The Miracle of Nunu

By HAERIAH SYAMSUDDIN - Sabtu, Mei 05, 2012

Hari ini kami sepakat untuk melihat Malaysia Book Expo yang diadakan di PWTC (Putra World Trade Centre) di Kuala Lumpur. Maunya sih naik mobil tapi apa daya karena khawatir bakal nyasar lagi di KL akhirnya kami memilih naik KTM (Kereta api Tanah Melayu) aja karena lebih aman dan stasiunnya juga gak jauh dari PWTC.




Setibanya disana, Masya Allah ramai banget. Kami sampai harus berdesak-desakkan ketika menyusuri stand-stand buku yang ada. Mungkin karena hari ini libur jadi pengunjung bukunya membludak.

Setelah dirasa cukup kamipun pulang. Sebenarnya belum puas sih mengubek-ubek MBE nya tapi karena gak nyaman dengan kesesakan yang ada maka kami memilih lebih baik pulang aja. 3 komik Upin Ipin, 2 dongeng anak serta 2 buku english for kid serta segudang katalog rasanya cukuplah buat jadi hasil shopping buku hari ini.

Hm, hampir lupa tadi juga kami sempat ke aula tempat seminar. Kebetulan sebuah seminar sedang berlangsung dan pembicaranya dari kampung kami, Makasar. Di sana juga kami berkenalan dengan beberapa orang Makasar yang sedang menjadi tamu di acara MBE. Alhamdulillah, dari hasil bincang-bincang kami dapat 3 buku yang diberikan langsung oleh penulisnya.

Momen yang paling indah adalah saat kebersamaanku dengan putriku, Nunu, di dalam KTM yang membawa kami pulang. Nunu yang sejak dari PWTC tak mau berpisah dari komik Upin Ipinnya langsung membuka komik tersebut dan membacanya. Padahal saat itu KTM sedang ramai malah kami tak dapat tempat duduk. Tapi Nunu tak peduli, malah dengan santainya ia membaca sambil jongkok!

Untungnya di stasiun berikutnya kami dapat tempat duduk. Nunu pun dapat membaca dengan nyaman. Subhanallah, Nunu kecilku dengan lancar membaca kata demi kata yang ada di komik tersebut. Padahal selama ini ia mogok dari kegiatan membacanya. Kalau kupaksa maka biasanya akan berakhir dengan tangisan.

Saya sangat bersyukur dengan kemampuan yang dimiliki Nunu. Ia belajar dengan cara yang unik. Dengan caranya sendiri. Aku hanya berusaha semampuku untuk mengarahkannya dan tetap memelihara semangatnya meski kusadar terkadang aku jadi tak sabaran karenanya.

Kuingat sebuah ungkapan yang cukup populer di salah satu group facebook yang kuikuti. Better Late than Early. Mungkin Nunu termasuk late tapi aku tak menyesal. Tak mengapa ia terlambat asalkan bila saatnya tiba ia menyadari betapa pentingnya yang namanya Ilmu Pengetahuan dan dia akan terus belajar dan belajar hingga ujung hayatnya.

Diujung tulisan ini kuberdoa pada Mu Rabb, "Ya Allah, jadikanlah anak-anakku mujahid/ah serta hafidz/ah. Sosok santun yang teguh dengan ajaran agamanya. Para generasi mendatang yang siap menegakkan panji-panji tauhid di muka bumi ini. Yang mewakafkan dirinya tuk berada di jalan Mu. Aamiiin ya Rabbal 'alamin.

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang baik. Happy Blogging