Sekitar pukul 12 30 siang kami meninggalkan kediaman menuju Shah Alam, ibukota negeri Selangor. Rencananya kami akan menginap semalam di sana. Agar esok harinya kami tidak terburu-buru berangkat ke kantor imigrasi.
Tak terasa waktu setahun telah
hampir berlalu yang berarti visa tinggal kami sekeluarga juga harus segera
diperbaharui. So, untuk itulah kami ke sana.
Alhamdulillah, perjalanan ke Shah
Alam lancar berhubung the driver, my prince, sudah hafal jalan menuju ke
sana.Berhubung kami perginya dalam keadaan lapar (aku dan suami belum sempat
sarapan, soalnya mengurus persiapan dadakan ini) begitu masuk waktu shalat
dzuhur kami pun berhenti di tempat peristirahatan yang ada di plaza tol.
![]() |
pemandangan di seberang surau |
Masya Allah, tempat peristirahatan
itu lumayan adem. Inilah salah satu kelebihan di negeri jiran ini. Kemana-mana
gak perlu pake acara khawatir. Mushalla dan tempat istirahat ada di mana-mana.
Bukan cuma itu, suasananya juga sangat nyaman. Toiletnya bersih dan harum.
Airnya melimpah. Mukena yang disediakan juga wangi.
Usai shalat, aku segera menggelar
jamuan makan siang. Menu sederhana yang masih hangat itu terasa sangat lezat.
Kami makan dengan lahap kecuali dua puteri kecilku yang lebih suka berjalan ke
sana kemari menikmati keasrian tempat yang kami datangi itu.
Setelah acara lunch, kami pun
melanjutkan perjalanan. Alhamdulillah, perjalanan jauh itu menjadi tak
terasa. Tahu-tahu kami telah berada di Shah Alam.
Sesuai rencana, kami langsung
mencari i-city, tempat rekreasi andalan yang ada di Shah Alam. Setelah mutar-mutar
karena nyasar kami pun menemukan yang dicari.
Kesan pertama begitu memasuki areal
i-city, saya langsung teringat Trans Studio. menurutku, kurang lebih mirip
lah.....
![]() |
i-city dari luar |
Begitu masuk, kami langsung
"disambut" rombongan miss tourism (kalau gak salah liat di belakang
baju mereka). kayaknya dari seluruh dunia deh. Wuih...namanya miss-missan pasti
cantik-cantiklah. tapi yang bikin seram ialah sepatu mereka. Tinggi amat
hak-nya. Saya sampai ngeri melihatnya. dan betul saja, di depan mataku terjadi
insiden kecil ketika ujung sepatu salah seorang miss itu tersangkut di jalan
maka terjadilah tubrukan beruntun antar mereka. Hups.....
![]() |
"disambut" para miss.... |
Sayangnya, ternyata aktivitas
permainan di i-city berlangsung dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Alhasil kami
cuma bisa melihat-lihat saja (untung juga sih, soalnya tiket masuk permainannya
lumayan mahal so ada alasan untuk anak biar gak usah main, hihihi).
![]() |
behind ice age |
Setelah puas cuci mata, kami segera
mencari hotel untuk nginap semalam. Pengennya sih yang dekat dengan kantor
imigrasi. Jadi besok pagi, gampang ke imigrasinya. Tapi berhubung anak-anak
sudah sangat letih jadinya acara cari hotelnya nyari yang terdekat dan termurah
aja. Soalnya badan ini rasanya harus segera dibaringkan di kasur.
Besok paginya, sesuai rencana.
sekitar pukul 7 30 pagi kami langsung berangkat ke kantor imigrasi. Mall tempat
kantor itu berkantor (duh, bahasanya ngaco ya...) masih sepi. Yang ramai malah
tukang bersih-bersih mall yang lagi sibuk ngepel. Kami pun melangkah tenang.
Hmm, melihat situasi yang masih sepi ini kami optimis dapat nomor awal.
Tapi ternyata oh ternyata. Begitu
tiba di kantor imigrasi sudah banyak orang yang antri. Alhasil kami dapat nomor
2080. Hah? alamat sampai sore nih kami menunggu giliran.
Sambil menunggu nomor antrian, kami
cuci mata lah di mall. Sekalian hunting kalau ada barang mumer. Biasalah,
namanya juga ibu-ibu.
Menjelang waktu shalat dzuhur,
karena nomor kami belum juga tiba, kami memutuskan untuk shalat di Masjid
Sultan aja. Sekalian rehat sejenak di sana.
Nah, di masjid inilah saya
mengalami satu kejadian. Benar-benar unforgettable experience deh.
Judulnya "Nyasar Berbuah Nasi Dos". Ceritanya usai shalat di lantai
dua saya dengan kedua putri kecilku langsung turun. Sebenarnya sih pengen
istirahat di masjid tapi berhubung hal itu gak dibolehkan jadinya turun aja
deh. Soal istirahat nantilah dilihat.
Karena dikedatangan sebelumnya saya mengalami kejadian tidak mengenakkan yaitu nyasar di masjid ini maka kali ini saya sangat berhati-hati. Sedapat mungkin saya berusaha mengelilingi areal masjid dan tidak memotong jalan.
Karena tidak ingin memotong itulah
makanya saya tetap saja berjalan ke depan. Padahal di depan sepertinya sedang
dijadikan "dapur" karena sedang ada acara.
Saat hendak lewat itulah saya
bertanya pada salah seorang petugas (atau panitia acara?)
S : Bang, boleh lalu sini, ke?
(biasalah, sok berbahasa melayu)
P : Oh, Akak dah nak balik? Jab
jab, akak bawa balik nasi ye....( si abang petugas itupun berbalik ke arah
kawannya yang berada di balik meja. Si abang petugas kembali dengan kresek
berisi dua nasi dos)
S : Hah? Apa ini (Bingung
banget....orang mau numpang lewat kok dikasi nasi...)
P : Oh kurang ya? jab jab....(si
abang petugas berbalik dan menambah satu nasi lagi setelah dilihatnya
saya bertiga dengan kedua putriku)
S : Hah?
P : Akak bawa balik ye....
S: Boleh, Bang?
P : Boleh boleh. Bawa balik je,
banyak nasi lebih....
Akupun mengambil kresek yang
diangsurkan itu. Tak lupa aku menanyakan tujuanku semula yaitu bertanya apa
boleh lewat sini? Si abang itu pun membolehkan.
Ini yang namanya rezeki takkan ke
mana.....pas lapar pas ada yang ngasih makanan gratis. Sedap pulak....
Alhamdulillah, dengan tiga kotak
makanan itu keempat anakku menikmati makan siangnya berhubung saya dan suami
gak makan ayam. Usai makan kami bergegas kembali ke kantor imigrasi. Setibanya
di sana ternyata sudah nomor ke 2078. Artinya kami gak bakal nunggu lama.
Alhamdulillah, pengurusan visa kali ini berjalan lancar. Petugas gak tanya macam-macam seperti yang lalu.Insya Allah tanggal 7 januari visa barunya keluar.
Acara hari itu ditutup dengan menikmati
hidangan sate kajang Hj Samuri yang kebetulan berada di depan kompleks mall
PKNS. Hmm. Nyummi......
![]() |
terima kasih |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging