KIAT MENGHADAPI BAYI BARU LAHIR YANG MALAS MINUM ASI

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Kamis, Maret 23, 2017


Putra pertamaku, Abdullah lahir beberapa saat menjelang adzan maghrib berkumandang. Kontraksi yang telah kualami sejak pagi dan terus meningkat rasa sakitnya membuat suami dan mertuaku segera membawaku ke puskesmas usai shalat dzuhur. Seperti rencananya, aku akan melahirkan di puskesmas yang memang menyediakan rawat inap untuk ibu melahirkan.  


Mungkin dia lapar” ucap suamiku ketika baby Abdullah menangis sepanjang malam di hari pertamanya.

Mungkin saja dan itu membuatku panik. Meski aku terus menyusui bayiku, sebagaimana yang diperintahkan Bu Bidan namun nyatanya  ASI ku hanya keluar sedikit. Mungkin itu yang membuat bayiku kesal karena tak kunjung mendapatkan ASI yang diinginkannya.

Akhirnya, menjelang pagi, salah seorang perawat kemudian memberikan air gula untuk bayiku. Katanya air gula ini bermanfaat agar bayiku tidak dehidrasi dan kuning. Sebagai orang tua baru, aku dan suamiku hanya manut saja. Apalagi setelah itu barulah bayi kami bisa tenang dan nyenyak tertidur.

Hari kedua, saya tetap berupaya memberikan ASI untuk bayiku. Meski kemudian salah seorang petugas cleaning service datang dan menyerahkan sekotak susu formula.

Dokter yang suruh beli.......” ucapnya sebelum pergi. Entahlah, apa memang dokter yang menyuruhnya atau atas inisiatifnya sendiri.

Hanya satu kali aku menyajikan sufor tersebut untuk bayiku. Itupun hanya sedikit. Sengaja aku memberikannya hanya sedikit, sekadar mengikuti “perintah dokter”.  Setelah itu aku kembali berusaha menyusui bayiku. Aku tak ingin kolostrum yang mempunyai segudang manfaat terbuang percuma. Meski akibatnya putingku lecet dan bayiku kembali rewel karena kurang mengisap ASI.

Sebagai new mommy, saya lebih banyak mendapatkan informasi seputar menyusui dari literature yang kubaca. Kebetulan saat itu suamiku bekerja sebagai loper majalah sehingga kami bisa berkenalan dengan salah seorang pemilik toko buku yang baik hati. Tak jarang beliau menghadiahiku tabloid-tabloid ibu dan anak yang dijualnya. Alhamdulillah.

Bayiku Kuning

Di hari-hari setelahnya, ASI ku mulai mengalir lancar.  Qadarallah, bayiku malah doyan tidur. Kalau sudah tidur, bayi mungil itu akan tidur dengan sangat nyenyak dan tidak akan bangun tanpa dibangunkan.

Aku menikmatinya saja. Dengan demikian aku bisa beristirahat dan sesekali mengerjakan tugas-tugas rumah. Hanya satu yang mengangguku, dadaku yang penuh karena ASI yang melimpah. Beberapa kali aku terpaksa membuangnya begitu saja karena bayiku hanya menyusu sedikit.

Bayinya kuning…” tegur mertuaku saat bayiku tepat berusia sepekan.

Aku tak paham maksudnya. Ada apa dengan bayi kuning.

Bayi kuning itu bahaya. Tanda-tanda kekurangan cairan…” jelas mertuaku singkat.

Mendengar kata bahaya, detik itu juga, aku dan suami segera membawa bayi kami ke dokter anak yang kebetulan praktiknya tidak jauh dari rumah. Kami tak ingin menanggung resiko apapun. Apalagi ini anak pertama kami. Kami belum berpengalaman sama sekali.

Bayinya tidak apa-apa. Normal kok seorang bayi kuning di hari-hari pertamanya asalkan tidak lebih dari 14 hari” Dokter kemudian menganjurkan agar bayiku dijemur di pagi hari dan harus lebih banyak lagi menyusu.

Dari literatur yang kubaca bayi kuning disebabkan organ hatinya belum berfungsi secara normal. Karena belum berfungsi secara normal maka salah satu dampaknya adalah bayi menjadi kuning. Inilah yang membuat bayi selalu mengantuk dan malas menyusu.   

Kiat Menghadapi Bayi Yang Malas Menyusu
1.     Mengusik tidur bayi dengan menggelitik kaki, pipi atau bagian-bagian tubuhnya yang lain. Dengan cara ini bayi akan terganggu dan terjaga dari tidurnya sehingga si ibu dapat menyusuinya.
Yang harus diperhatikan bahwa selama menyusu, si ibu harus aktif mengajaknya bermain agar bayinya tidak kembali tertidur.  Ajak bayi bicara atau menggodanya dengan cara menggelitik kaki, menyentuh wajah, atau menjawil telinganya. Hal ini terjadi dengan bayi Abdullah waktu itu. Ketika aku diam maka ia pun ikut terdiam. Rupanya ia kembali tidur. Duh, dasar tukang tidur.

