JANGAN MAU JADI MUNAFIQ

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Minggu, November 13, 2016


Sering kali kita mendengar larangan maupun celaan akan seseorang yang dicap  munafik. Tak heran bila sering terdengar ucapan “jangan jadi munafik atau biasa disingkat jangan muna deh…”


Gelar munafik atau muna biasanya ditujukan kepada seseorang yang bermuka dua. Bermuka dua artinya mukanya berubah menjadi dua. Ops, bukanlah…. Bermuka dua artinya seseorang yang ketika berada di depan seseorang menunjukkan sikap manis namun ketika berada di belakangnya maka  ia bersikap sebaliknya, menjelek-jelekkan bahkan sampai memfitnah segala.

Tentu saja munafik bukanlah sifat yang baik. Ya iyalah, siapa juga yang tahan atau mau berteman dengan si munafik alias muka dua. Kamu mau? Saya mah emoh….

Apa itu Munafik
Munafik adalah pelaku sementara perbuatannya disebut nifak. Nifak merupakan salah penyakit hati yang sangat berbahaya. Seorang mukmin sejati harus mewaspadai dan menjauhi sifat ini. Tak jarang seseorang tidak menyadari bahwa sebenarnya ia telah terkena penyakit ini.

Salah seorang ulama ahlussunnah yaitu Ibnu Juraij  menjelaskan bahwa orang munafik adalah orang yang omongan ataiu perkataannya menyelisihi tindak-tanduknya, batinnya menyelisihi lahiriahnya, tempat masuknya menyelisihi tempat keluarnya, serta kehadirannya menyelisihi ketidakadaannya.

Adapun secara terminology nifaq atau munafik berarti menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Allah menyebutkan bahwa  orang-orang munafik lebih jelek dari orang-orang kafir.

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS An-Nisaa’: 145)

Masih ada beberapa ayat lagi yang menjelaskan keburukan orang-orang munafik. Hal ini menunjukkan betapa tercela dan hinanya kedudukan orang-orang munafik.


Ciri-Ciri Munafik

Disebutkan bahwa ciri-ciri munafik ada tiga yaitu
·        apabila ia berucap berdusta,
·        jika membuat janji berdusta,
·        dan jika dipercayai mengkhianati” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Munculnya Kaum Munafik

Dalam sejarah islam, keberadaan orang-orang munafik ditengarai muncul seusai peristiwa Perang Badar yakni setelah hijrahnya Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dari Mekkah ke Medinah.

Sebagaimana disebutkan dalam sejarah bahwa pasca Perang Badar yang berakhir dengan kemenangan kaum muslimin, banyak orang-orang yang kemudian masuk islam. Tak terkecuali orang-orang kafir yang sebenarnya membenci islam dan menyembunyikan kekufurannya namun kemudian ikut dalam barisan para mualaf. Mereka inilah para munafiqun awwalun.  

Tentang para munafikun disebutkan dalam Al Quran yang artinya adalah

“Apabila mereka menjumpai orang-orang mukmin, mereka berkata, ‘Kami telah beriman.’ Namun jika mereka menyendiri beserta dedengkot-dedengkotnya, mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami di pihak kalian. Hanya saja kami hendak mengolok-olok kaum mukmin.’ Allah akan mengolok-olok mereka dan menelantarkan mereka dalam kedurhakaan, sedangkan mereka dalam keadaan bimbang” (QS: Al Baqarah: 14-15).

Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan bahwa  orang-orang munafik ini akan terus ada sepanjang masa. Mereka memeluk islam bukan untuk memuliakannya. Sebaliknya mereka ingin menghancurkan islam dari dalam.
Lihatlah apa yang terjadi saat ini. Banyak kita lihat orang-orang yang mengaku islam namun gerak-geriknya senantiasa  mendukung kepentingan orang-orang kafir. Sangat banyak pernyataan mereka yang  selalu menguntungkan orang-orang kafir dan sebaliknya menyakiti hati kaum muslimin.
Jenis Nifaq

Nifaq terdiri dari dua yaitu  Nifaq I’tiqadi dan Nifaq ‘Amali. Nifaq I’tiqadi atau nifaq keyakinan disebut juga nifaq besar yakni seseorang  menampakkan keislaman di depan umum  tetapi sesungguhnya ia menyembunyikan kekufuran. Pelaku nifaq I’tiqadi ini dapat membuatnya dihukumi keluar dari agama islam dan kelak ia akan berada di dalam kerak neraka jahanam. Naudzubillah min dzalik.

Para pelaku nifaq I’tiqadi tetap memperlihatkan keislamannya agar ia dapat menyerang islam dari dalam dengan melakukan tipu daya dan makar-makarnya. Tak heran bila golongan mereka senantiasa mengolok-olok dan mencaci agama serta pemeluknya,  mereka senantiasa cenderung berpihak kepada musuh-musuh islam dan bersama mereka   memusuhi kaum muslimin.

Nifaq yang kedua yakni nifaq ‘Amali atau nifaq perbuatan. Yang termasuk nifaq jenis ini adalah seseorang yang  melakukan sesuatu perbuatan  yang merupakan perbuatan orang-orang munafiq. Meski demikian di hatinya masih  ada iman. Namun nifaq ‘amali harus tetap diwaspadai karena ia merupakan sarana menuju kekufuran.

Nifaq ‘amali  tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari islam. Pelaku nifaq ‘amali posisinya berada diantara iman dan nifaq. Sekiranya  perbuatan nifaqnya banyak maka dapat menjadi sebab terjerumusnya si pelaku ke dalam nifaq yang sebenarnya.


Agar Terhindar dari Nifaq
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid dalam kitab Mufsidat Al-Qalb: An-Nifaq  mengemukakan  beberapa hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari nifaq dan menjadi orang-orang munafik.
·    Mengerjakan shalat lima  waktu di awal waktu bersama kaum muslimin di masjid. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda  “Siapa yang menunaikan shalat berjama’ah selama 40 dengan memperoleh takbiratul ihram imam, maka ia akan ditetapkan terbebas dari dua hal, yakni terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifaqan (HR At-Tirmidzi).
·   Memperbaiki akhlak serta senantiasa menuntut ilmu untuk memperdalam pengetahuan keagamaan. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Ada dua sifat yang tidak akan pernah tergabung dalam hati orang munafik: perilaku luhur dan pemahaman dalam agama” (HR At-Tirmidzi).
·      Memperbanyak bersedekah sebagi bentuk bukti nyata keimanan seseorang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekah merupakan bukti” (HR Muslim). Karena sesungguhnya  orang munafik tidak suka bersedekah karena keimanan di hati mereka memang perlu dipertanyakan.
·         Rajin menghidupkan shalat malam. Shalat malam atau dikenal juga dengan nama shalat tahajud termasuk shalat Sunnah yang sangat dianjurkan. Imam  Qatadah mengatakan bahwa  orang-orang munafik itu sangat sedikit sekali mengerjakan shalat malam.”
Mengapa demikian? Karena sesungguhnya orang-orang munafik itu hanya semangat beramal ketika banyak yang menyaksikannya. Tatkala tak ada yang menyaksikan maka mereka pun enggan untuk berbuat.  Sementara tatkala mengerjakan shalat malam maka tidak ada yang melihatnya maka mereka pun enggan mengerjakannya.
·    Memperbanyak berdzikir. Imam Ibnul Qayyim menyebutkan bahwa  sejatinya banyak zikir merupakan jalan aman dari kemunafikan. Sebab, orang-orang munafik sedikit berzikir. Allah berfirman tentang orang-orang munafik, ‘Dan mereka tidak berzikir kecuali sedikit.’ (QS: 3: 142)”
· Berjihad di jalan Allah. Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang mati dalam keadaan tidak pernah berperang dan tidak pernah terbetik dalam dirinya, maka ia mati di atas cabang munafikan.” Imam An-Nawawi menjelaskan, “Maksudnya, siapa yang melakukan hal ini, maka ia dianggap telah menyerupai orang-orang munafik yang tidak melaksanakan jihad.”
·     Berdoa. Sebagaimana yang dilakukan Umar bin Khattab radhiallahu anhu tatkala berdoa " Ya Allah, jadikanlah seluruh amalanku menjadi amalan yang shalih. Jadikan seluruh amalanku hanya karena ikhlas mengharapkan wajah-Mu dan jangan jadikan sedikitpun dari amalanku tersebut karena orang lain." 
Seram kan? Karena itu jangan mau dan jangan sampai deh kita termasuk dalam golongan orang-orang munafiq. Mari periksa diri sendiri, adakah kita tidak tergolong dari barisan bermuka dua tersebut. 
Semoga tidak!
SUMBER

·         Al Quran Al Kariim


  • Share:

You Might Also Like

6 Comments

  1. Masyaallah. Banyak ilmu abis baca ini. Makasih ya, Mbak udah berbagi pengetahuannya. Bismillah. Insyaallah semoga bisa jadi lebih baik. Aamin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Semoga kita bisa belajar dan kembali mengintrospeksi diri agar tidak termasuk golongan munafikun.

      Hapus
  2. Ya Allah jauh2 deh sama orang munafik... ciri2 orang munafik banyak aku temuin di kantor, naudzubillah, jadi aku males deket2 sama yg kayak gitu.. hiii takut!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Semoga kita dijauhkan dan tidak termasuk golongan orang-orang munafik ya mba....

      Hapus
  3. saya pun heran juga mak..

    terutama orang nifaq. kenapa mereka berlaku seperti itu..

    hhmmmm

    semoga kita termasuk orang2 yang senantiasa dalam perlindungan Allah dari sifat2 yg buruk

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging