestay sudah keluar, kedua anakku mendadak hilang deh jaimnya. Mereka langsung berteriak kegirangan sembari memeriksa  semua kamar (termasuk kamar mandi). Keduanya kemudian sepakat untuk memutuskan mengambil kamar bagian dalam sebagai tempat tidur mereka selama berada di tempat ini. 



Kamar Utama
Kamar Kedua
Kamar Mandi

"Yah, gak ada sama sekali peralatan dapurnya..." keluhku usai memeriksa laci-laci yang ada di dekat sinki.

"Masa sih, mestinya setidaknya ada satu gelas, piring, dan sendok garpu.." ucap suamiku yang artinya memintaku untuk memeriksa kembali laci-laci yang ada.

Namun, hasilnya nihil. Duh, memang sih di aplikasi  disebutkan kalau apartement ini tidak menyediakan dapur (ini juga saya sadarnya saat udah di bandara. Biasanya saya paling riweuh memeriksa fasilitas penginapan karena yang utama adalah dapur. Setidaknya dengan adanya dapur, kami bisa sedikit menghemat pengeluaran untuk makan).Namun,  setidaknya pihak owner bisa menyediakan piring, gelas, dan sendok, peralatan esensial yang tentu saja harus ada di setiap rumah.

Qadarallah, malam itu, suami dan anak-anak mengganjal perut dengan pop mie siram yang dibeli di mart yang ada di lantai dasar apartement. Lupakan untuk menikmati minuman panas karena sekadar electric kettle pun tak ada (padahal, pengalaman nginap di hotel murah sekalipun, mereka senantiasa menyiapkan alat yang satu ini). Huhuhu.


Hari Kedua (14 Februari 2020)


Alhamdulillah, pagi yang indah berada dalam dekapan selimut tebal meski AC telah disetel maksimun (suamiku gak suka pake AC). Setelah shalat Subuh di kamar, suami ngajak nyari sarapan di Pasar Bersih Sentul. Katanya, lokasinya dekat banget dengan apartement ini. Tinggal nyebrang blok, nemu deh pasarnya.

Sekitar jam 8 pagi, kami berempat menuju Pasar Bersih Sentul. Di depan pintu masuk pasar, kami langsung disambut dengan beragam jajanan dan menu makan pagi. Saya dan suami memesan bubur ayam, sementara Khaulah dan Hilyah memilih jajanan kue basah yang menggoda perut. Uenakkkk.

Setelah sarapan, kami bersiap untuk ke Pesantren Tahfidz Putri Mafaza 4 di Depok, tempat Khaulah melanjutkan studinya. Ini  untuk pertama kalinya kami ke tempat tersebut. Meski Khaulah sudah tercatat sebagai santri baru di sana, kami justru belum pernah melihat tempat tersebut. 

Alhamdulillah, setelah memesan Grab, kami mendapatkan driver yang baik banget. Beliau bersedia mengantar dan menunggu kami pulang kembali. Bukan hanya itu, saat tahu kalau kami ada niat ngontrak di kota ini, beliau pun bersedia mengantar kami melihat-lihat rumah kontrakan yang ada di daerah Sentul. 

Alhasil, perjalanan kami berjalan lancar , meski sempat nyasar juga karena dikasi petunjuk arah yang sedikit melenceng. Hm, berasa punya mobil plus sopir pribadi, deh.

Saat tiba kembali di apartement, Hilyah merengek minta berenang. Nih anak kecil memang gak ada capeknya, padahal saya dan suami capek banget. Kalau kayak begini, enakan lenyeh-lenyeh sembari nonton sinetron Indosiar. Hua hahaha.

"Sore aja, ya? Sekarang kan panas..." bujuk suamiku pada Hilyah

Kolam Renang Anak

Untungnya, Hilyah menurut. Dan, sorenya berdua dengan si abah, Hilyah pun berenang di kolam renang yang ada di ground. Suami bela-belain berenang karena besok siang udah harus kembali ke Malaysia. Jadi, besok-besok gak sempat lagi berenang bareng Hilyah di tempat ini.
Sementara saya dan Khaulah memilih tetap di apartement. Ngadem bae, hehehe

Malamnya, suami ngajak makan di Pasar Bersih Sentul lagi. Setelah mengelilingi pasar tersebut, pilihan kami jatuh pada sate kambing plus nasi putih. Untuk minumnya, selain air mineral, anak-anak meminta es kelapa dan es teler. 

Satenya ringan ...


"Satenya ringan banget" celoteh Hilyah setelah mengambil satu tusuk sate kambing yang kelihatannya mengoda.

Saya tertawa mendengarnya. Pastinya, Hilyah sedang membandingkan sate kambing ini dengan sate kambing yang sering kami nikmati di Terengganu. Beda banget sih, yang ini potongan dagingnya kecil-kecil sementara yang di sana lumayan besar sehingga lebih puas saat menyantapnya.

"Udah, terima aja. Ntar kalau mau, bisa puas-puasin saat kembali ke Terengganu" ucapku menjawab celoteh Hilyah. 

Saat berjalan pulang, kami melihat ada satu restoran yang menyajikan makanan khas Malaysia. Wah, mendadak kangen roti canai dan teh tarik. Sayang, perut udah full. 




"Besok pagi aja, kita sarapan di sini.." ucap suamiku yang langsung kuiyakan dan disambut gembira oleh Khaulah dan Hilyah.

Yeay...

Hari Ketiga (15 Februari 2020)


Pemandangan dari balkon lantai 6

Pemandangan Kolam Renang dari Lantai 6

Pemandangan Plaground dari Lantai 6

Qadarallah, esok paginya kami malas ke luar. So, janji tuk makan di restoran Malaysia buyar dah. Sebagai gantinya, suami yang keluar  nyariin sarapan buat anak istrinya. Terbaek memang Pak Suami nih. Hi hi hi

Usai sarapan, suami sekalian pamit ke kampus. Tak lupa, suami memesan agar kami bersiap-siap karena usai dari kampus, suami akan menjemput kami ke Botani Square Mall. Kebetulan, di samping mall tersebut terdapat halte bis yang menuju bandara. Saya dan anak-anak juga berencana membeli keperluan Khaulah di mall tersebut sebelum mulai mondok besok. 

Qadarallah, masih ada beberapa item barang yang diinginkan Khaulah tapi kami gak nemu di Botani. Berhubung sudah penat dan sore juga, kami pun pulang kembali ke Sentul dan saya berjanji untuk mencari item-item tersebut dan akan mengirimkannya ke pondok by ojol.

Malamnya, si sulung datang. Huah, sibuk banget anak bujang ini sampai baru bisa nongol setelah emak bapaknya beberapa hari di kota ini.

Hari Keempat (16 Februari 2020)


Bersama si sulung dan kedua adiknya, sekitar pukul 8.30 pagi kami meninggalkan apartement menuju pondokan Khaulah. Lumayan juga perjalanan dari Sentul menuju Depok. Kami tiba di pondok sekitar pukul 10.30.

Tentu saja, kami udah telat karena di aula sudah banyak para wali santri. Kami pun langsung berbaur di sana. Lumayan lama juga kami di sana, sekitar pukul 5 sore barulah kami pulang. Duh, rasanya berat juga meninggalkan Khaulah di pondok. Sepanjang jalan pulang, rasanya mata ini basah terus.


Hari Kelima (17 Februari 2020)



Berasa anak sultan, bermain sendiri di kolam renang


Hari ini, saya dengan si sulung dan si bungsu berencana ke Bogor Trade Mall (BTM). Rencananya, kami akan membeli keperluan Khaulah yang kemarin belum lengkap. Alhamdulillah, semua barang yang kami cari ada di Mall tersebut. 

Hari Keenam (18 Februari)

Hari ini kami harus check-out. Rencananya kami akan check-out ba'da Zhuhur. Untuk selanjutnya, saya dan Hilyah akan numpang di rumah teman yang berada di sekitar kampus UIKA Bogor.

                                   Review Farm-House STA, Bogor


Farm-House merupakan sebuah homestay yang disewakan minimal satu hari. Homestay ini berada di lantai 6 Sentul Tower Apartement, Sentul City, Bogor. Saya menemukan homestay ini lewat aplikasi airbnb dengan masa menginap sejak 13-18 Februari 2020. Adapun biaya yang harus kami keluarkan perinciannya seperti ini. (Biar gampang, 1 RM=Rp3500 aja)

Detail Harga

RM90,69 x 5 malam           RM453,46
Diskon 20%                        RM  90,69 (-)
Biaya Jasa                           RM  49,61

Total                                                       RM412,38

Homestay ini dilengkapi dengan fasilitas yang terdiri dari dua kamar yang setiap kamar dilengkapi dengan AC, kasur king size, lemari pakaian, meja set, serta balkon. Terdapat juga 1 kamar mandi, sinki, serta sebuah ruang keluarga yang dilengkapi dengan sofa set plus TV layar datar yang menggantung di dinding. 

Adapun fasilitas umum berupa kolam renang dewasa dan anak serta playground yang berada di lantai dasar. Bagaimana dengan tempat makan? Jangan khawatir, di sekitar apartement terdapat beberapa mini mart dan tepat di samping apartement terletak Pasar Bersih Sentul. So...gak perlu khawatir bakal kelaparan di tempat ini. 

Kelebihan Farm-House STA Bogor


- Letaknya cukup strategis, aman, dan nyaman
- Memiliki balkon
- Ada kolam renang (anak dan dewasa)
- Ada playground
- Berdekatan dengan Pasar Bersih Sentul
- Berdekatan dengan IKEA Sentul
- Owner ramah dan komunikatif

Kekurangan Farm-House STA Bogor


- Minim fasilitas (Meski di aplikasi telah disebutkan kalau tidak tersedia fasilitas "Dapur", tapi setidaknya pihak owner bisa menyediakan piring, gelas, sendok garpu, serta electric kettle karena barang-barang tersebut merupakan hal yang urgen)


Selalu senang rasanya ketika kembali lagi ke Bogor. Kota ini berasa menjadi kampung kedua kami, setelah Makassar. Entah apa ke depan nanti kami akan menetap di kota ini atau harus bolak-balik seperti saat ini. Wallahu a'lam.

*