2.    Sebagian besar waktu bayi memang dihabiskan dengan tidur. Namun usahakan untuk tetap memberinya ASI setiap 2-3 jam sekali. Hal ini untuk mencegahnya dari dehidrasi atau kurang gizi. Jangan menunggu bayi memberi kode lapar dengan cara menangis sebagaimana bayi-bayi pada umumnya. Alih-alih memberi kode, yang ada malah si bayi akan terus tidur sepanjang hari. Si ibu harus berinisiatif membangunkannya jika jadwal menyusui telah tiba.

3.    Memperhatikan kotoran maupun ompol bayi juga kudu dilakukan seorang ibu untuk memastikan bayinya cukup ASI atau tidak. Normalnya jumlah cairan yang masuk dan keluar kira-kira seimbang. Maka jika sebaliknya, ompol maupun kotoran bayi yang keluar sedikit maka itu merupakan salah satu indikasi bayi kekurangan asupan ASI. 

ASI Booster Tea, Pelancar ASI Super Praktis

Dulu, aku harus menahan pahitnya jamu-jamuan demi melancarkan produksi ASI. Suamiku terkadang sampai harus menahan tawa hingga jatuh kasihan  melihat “penderitaanku”.

Semangat,  Sayang......” hahaha

Alhamdulillah, saat ini para ibu  tak perlu lagi serempong diriku. Selamat tinggal deh yang serba pahit dan menyiksa itu. Kini para ibu dapat dengan mudah melancarkan ASI dengan mengkonsumsi ASI Booster Tea.


Apa sih ASI Booster Tea itu? Begini, ASI Booster Tea merupakan minuman teh pelancar ASI alami pertama di Indonesia yang bisa meningkatkan jumlah ASI hingga 900% hanya dalam waktu 24 Jam. Praktisnya lagi, ASI Booster Tea dapat langsung diminum biasa. Jika ingin sensasi beda, ASI Booster Tea juga dapat ditambah gula, madu, krimer. Bahkan juga bisa  dibuat campuran minuman kesayangan dengan dicampur jus, susu, atau dibuat milkshake. Enaknya dapat khasiatnya gak hilang.

Secara terperinci keunggulan-keungulan  ASI Booster Tea yang lain adalah  
·         Melancarkan ASI hingga 900% dalam waktu 24 Jam – 72 jam
·         100% herbal yang aman untuk ibu & bayi
·         Lebih ekonomis, tanpa konsumsi susu formula
·         Sudah dikonsumsi jutaan ibu menyusui

Keren kan? Sudah banyak lho yang membuktikan keunggulan produk ini. ini dikarenakan Asi Booster Tea diracik secara tidak main-main, dengan komposisi takaran bahan yang benar-benar tepat dan presisi sehingga begitu ampuh melimpahkan asi sekaligus benar-benar aman bagi ibu & bayinya.

Salah satu cara untuk mengetahui keunggulan serta keamanan sebuah produk adalah dengan memerhatikan komposisi kandungannya. ASI booster Tea (walaupun tanpa kandungan daun teh) merupakan sebuah suplemen penambah ASI yang terbuat dari bahan alami (herbal) dengan komposisi Fenugreek seed, fenugreek powder, FENNEL SEEDS,Fennel powder, ANISE, cinnam venum, alpinia powder, dan habbatussauda.




Agar lebih jelas mari kita simak cara membuat ASI Booster Tea dalam video berikut https://youtu.be/SIcbKLAWjig

Bagaimana? Ternyata tidak sulit ya untuk melancarkan dan melimpahkan produksi ASI para ibu. 






  • Share:

You Might Also Like

4 Comments

  1. Wah ini.. Semoga para ibu yang sedang berjuang memberi ASI, diberikan kemudahan ya.. Aamiin..

    By the way, anak sulung saya juga sempat mencicipi sufor di malam pertamanya. Karena saya lahiran dg cara caesar dan asi belum keluar juga. Tapi anak ke dua alhamdulillah bisa asi eksklusif. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Anak kedua sampai kelima ku alhamdulillah gak mencicipi sufor bahkan sampai ASI ekslusif.
      Semoga anak-anaknya tumbuh sehat ya mba...

      Hapus
  2. waktu menyusui saya juga pakai susu dan teh biar nambah deres asi nya. Tapi memang berat bngt ya masa awal menyusui itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah ya mba, ASI nya deras. Di awal rasanya panik ASI keluar sedikit mana anak nangis mana hanya berdua suami dan sama2 gak tahu harus berbuat apa. Duh...

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging