CERITA NAMA KEMBAR

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Selasa, Oktober 04, 2016


Zaman kuliahan dulu, saya punya teman seangkatan yang mempunyai nama yang sama denganku, Haeriah. Bedanya, saya menyertakan nama Bapak di belakang namaku sementara dia tidak.


Biasanya kalau ada yang mempunya nama sama, suka disangkutpautkan dengan ciri khas lain yang membedakan. Meski tidak mirip, namun sulit juga menemukan ciri khas yang membedakan saya dengan teman saya itu.

Kesulitan itu suatu hari dikeluhkan salah seorang temanku. Katanya, gimana sih membedakan kalian berdua. Pertama, kalian sama-sama berkacamata. Kedua, kalian sama-sama sipit. Ketiga, tinggi kalian hampir sama meski dia lebih tinggi. Keempat kalian sama-sama pesek (ups, ini sih cari gara-gara nih orang bukan mau cari solusi…). Teman yang satu ini memang suka cari gara-gara kok…..

Karena kesamaan tersebut, ujung-ujungnya disematkanlah nama pacar dibelakang namanya (kebetulan saat itu dia berpacaran dengan salah seorang teman seangkatan juga). Hufh, untung saja ada nama Bapak dibelakang namaku. Selamat deh….

Usut punya usut ternyata teman seangkatan kami, bukan hanya saya dan dia yang mempunyai nama yang sama. Masih ada teman-teman lainnya yang bernasib sama. Sama-sama punya nama kembaran.  Satu persatu saya sebutkan ya…

Pertama, ada dua Eni, Nur Aeni dan Suhaeni. Nur Aeni itu teman karibku. Kita se-gank, sama-sama berada dalam satu naungan club Bahasa Inggris, Greedy English Conversation Club (GECC).   Untuk membedakan keduanya maka diambillah kesukaan masing-masing. Kebetulan  Nur Aeni ini suka sekali dengan lagu-lagu cadas, music beraliran metal   (btw, elo sehobi  dengan Bapak Presiden tuh, Eni). Maka jadilah Eni Metal, aliran music kesukaannya disematkan di belakang namanya.  Nur Aeni sekarang telah sukses menjadi guru, cita-citanya sejak zaman kuliah dulu. Sementara Eni yang satunya saya kurang tahu perkembangannya.

Kedua, ada  dua Asma, Nur Asma Shaleh dan Andi Asma Sari. Nur Asma Shaleh adalah sahabat saya yang kini telah almarhumah. Sebelumnya, Asma almarhumah mengambil  jurusan teknik kimia namun ditengah jalan berpindah ke sastra. Sementara Andi Asma Sari kini sukses berkarier di Luwu Timur. Untuk membedakannya cukup mudah, diambil aja nama depan masing-masing, Nur Asma dan Andi Asma. Tapi masalah yang justru timbul adalah……teman-teman malah bingung Asma mana  yang bernama Nur Asma dan Asma mana siapa yang Andi Asma. Waduh……

Ketiga, ada pula dua Nia (r), Hasniar Latief dan Hasniah (gak sama sih tapi mirip beda satu huruf doang). Hasniar Latief lagi-lagi juga teman karibku. Sekarang Hasniar berkarier di Kalimantan dengan dua putri cantiknya. Meski no lost contact, tapi sedihnya kita jarang berkomunikasi. Padahal zaman kuliah dulu, Niar adalah sahabatku yang paling akrab.  Sementara Hasniah, saya tidak tahu perkembangannya sejak kami semua meninggalkan almamater.

Keempat, ada juga dua  Muhammad Ali. Untuk membedakannya, diambillah asal daerah masing-masing, Ali Mandar dan Ali Pinrang. Ali Mandar terkadang juga dipanggil Amita Bachan gara-gara suka menyanyikan lagu-lagu India. Berhubung saya bukan india’s songs lover, jadinya saya gak tahu lagu-lagu apa saja yang biasa dinyanyikannya.

Kelima, masih ada  dua Umar. Umar yang pertama termasuk golongan karibku, sama-sama tergabung di Greedy English Conversation Club (GECC). Untuk membedakannya, kembali diambil nama asal daerah masing-masing. Umar Palopo dan Umar Pinrang.

Keenam, ada juga dua Muksin. Muksin yang pertama juga termasuk karibku karena kita sama-sama berjibaku di GECC. Untung saja keduanya mempunyai ciri khas tersendiri. Satu berkumis dan satunya gitaris. Jadilah nama mereka menjadi Uccing Kumis dan Uccing Gitar.

Btw, ternyata mereka yang mempunyai kembaran nama sohibku semua ya? Sama-sama bersama di bawah naungan Greedy English Conversation Club (GECC) sebuah club berbahasa inggris yang saat itu sedang booming dibuat teman-teman. Waduh, jangan-jangan kita se-gank memang ditakdirkan mempunyai kembaran nama ya….

Ngomong-ngomong  Greedy English Conversation Club (GECC), saya mendadak merindukan sosok kalian semua. Where are you now, guys?????? Hasniar Latief, Nur Aeni, Andi Irawati, Siti Arfah, Muhammad Ali, Umar, Muksin, Haris, Alamsyah. Dimanapun dan bagaimanapun keadaan kalian, semoga yang terbaik tetap untuk kalian. Kalau kangen, hubungika kodong, di sini…..


                                                              Kuala Nerus, 4 Oktober 2016




 







  • Share:

You Might Also Like

6 Comments

  1. Saya alhamdulillah mulai dari sd sampe sekarang gak ada yang ngembarin, kata teman2 nama saya unik,beda bahkan suka dikira dari bahasa sanskerta, jadi mudah diingat. :). Jadinya saya gak pernah punya nama pena, karena bangga dengan sematan nama dari orang tua. #jadi curhat yak? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya emang unik, mba. Udah bagus dan keren jadi gak perlu lah diganti. Namaku yang pasaran aja gak kuganti, kasihan orang tua udah ngasih nama yang artinya bagus dan bisa jadi doa. Lagian biar mereka bangga karena nama orang tua ikut mejeng.

      Hapus
  2. Saya pernah waktu SMP, waktu beli buku paket di koperasi ada dipanggil nama wuri wulandari tapi kok kelas 3 padahal waktu itu saya masih kelas 1 hihihihi, terus waktu daftar kuliah, ada namaku di pengumuman tenyata memang namaku, tapi beberapa tahun kemudian ada akun fb bernama "wuri wulandari" yang add dan nanyain apakah kamu yang daftar kampus ini. Aku bilang iya, ternyata dia sempat mengira kalau yang lolos itu nama dia tapi kok nomor pesertanya berbeda :D hihihi (padahal kata mama ku langka banget nama wuri wulandari, kalau wulandari banyak). Hihihi mamaku juga heran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal namanya kayaknya gak pasaran ya mba, eh ternyata masih ada kembarannya juga. Trus gimana mba dengan mba "wuri wulandari" yang nge-add fb, apa masih berteman sampai sekarang?

      Hapus
  3. UNtung dulu ndak ada yang sama namanya dengan namaku.
    Mengerikan kalo dicari-cari perbedaannya hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satu hal yang paling tidak kusuka dulu adalah mempunyai kembaran nama. Itumi, karena untuk membedakan dengan yang lainnya orang biasa mencari-cari perbedaan yang ujung-ujungnya jelekta yang diambil, huhuhu

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging