Al Quran adalah kitab suci umat islam. Kitab yang sangat mulia yang berisi
petunjuk hidup agar memperoleh kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Al Quran adalah kalamullah atau kalam Allah.
Karenanya tak ada sedikit pun kebathilan, kekurangan maupun kesalahan di
dalamnya.
Membaca Al Quran, merupakan ibadah yang sangat dianjurkan
dikerjakan. Terlebih ketika Bulan Ramadan tiba, maka kebiasaan membaca Al Quran
harus lebih dan lebih intensif lagi dikerjakan. Salah satu teladan umat islam, Imam Syafi’I
biasa mengkhatamkan bacaan Al Quran di Bulan Ramadhan sebanyak 60 kali. Itu
artinya, beliau setiap dua hari sekali mengkhatamkan bacaan Al Quran. Masya
Allah.
Nah, tahukah kita ternyata membaca Al Quran juga mempunyai
adab-adab tersendiri. Adab-adab membaca Al Quran diantaranya adalah:
- Niat Ikhlas
Amal ibadah yang kita lakukan, diterima
atau tidaknya, tergantung dari niat. Karenanya, niatkan membaca Al Quran karena
ikhlas lillahi ta’ala, ikhlas hanya untuk meraih Ridho-Nya. Bukan karena ingin
dipuji, ingin pamer atau alasan-alasan keduniaan lainnya.
- Bersuci
Sebelum membaca Al Quran, hendaknya
seseorang dalam keadaan suci. Bukankah yang akan dibaca adalah kalam/perkataan
Allah. Maka sebaik-baik penghormatan adalah membacanya ketika telah bersuci.
Meski demikian, seseorang yang dalam keadaan
terkena najis tetap diperbolehkan membaca
Al Quran. Imam Haramain berkata, “Orang yang membaca Al-Qur’an dalam
keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia
meninggalkan sesuatu yang utama.” (Kitab At-Tibyan)
- Memilih Tempat Yang Bersih
Sebelum membaca Al Quran, cari dan
pilihlah tempat yang bersih dan tenang. Dan, tempat yang terbaik untuk membaca
Al Quran adalah di masjid, sebagaimana yang sangat dianjurkan para ulama.
Bukankah sebaik-baik tempat dan tempat yang paling mulia adalah masjid.
Namun jika ingin membaca Al Qur’an di
rumah tentu saja hal itu juga merupakan amalan yang sangat baik. Karenanya,
pilihlah tempat di rumah yang bersih dan tenang agar bacaan kita tidak
terganggu dan kita dapat lebih mentadabburi isi bacaan Al Quran yang sedang kita
baca.
- Menghadap Kiblat
Setelah mendapat tempat yang baik,
seseorang yang hendak membaca Al Quran hendaknya memilih tempat yang menghadap
kiblat.
Kiblat adalah arah Ka’bah yakni tempat
kaum muslimin menghadapkan wajahnya ketika shalat. Menghadap kiblat juga dapat
menimbulkan perasaan tenang sehingga akan lebih khusyuk membaca Al Qur’an.
- Memulai Dengan Ta’awudz
Bacaan ta’awudz adalah doa yang dibaca
agar terlindungi dari godaan syaithan. Bukankah syaithan akan selalu
menghalang-halangi setiap anak cucu Adam yang ingin melakukan perbuatan baik.
Bacaan ta’awudz adalah “Audzubillahi
minasy syaithonirrajiim” yang artinya “Aku berlindung dari godaan syaithan yang
terkutuk”. Perintah membaca ta’awudz sebelum membaca Al Quran juga telah
disebutkan dalam Al Quran, yang artinya : ““Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah
kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (QS.
An-Nahl: 98)
- Membaca Basmalah
Membaca Basmalah sebelum memulai
membaca Al Quran juga termasuk perkara yang dianjurkan. Basmalah dibaca setiap
kali memulai surah yang baru. Namun perlu diingat, bahwa bacaan Basmalah tidak
dibaca ketika memulai Surah At Taubah.
Juga ketika memulai membaca Al Quran di pertengahan surah maka cukup
dengan membaca ta’awudz tanpa basmalah.
- Khusyu’
Ketika membaca Al Quran, hendaklah
dalam keadaan khusyu’ sehingga dapat merenungkan atau mentadabburi ayat-ayat
Allah yang sedang dibaca.
Perintah mentadabburi Al Quran
disebutkan dalam Al Quran yang artinya,:“Ini adalah sebuah kitab yang
Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan
ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”
(QS. Shaad: 29)
Para ulama salafush shalih telah benyak
mencontohkan bagaimana mereka metadabburi ayat-ayat Al Quran. Ada yang hanya
membaca satu ayat saja lalu terus menerus merenungi arti dan maknanya di waktu
malam hingga subuh menjelang. Bahkan ada yang sampai meninggal dunia karena
dahsyatnya makna yang terkandung dalam kitab suci tersebut.
Salah satu tanda khusyu’ juga
ditunjukkan dengan menangis. Mengeluarkan air mata karena tersentuh oleh
pengaruh ayat yang dibaca. Namun tentu saja semuanya harus berjalan dengan
alami. Menangis dengan tangisan yang tulus dan ikhlas bukan tangisan yang
dibuat-buat.
- Membaguskan Suara
Membaguskan suara saat
membaca Al Quran merupakan anjuran Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam. ““Hiasilah
Al-Qur’an dengan suaramu.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim).
Dan pada hadits lain juga disebutkan, “Tidak
termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur’an.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Karenanya, saat membaca Al
Quran hendaklah membacanya dengan suara terbaik yang kita miliki. Tentu saja
yang dimaksud di sini adalah membaca dengan susunan bacaan yang jelas serta
terang makhraj atau pelafalan hurufnya, menyesuaikan panjang pendeknya dan
sebagainya sesuai dengan kaidah/ketentuan tajwid. Karenanya, tak perlu pula
sampai berlebih-lebihan melagukan bacaan Al Quran karena akibatnya justru
keluar atau melanggar kaidah tajwid yang ada.
Satu lagi, hendaknya bacaan
kita tidak menganggu orang lain. Misalnya jika ada orang lain yang sedang
shalat dekat kita. Jika dalam kondisi demikian, bacalah dengan lirih namun
penuh kekhusyu’an.
Rasulullah shallallahu
‘alaihiwasallam bersabda, “Ingatlah bahwasanya setiap dari kalian
bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang
lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang
lain pada saat membaca (Al-Qur’an).” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Baihaqi
dan Hakim).
Demikian beberapa adab membaca Al Quran di atas, semoga kita dapat mengerjakannya. Aamiin.
6 Comments
semoga sll niat krn allah y mba dan dibulan ramadhan bisa khatam aamiin
BalasHapusRamadhan menjadikan tadarus lebih nikmat, saya pernah lho mendapati seseorang yang tadarus dalam perjalanan di bis dan kereta api,
BalasHapusSaya selalu salut lho dengan mereka yang memilih memanfaatkan waktu luang dengan tadarussan. Semoga kita bisa mengikuti kebiasaan baik tersebut. Aamiin.
Hapusaku pernah tiba - tiba serak saat baca Al-Quran, ya udah langsung selesai aja, soalnya malah nggak jelas bacaannya :D
BalasHapusKok bisa ya mba? Iya, sih sebaiknya berhenti tilawah dulu nanti dilanjutkan kembali.
Hapuskarena ikhlas dari hati lbh membawa kekhuyuan dlm melantunkan kitab suci
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging