Minggu, April 19, 2015

Lowongan Menulis di Pustaka Al Kautsar

Satu lagi penerbit yang siap bekerja sama dengan teman-teman penulis. Penerbit Pustaka Al Kautsar kini membuka kesempatan selebar-lebarnya.  Jika teman-teman  mempunyai naskah seperti ini:
• Kisah nyata/ memoar
• Novel (dewasa)
• Komik (anak ataupun dewasa)
• Dongeng, cerita rakyat
• Kisah inspiratif
• Catatan perjalanan
• Referensi Islam Populer
• Pengembangan diri (motivasi)
• Pernikahan; keluarga; pengasuhan anak (parenting)
• Pendidikan praktis
• Panduan, tips, dan motivasi
• Hikmah dan kandungan ibadah
• Gaya hidup islami
• Penulisan popular lainnya (Tema bebas asal sesuai dengan nilai-nilai Islam)
Buruan kirim ke:
Penerbit Pustaka Al-Kautsar Group
Jl. Cipinang Muara Raya No. 63, Jakarta Timur 13420
Telp. 021. 850 7590
Atau bisa juga dikirim via email ke e-mail: redaksi@kautsar.co.id
Dengan syarat:
Panjang halaman minimal sekitar 100-200 halaman untuk dewasa, dan 40-80 halaman untuk anak (boleh buku berseri)
Diketik dalam format A4, spasi 1.5, margin 2cm, font Times New Roman 12 point.
Lengkapi dengan daftar isi dan data diri penulis
Untuk buku anak, lengkapi dengan konsep buku (bila berseri)
Untuk fiksi (termasuk komik), harus disertai sinopsis (ringkasan cerita)
Untuk komik/ novel komik disertai breakdown cerita per bab dan 5 contoh ilustrasi komik.
Dikirimkan dalam bentuk hard copy/ print out (lebih diutamakan). Bila penulis berada di luar negeri, naskah boleh dikirimkan melalui alamat e-mail: redaksi@kautsar.co.id
Cantumkan jenis naskah Anda di sudut kiri atas (misalnya: kisah nyata/ novel/ non fiksi/ motivasi remaja/ cerita bergambar anak/ parenting, dll)
Jadi, tunggu apalagi, buruan kirim. Jangan tunda kesempatan untuk bisa berbagi ilmu dan inspirasi smile emotikon

Selasa, April 07, 2015

BANGGA MENJADI IRT


Haeriah Syamsuddin

(IRT dengan 5 anak dan penulis buku “Tiket Ke Surga, 1001 Amalan Ringan Berpahala Besar Bagi Perempuan”)


“Sarjana kok di rumah aja, apa tidak sayang dengan ijazahnya…”

“Kamu kan cerdas, lulus dengan cum laude, masa cuma jadi IRT, sih…”

Komentar-komentar di atas sering kita dengarkan ketika ada seorang wanita yang memilih menjadi IRT. Mereka  menyayangkan pilihan tersebut. Terlebih ketika selama dalam masa pendidikannya,  wanita tersebut memiliki segudang prestasi akademik.

IRT seperti sebuah pilihan yang  tidak popular, jika tidak ingin dikatakan sebagai profesi yang dipandang sebelah mata.  Yang lebih parah, tidak sedikit yang  menilai  profesi IRT  sebagai sebuah kemunduran. Dengan beralasan kalau  sekarang zaman modern maka  sudah saatnya para wanita menunjukkan eksistensi dirinya. Sudah saatnya wanita tidak hanya berkutat seputaran dapur,sumur, kasur. Sudah saatnya wanita menunjukkan pada dunia bahwa mereka tidak kalah dengan kaum lelaki. Sudah saatnya wanita tidak lagi bergantung kepada kaum lelaki.

Dengan beragam alasan tersebut, kini semakin banyak wanita yang berbondong-bondong meninggalkan rumahnya. Demi untuk sebuah prestise dan prestasi mereka ikut membangun karier di luar rumah. Bersaing dengan para lelaki atas nama emansipasi.

Jumat, April 03, 2015

Catatan dari SHARING KEPENULISAN IIDN MAKASSAR

Alhamdulillah, kopdar IIDN Makassar kali ini lain dari biasanya. Memang biasanya bagaimana? Kalau biasanya kita kopdaran di rumah salah seorang anggota IIDN, masing-masing bawa makanan sendiri, trus ngobrol seputar penulisan (ya, iyalah namanya juga ibu-ibu doyan nulis.....). Udah itu aja.