ADAB MEMBACA AL QURAN

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Senin, Mei 29, 2017


Al Quran adalah kitab suci umat islam. Kitab yang sangat mulia yang berisi petunjuk hidup agar memperoleh kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.   Al Quran adalah kalamullah atau kalam Allah. Karenanya tak ada sedikit pun kebathilan, kekurangan maupun kesalahan di dalamnya.


Membaca Al Quran, merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dikerjakan. Terlebih ketika Bulan Ramadan tiba, maka kebiasaan membaca Al Quran harus lebih dan lebih intensif lagi dikerjakan.   Salah satu teladan umat islam, Imam Syafi’I biasa mengkhatamkan bacaan Al Quran di Bulan Ramadhan sebanyak 60 kali. Itu artinya, beliau setiap dua hari sekali mengkhatamkan bacaan Al Quran. Masya Allah.

Nah, tahukah kita ternyata membaca Al Quran juga mempunyai adab-adab tersendiri. Adab-adab membaca Al Quran diantaranya adalah:
  •  Niat Ikhlas

Amal ibadah yang kita lakukan, diterima atau tidaknya, tergantung dari niat. Karenanya, niatkan membaca Al Quran karena ikhlas lillahi ta’ala, ikhlas hanya untuk meraih Ridho-Nya. Bukan karena ingin dipuji, ingin pamer atau alasan-alasan keduniaan lainnya.

  • Bersuci

Sebelum membaca Al Quran, hendaknya seseorang dalam keadaan suci. Bukankah yang akan dibaca adalah kalam/perkataan Allah. Maka sebaik-baik penghormatan adalah membacanya ketika telah bersuci.

Meski demikian, seseorang yang dalam keadaan terkena najis tetap diperbolehkan membaca Al Quran. Imam Haramain berkata, “Orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama.” (Kitab At-Tibyan)

  • Memilih Tempat Yang Bersih

Sebelum membaca Al Quran, cari dan pilihlah tempat yang bersih dan tenang. Dan, tempat yang terbaik untuk membaca Al Quran adalah di masjid, sebagaimana yang sangat dianjurkan para ulama. Bukankah sebaik-baik tempat dan tempat yang paling mulia adalah masjid.

Namun jika ingin membaca Al Qur’an di rumah tentu saja hal itu juga merupakan amalan yang sangat baik. Karenanya, pilihlah tempat di rumah yang bersih dan tenang agar bacaan kita tidak terganggu dan kita dapat lebih mentadabburi isi bacaan Al Quran yang sedang kita baca.

  • Menghadap Kiblat

Setelah mendapat tempat yang baik, seseorang yang hendak membaca Al Quran hendaknya memilih tempat yang menghadap kiblat.
Kiblat adalah arah Ka’bah yakni tempat kaum muslimin menghadapkan wajahnya ketika shalat. Menghadap kiblat juga dapat menimbulkan perasaan tenang sehingga akan lebih khusyuk membaca Al Qur’an.


  • Memulai Dengan Ta’awudz

Bacaan ta’awudz adalah doa yang dibaca agar terlindungi dari godaan syaithan. Bukankah syaithan akan selalu menghalang-halangi setiap anak cucu Adam yang ingin melakukan perbuatan baik.

Bacaan ta’awudz adalah “Audzubillahi minasy syaithonirrajiim” yang artinya “Aku berlindung dari godaan syaithan yang terkutuk”. Perintah membaca ta’awudz sebelum membaca Al Quran juga telah disebutkan dalam Al Quran, yang artinya : ““Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)

  • Membaca Basmalah

Membaca Basmalah sebelum memulai membaca Al Quran juga termasuk perkara yang dianjurkan. Basmalah dibaca setiap kali memulai surah yang baru. Namun perlu diingat, bahwa bacaan Basmalah tidak dibaca ketika memulai Surah At Taubah.  Juga ketika memulai membaca Al Quran di pertengahan surah maka cukup dengan membaca ta’awudz tanpa basmalah.

  • Khusyu’

Ketika membaca Al Quran, hendaklah dalam keadaan khusyu’ sehingga dapat merenungkan atau mentadabburi ayat-ayat Allah yang sedang dibaca.

Perintah mentadabburi Al Quran disebutkan dalam Al Quran yang artinya,:“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)

Para ulama salafush shalih telah benyak mencontohkan bagaimana mereka metadabburi ayat-ayat Al Quran. Ada yang hanya membaca satu ayat saja lalu terus menerus merenungi arti dan maknanya di waktu malam hingga subuh menjelang. Bahkan ada yang sampai meninggal dunia karena dahsyatnya makna yang terkandung dalam kitab suci tersebut.

Salah satu tanda khusyu’ juga ditunjukkan dengan menangis. Mengeluarkan air mata karena tersentuh oleh pengaruh ayat yang dibaca. Namun tentu saja semuanya harus berjalan dengan alami. Menangis dengan tangisan yang tulus dan ikhlas bukan tangisan yang dibuat-buat.

  • Membaguskan Suara

Membaguskan suara saat membaca Al Quran merupakan anjuran Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam. ““Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim).

Dan pada  hadits lain juga disebutkan, “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Karenanya, saat membaca Al Quran hendaklah membacanya dengan suara terbaik yang kita miliki. Tentu saja yang dimaksud di sini adalah membaca dengan susunan bacaan yang jelas serta terang makhraj atau pelafalan hurufnya, menyesuaikan panjang pendeknya dan sebagainya sesuai dengan kaidah/ketentuan tajwid. Karenanya, tak perlu pula sampai berlebih-lebihan melagukan bacaan Al Quran karena akibatnya justru keluar atau melanggar kaidah tajwid yang ada.

Satu lagi, hendaknya bacaan kita tidak menganggu orang lain. Misalnya jika ada orang lain yang sedang shalat dekat kita. Jika dalam kondisi demikian, bacalah dengan lirih namun penuh kekhusyu’an.

Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda, “Ingatlah bahwasanya setiap dari kalian bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Al-Qur’an).” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Baihaqi dan Hakim).

Demikian beberapa adab membaca Al Quran di atas, semoga kita dapat mengerjakannya. Aamiin. 



  • Share:

You Might Also Like

6 Comments

  1. semoga sll niat krn allah y mba dan dibulan ramadhan bisa khatam aamiin

    BalasHapus
  2. Ramadhan menjadikan tadarus lebih nikmat, saya pernah lho mendapati seseorang yang tadarus dalam perjalanan di bis dan kereta api,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya selalu salut lho dengan mereka yang memilih memanfaatkan waktu luang dengan tadarussan. Semoga kita bisa mengikuti kebiasaan baik tersebut. Aamiin.

      Hapus
  3. aku pernah tiba - tiba serak saat baca Al-Quran, ya udah langsung selesai aja, soalnya malah nggak jelas bacaannya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kok bisa ya mba? Iya, sih sebaiknya berhenti tilawah dulu nanti dilanjutkan kembali.

      Hapus
  4. karena ikhlas dari hati lbh membawa kekhuyuan dlm melantunkan kitab suci

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging